PART 30

15.4K 1.2K 30
                                    

"Apa yang kau dapatkan?" Tanya Dareen yang baru saja mendudukan dirinya di kursi kerjanya

"Ini King" ujar Stevan sambil menaruh lembaran kertas yang berselimut map berwarna putih di atas meja

Dareen pun dengan pelan mengambil berkas itu, mengambil lembaran demi lembaran kertas dari wadahnya dan mulai meneliti dengan perlahan isi dari laporan ini

"Jabarkan kepadaku secara garis besar tentang penculikan itu" Perintah Dareen yang mendapat anggukan tegas dari Stevan

"Terhitung sebanyak 6 kali, Queen di culik oleh beberapa orang yang merupakan musuh dari Ayahnya. Saya masih menyelidiki apa yang diperbuat oleh ayahnya sehingga mempunyai banyak musuh. Karena dalam 'luarnya'. Ayahnya Queen merupakan seorang anggota militer berpangkat Jenderal yang mempunyai kesan bagus di mata masyarakat. Jadi, tolong beri saya sedikit waktu untuk mencari tau lebih lanjut King"

Dareen menganggukan kepalanya mengerti "Lanjutkan"

"Perculikan pertama yang Queen alami saat memasuki umur 4 tahun karena tengah bermain sendirian diluar rumah tanpa mengawasan siapapun. Tapi hanya butuh waktu 5 jam bagi orang tua Queen untuk menemukan keberadaan Queen kembali..."

"... King dapat melihat dalam berkas tersebut dari mulai penculikan pertama sampai yang terakhir, saya sudah menulisnya secara terperinci" dengan mata yang masih membaca berkas ditangannya, Dareen sekali lagi menganggukan kepala karena puas dengan hasil yang di berikan Betanya ini.

"Dalam 6 kali percobaan penculikan. Hanya satu yang berhasil, dan itu merupakan penculikan terakhir yang Queen alami. Saat itu umur Queen masih 11 tahun. Berbeda dari yang sebelumnya, kasus ini memakan korban jiwa. Yaitu ibu dari Queen sendiri. Namanya Erla"

Dareen kini menatap Stevan dengan dahi yang mengerut tajam

"Queen saat itu tengah berjalan pulang dari sekolah bersama ibunya. Tapi dalam perjalanan pulang, mereka berdua di culik oleh musuh dari Ayahnya Queen. Sama seperti kasus penculikan yang lainnya. Kali ini hanya membutuhkam waktu 23 jam untuk menemukan keberadaan Queen dan Ibunya. Tapi..." Stevan meneguh ludahnya dengan kasar seakan siap dengan kata yang akan dilontarkannya "....Queen ditemukan tengah terduduk dengan perut yang berdarah sambil menangis tepat di samping ibunya yang sudah terbujur kaku"

"Menurut hasil rumah sakit. Queen mengalami luka tusuk di bagian perut sebelah kiri. Lengan kiri patah, 3 jari sebelah kanan retak, serta pergelangan kaki kiri yang terkilir parah dan terdapat juga luka lebab maupun lecet yang hampir memenuhi tubuh Queen"

Dareen mengepalkan tangannya berusaha meredam emosi yang hampir meledak. Berani-beraninya bajingan itu melukai matenya yang masih kecil. Dareen bahkan dapat membayangkan tubuh kecil matenya yang ketakutan ketika mendapatkan kekerasaan seperti itu "Siapa dia? Bajingan mana yang berani menyakiti mateku?"

"Untuk berjaga-jaga, saya memasukan semua pelaku penculikan Queen di dalam flashdisk. Saya sudah menaruh flashdisk tersebut di dalam amplop coklat kecil bersama dengan berkas yang sekarang King pegang"

"Siapa dia? Siapa yang melukai mateku?!?!" Ulang Dareen sekali lagi seakan menghiraukan ucapan Stevan barusan

"Apakah King ingat dengan kepergian King ke Bali untuk menghadiri peresmian sebuah hotel?" Dareen menajamkan alisnya "Pemilik dari hotel tersebut merupakan pelakunya King"

Tangan Dareen kembali mengepal kuat seakan-akan tengah mengendalikan amarahnya yang akan meledak seperti bom waktu

"Aku sudah curiga dari awal karena bajingan tua itu mengundang orang-orang kriminal ke acara peresmian hotel" Dareen memejamkan matanya sebentar lalu membuka matanya kembali ketika satu ide licik terlintas di otak cerdasnya "Sepertinya sekarang aku punya alasan untuk menghancurkan orang itu"

QUEEN FOR ALPHA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang