PART 7

30.4K 2.5K 82
                                    

Alisha mendelik tajam mendengar kata yang terlontar dari bibir pria asing itu ataukah Alisha harus memanggil dia dengan sebutan Mr. Dareen? Tapi itu akan sangat mencurigakan, bukan?

Untung saja Alisha sudah mencari tau tentang orang asing yang waktu itu terus melihat kearahnya selama di Pantai Kuta, dia adalah Dareen Walcott,  seorang pembisnis yang berasal dari Alaska yang masih berusia 29 tahun dan sialnya lagi dia mengajukan magang di anak perusahaannya yang berada di Semarang

"Sungguh malang sekali nasib mu Alisha, bisa-bisanya lu berurusan sama om-om" batin Alisha yang sedang meratapi nasib

Alisha mungkin masih saja menatap mata orang itu jika saja Rion tidak menarik tangannya untuk menjauh

"Kami sudah minta maaf atas nama teman kami dengan baik-baik, kami harap ada dapat memaafkan teman kami, kalau begitu kami permisi" setelah mengucapkan kalimat tersebut Rion yang masih mengengam tangan Alisha membawa Alisha pergi menjauh dari tempat itu dan di ikuti oleh yang lain

Dareen mengeram emosi menatap kepergiaan matenya, walaupun dia belum menerima mate barunya itu namun tetap saja ada sebuah ikatan yang membuat dirinya merasa emosi jika melihat matenya di sentuh laki-laki lain

"Apakah kau lihat tangan laki-laki sialan itu Dareen? Berani-beraninya dia memegang tangan mate kita dan apa itu mate kita bahkan tidak menolaknya" hampir saja Jay mengambil alih tubuh Dareen guna untuk memberi pelajaraan laki-laki yang dengan seenak jidatnya memegang tangan matenya, namun untung saja Dareen berhasil menahannya

"Diamlah Jay kau membuat kepala ku pusing"

Dareen masih saja melihat ke arah matenya sampai ia merasa matenya sudah hilang dari pandangannya

"Richard" panggil Dareen

"I-iya K-king" jawab Richard terbatah-batah karena merasakan aura Kingnya yang sangat menakutkan

"Cari tau informasi tentang gadis yang berbaju hitam tadi" titah Dareen

"S-siap King"

*************

"Gila itu bule, jadi orang ngeselin banget, padahal kita udah minta maaf baik-baik tapi masih aja di maki-maki!! perasaan juga yang kena bukan dia tapi kenapa yang emosi tuh orang, padahalkan orang yang kena kopinya diem-diem aja" gerutu Dion panjang lebar ketika mereka baru saja duduk di salah satu cafe untuk membeli minuman

"Iya nih, apa mentang-mentang badannya gede terus berotot gitu ya, makanya jadi sok kuat gitu, jadi mereka kayak punya kesenangan tersendiri gitu pas mereka menindas yang lemah" imbuh Rion

Alisha yang sedang sibuk meminum minumannya mengerutkan alisnya bingung mendengar celotehan absrud si kembar

"Guys maafin gue ya, karena gue kalian semua jadi punya masalah sama itu bule" ujar Zahra yang sedari tadi berusaha untuk tidak menangis, yah untung saja ada Alan yang dengan senang tiasa menenagkan sang pacar

"Santai aja kali 'Za, kita kan sahabat jadi harus saling tolong-menolong" balas Alisha yang mendapat anggukan dari yang lain

"Eh ngomong-ngomong tuh bule yang tadi ngapain ya deket-deket sama Alisha? gila sih tadi jaraknya deket banget"  ucap Dion heboh

"Mungkin dia terpesona sama gue" jawab Alisha enteng "gue kan cantik"

"tapi gue salut sih sama Alisha soalnya berani banget gitu bales tatapannya tuh bule, gue aja yang di sebelahnya langsung takut, udah tinggi terus badannya berotot gitu apalagi tadi auranya nyeremin"

"Kalau itu mah elunya yang penakut" ledek Rion

"Gue tuh gak penakut tau tapi emang kenyataanya kayak gitu" balas Dion tidak terima

QUEEN FOR ALPHA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang