PART 23

17.3K 1.5K 26
                                    

Alisha mendiaminya

Ini sudah seminggu berlalu dan matenya masih mendiaminya

Entah kenapa Dareen rindu sifat matenya yang cerewet dan pembangkang. Bukan pendiam dan penurut seperti ini.

Apa jangan-jangan si Axton sialan itu berbicara yang aneh-aneh kepada matenya?

Dareen menggeram kesal, matanya melirik ke depan, ke arah matenya yang sedang terduduk malas sambil bermain rubik di ruang kerja pribadi miliknya.

Iyap. Di ruangan kerja pribadinya

Semenjak kejadian itu, Dareen entah kenapa menjadi sangat protective kepada matenya, ia tidak akan meninggalkan matenya sendirian walaupun berada di dalam mansion pribadinya sekalipun. Dareen tidak akan membiarkan matenya menghilang dari pandangannya walau sedetik saja

Seperti saat ini.

Instilahnya. Dimana Dareen berada, situ pasti ada Alisha

Dareen melirik ke arah berkas-berkas yang berserakan di hadapanya, dirinya sudah tidak fokus padahal ini masih jam 9 pagi. 

Dareen beranjak dari meja kerjanya untuk menghampiri Alisha yang masih asik bermain rubik.

Sangking asiknya Alisha sampai tidak sadar jika Dareen sudah duduk di sampingnya

"Apa kau bosan?" Tanya Dareen

Alisha sedikit tersentak lalu memandagi Dareen sekilas kemudian lanjut bermain rubik yang hampir selesai

"Lumayan"

"Apakah rubik itu lebih menarik daripada diriku?" Alisha mengangguk sebagai jawaban tanpa menolehkan kepalanya

Dareen mendengus, "kau marah kepadaku?"

Alisha menggelengkan kepalanya acuh

"Lalu kenapa aku mendiami ku?"

"Aku tidak mendiami mu. Itu mungkin perasaan mu saja"

Dareen menangkup wajah Alisha dengan kedua tangannya untuk menatap wajahnya

"Apa?" Tanya Alisha bingung

"what happened to you?"

"Apa maksud mu?" Alisha bertanya sambil mengamati wajah Dareen. Ini masih seminggu berlalu semenjak dirinya mengerjai Dareen. Tapi pria ini sudah terlihat sangat kacau.

"Kenapa kau bertingkah aneh?"

"Aku tidak bertingkah aneh, aku hanya sedang tidak mood saja" Alisha melepaskan wajahnya dari kedua tangan Dareen lalu mengamati rubik yang sudah terselesaikan dengan sempurna ditangannya

"Tidak mood selama seminggu? Yang benar saja" Dareen berdecak tidak terima "Lalu apa yang bisa ku lakukan agar mood mu kembali dan menjadi Alisha yang dulu"

Alisha tersenyum tipis, sepertinya sekarang sudah cukup untuk mengerjai pria di sampingnya ini "bagaimana kalau kau memberikan ku alat komunikasi?"

"Selain itu" bantah Dareen

"Katanya kau mau melakukan apapun!"

"Selain itu" ulang Dareen seakan-akan tidak peduli dengan ucapan Alisha barusan

Alisha bedecak kesal sambil memutar bola matanya malas "aku ingin es krim coklat yang banyak" Alisha menjawab dengan hal yang terlintas dipikirannya sekarang

Dareen menaikan satu alisnya heran "hanya itu?"

Alisha berpikir sejenak "kalau tidak mau membelikan ku es krim.  Bagaimana dengan kau memulangkanku saja?"

QUEEN FOR ALPHA Where stories live. Discover now