"Aku bosan"
Tubuh Alisha terlentang sambil menatap langit-langit kamar. Sudah sehari semenjak ia terbangun tapi dirinya sekarang sudah merasa bosan. Lalu bagaimana jika dirinya berada disini selama 2 bulan? Alisha tidak ingin membayangannya. Itu akan menjadi mimpi yang buruk
Dan pria pemilik kamar ini. Dareen, dia sudah pergi pagi-pagi sekali, pria itu berkata jika ada meeting penting yang tidak biasa dihindari.
Alisha menghela nafas berat. Hanya Dareen yang ia kenal disini dan sekarang pria itu malah pergi meninggalkan dirinya
Alisha melirik ke arah jam dinding di sudut kamar. Pukul setengah 10 pagi
Kenapa itu jam jalannya lama banget sih, kagak bisa di cepetin langsung ke 2 bulan gitu?, batin Alisha menjerit
Tok tok tok
Ketukan pintu itu membuyarkan lamunan Alisha
"Masuk" seru Alisha
Ketika pintu kamar terbuka, Alisha dapat melihat seseorang wanita yang ia yakini adalah seorang maid disini
"Permisi Que-- maksud saya Nona Alisha. Apakah Nona ingin sesuatu? Tuan Dareen berpesan kepada saya untuk menuruti semua perintah Nona" ujar maid tersebut
Menuruti semua perintah ku? Alisha tersenyum lebar mendengar itu
Alisha yang sedari tadi berada di posisi terlentang itupun segera bangun terduduk "Siapa namamu?"
"Nama saya Mira, Nona" Alisha menganggukan kepalanya mengerti
"Emm Mira. Apakah aku boleh jalan-jalan keluar?"
Mira tampak berpikir sejenak. Merasa tidak yakin dengan permintaan yang di lontarkan Alisha
"Tapi Tuan Dareen tid--"
"Oh ayolah.. aku hanya ingin berjalan-jalan di sekitar sini saja, kau boleh mengikutiku jika kau tidak percaya kepada ku" Alisha berusaha meyakinkan, dilihatnya wajah Mira yang sepertinya merasa ketakutan dengan permintaanya
Gue kan cuma minta jalan-jalan aja, kenapa tuh orang ekspresinya sampe kayak gitu
Tak berapa lama kemudian sebuah jawaban membuat senyum lebar terukir di wajah cantik Alisha
"Baik Nona, kalau begitu saya akan menuntun ada untuk berjalan-jalan"
"Kau yang terbaik Mira, kalau begitu ayo kita keluar" Alisha turun dari tempat tidurnya lalu mengengam lengan Mira dengan penuh semangat.
"Ah Nona, jangan seperti ini, jangan mengengam lengan saya, nanti King-- Maksud saya Tuan Dareen akan marah"
Bukannya melepaskan, Alisha justru mengeratkan gengamannya "kau tidak perlu khawatir, aku ada di pihakmu jika pria sialan itu marah"
Tanpa menunggu jawaban, Alisah pun mulai menarik tubuh itu untuk pergi jalan-jalan bersama dirinya
Mereka berdua akhirnya berjalan-jalan mengelilingi mansion. Alisha tak berhenti berdecak kagum melihat tempat-tempat yang terkesan sangat mewah ini
Gila tuh orang kekayaanya kagak manusiawi
Kalimat itu selalu ada di benak Alisah ketika dirinya melihat-melihat mansion yang lebih mirip istana ini.
Karena merasa lelah ketika berkeliling selama satu jam, mereka Alisha pun kemudian duduk di kursi taman yang berada di belakang mansion ini
Mira bilang jika taman ini taman umum. Alisha dapat mengerti karena melihat beberapa orang yang sedang bermain ria disini
KAMU SEDANG MEMBACA
QUEEN FOR ALPHA
WerewolfBagaimana jika seorang King of Werewolf dikhianati matenya sebanyak 3 kali? Dialah Dareen Walcott. Seorang pria yang berpenampilan bak dewa yunani itu baru menginjak 29 tahun beberapa hari yang lalu. Tapi sialnya, ia sudah merasakan pahitnya dikhian...