PART 25

17.4K 1.4K 31
                                    

Alisha mengeratkan jas Dareen yang tersampir di pundaknya. Yah, beberapa detik ketika Alisha memasuki ruangan pesta itu, Dareen langsung memberikan jas yang digunakannya untuk menutupi pundak Alisha yang terbuka

Dareen terlalu posesif

Alisha bergerak sedikit tidak nyaman dengan renguhkan erat tangan Dareen di pinggangnya.

Dareen benar-benar tidak akan membiarkan Alisha pergi dari sisinya.

Semua pria disini melihat Alisha dengan tatapan memuja dan Dareen benci itu.

Jika saja mereka berada diwilayah kekuasaan werewolf, sudah Dareen pastikan kepala para pria itu akan jatuh mengelinding di penjarah bawah tanah miliknya

Dengan berat hati, Dareen menyapa para kolega satu persatu dengan tangan yang tak lepas dari pinggang ramping matenya.

Untung saja Alisha adalah orang yang genius, jadi dirinya sedikit bisa mengimbangi arah pembicaraan para membisnis ini. Alhasil, Alisha merasa tidak terlalu memalukan berdiri di samping Dareen

"Dareen, bisakah kita duduk?" Tanya Alisha ketika selama dua jam lebih berkeliling untuk bertemu dengan para membisnis yang tak terhitung jumlahnya ini, kakinya sudah sangat pegal, apalagi di tambah dengan heels yang Alisha pakai. Rasa pegal dan sakit berkumpul menjadi satu

Dareen mengangguk sebagai jawaban, dengan lembut dirinya menuntun Alisha untuk duduk di kursi yang sudah disediakan untuk mereka

"Apa kau lelah" seru Dareen ketika mereka sudah terduduk manis di sebuah kursi

Alisha menggeleng "kaki ku hanya sedikit pegal karena tidak terbiasa menggunakan heels"

Tanpa aba-aba, tangan kekar Dareen menarik kursi yang diduduki Alisha agar lebih mendekat ketubuhnya

"Kenapa?" Tanya Alisha bingung dengan tingkah pria disampingnya ini

"Semua pria disini memandangimu, aku tidak suka"

Alisha kemudian melirik ke arah sekitar. Dareen benar, ada beberapa lelaki yang memandangi dirinya, tatapan yang benar-benar membuat Alisha risih

"Aku sangat ingin mencongkel mata mereka" Dareen merengkuh pinggang Alisha agar menempel pada tubuh kekarnya

"Dareen!!!" Alisha memekik terkejut, jarak mereka terlalu dekat.

Tangan Dareen merapikan jasnya yang berada di tubuh Alisha agar pundak mulus matenya tertutup. Dasar dress sialan, awas kau Leonor! "Kau terlalu cantik, honey. Aku tidak suka membagimu dengan siapapun"

"Aku ingin ke toilet, kau tau tempatnya dimana?" Ujar Alisha berusaha mengalihkan pikirannya dari pujian Dareen barusan

Alisha sudah sering dipuji, tapi entah kenapa rasanya berbeda jika Dareen yang memujinya. Pujian itu membuat Alisha salah tingkah

"Aku akan mengantarmu"

Alisha menggeleng "Beri tau aku saja dimana toiletnya"

Dareen menatap matenya dengan tatapan ragu "Bagaimana jika para pria sialan itu menganggumu"

"Maka aku akan menghajarnya. Ayolah, dimana letak toiletnya?" Alisha berusaha memohon sebaik mungkin agar Dareen mengijinkannya

Dareen terkekeh ringan "baiklah, tapi jika seseorang menganggumu, bilang kepadaku, mengerti?"

Alisha mengangguk yakin, setelah ia mengetahui letak toiletnya. Alisha pun langsung pergi meninggalkan Dareen

"Richard, awasi mateku" Perintah Dareen

QUEEN FOR ALPHA Where stories live. Discover now