PART 38

14.4K 1.3K 28
                                    

Sinar matahari pagi yang cerah ini mulai merambat memasuki sebuah ruangan di mana dua pasang takdir tengah tidur terlelap

Perlahan tapi pasti, pemilik iris biru laut itu membuka matanya. Pria itu menyipitkan matanya sejenak ketika cahaya itu sedikit menyilaukan penglihatannya

Dareen masih terdiam dengan posisi menyamping di atas tempat tidur, tanpa berniat untuk merubah posisinya sejengkal pun. Iris biru laut itu sedikit menundukan kepalanya, menatap penuh kehangatan kepada matenya yang masih terlelap dengan nyaman didalam pelukannya

Dareen menyibakan anak rambut Alisha lalu mengecup pucuk kepala gadis itu dengan pelan agar sang empu tak terbangun

Bermenit-menit telah berlalu semenjak ia bangun dari tidurnya, sebuah senyuman tak pernah luntur dari wajah Dareen. Dirinya memang tidak ada jadwal penting hari ini. Jadi ia memutuskan untuk menghabiskan waktu seharian ini bersama matenya.

Dareen kemudian melirik ke arah jam yang bertengger indah di tembok. Sepertinya ini sudah saatnya bagi Alisha untuk bangun. Lagipula ia juga tak ingin matenya sakit karena terlambat sarapan

Dengan gemas, Dareen menciumi dahi serta pipi Alisha berkali-kali

"Honey bangun"

Alisha yang mendapatkan serangan dadakan itu pun mengerutkan dahinya pelan tapi tetap menutup matanya

"Honey, ini sudah waktunya kau sarapan"

Alisha mengeliat dalam tidurnya karena merasakaan jika wajahnya diciumi oleh sesuatu. Dengan mata yang masih tertutup, Alisha mencoba untuk menjauhkan wajah seseorang yang sedari tadi menciumi dirinya

"Dareen hentikan, aku masih mengantuk" guman Alisha pelan

"Bangunlah Honey, kau harus sarapan. Dan setelah itu aku akan mengajakmu kesuatu tempat"

Mendengar ajakan itu, entah kenapa Alisha langsung membuka matanya dengan pelan. Lalu menatap wajah tampan seseorang yang berjarak sangat dekat dengan wajahnya

"Where?"

"Kesuatu tempat yang aku jamin kau akan menyukainya" ujar Dareen "kau ingin mandi dulu atau mau makan dulu?"

Alisha memejamkan matanya sebentar "Aku ingin mandi"

"Baiklah, aku akan menyiapkan sarapan mu selagi kau mandi"

Alisha hanya mengangguk pelan sebagai jawaban. Dan tak lama kemudian, Dareen beranjak dari kasur lalu pergi ke luar kamar

Sedangkan Alisha yang  telah mendengar pintu kamar tertutup itupun langsung terduduk di kasur dengan kecepatan penuh

"Buset!!! jantung gue kagak bakalan aman kalau setiap pagi pemandangannya kayak gitu terus" ricau Alisha sambil memegang dadanya guna merasakaan detak jantung yang sedari tadi berdetak dua kali lipat

•••

"Honey bisakah kau pegang tas ini"

Alisha menudukam kepalanya guna melihat tas yang sudah berada di tangannya "Isinya apa?"

"Beberapa makanan dan baju ganti ku?"

"Kenapa kau membawa baㅡ" Ucapan Alisha terpotong ketika pendengarannya menangkap suara retakan tulang yang memilukan. Dengan cepat ia mendongak untuk melihat tubuh Dareen yang ternyata sudah berubah menjadi serigala hitam besar

"Jay?"

"Yup, it's me sweety " Jay dengan perlahan melangkahkan kakinya untuk menghampiri Alisha yang masih terpaku di tempat "Apakah kau siap untuk berpetualang?"

QUEEN FOR ALPHA Where stories live. Discover now