PART 36

13.9K 1.3K 33
                                    

Sepulang dari rumah sakit. Alisha dengan cepat langsung melangkahkan kakinya menuju mansion dimana perpustakaan berada

Ia menghabiskan waktu berjam-jam membaca berbagai macam buku agar pikirannya tentang ucapan Charlie tadi dapat teralihkan. Hingga tanpa sadar, kini langit sudah mulai berubah menjadi warna hitam menandakan jika malam sudah datang

Alisha sekarang tengah terduduk didekat jendela dengan tangan yang menopang kepalanya. Gadis itu menatap ke arah luar, tepat di sebuah benda bulat bercahaya yang mengantung di langit malam yang cerah ini

Ia memandangi bulan purnama itu dalam diam. Cahaya yang dipantulkan bulan itu membuat Alisha seakan terhipnotis. Begitu indah hingga Alisha tak sadar jika sedari tadi ada Dareen yang berdiri beberapa langkah di belakangnya

"Honey..." Panggil Dareen dengan suara pelan. Tapi walaupun begitu, Alisha masih dapat mendengarnya karena memang perpustakaan ini sangat amat
sepi

Alisha terdiam tanpa bergerak satu incipun dari tempatnya, bahkan manik mata coklat itu tetap terfokus kearah bulan purnama. Ia seakan tak peduli dengan kehadiran Dareen walau sekarang jantunganya tengah berpacu dua kali lebih cepat

Tapi entah kenapa, Alisha tetap menutupi kegugupannya dengan bersikap sangat dingin

Dareen menghela nafas berat, dengan langkah lebarnya, kini pria itu telah berdiri tepat di samping matenya

"Tolong beri aku kesempatan untuk menjelaskan semuanya. Malam ini, kau boleh bertanya kepadaku apapun itu, tentang alasan kenapa aku membawamu kesini. Tentang bagaimana aku bisa menyembuhkan lukamu. Tentang tanda yang berada di lehermu. Semuanya. Kau boleh bertanya semuanya kepadaku. Sehingga tidak ada alasan bagiku untuk menyembunyiikan sesuatu darimu"

Dareen terdiam sebentar berusaha merangkai kata-kata yang harus ia utarakan "Aku juga akan mengungkapkan jati diriku yang sebenarnya"

Ucapan terakhir Dareen membuat tubuh Alisha bergerak untuk menghadap ke arah pria itu. Ia kemudian mendongak, menatap manik  biru laut Dareen yang juga tengah menatapnya dengan tatapan sendu

Alisha mengamati Dareen dalam diam untuk beberapa saat "You look so messed up"

Jujur, Alisha sedikit terkejut ketika melihat menampilan Dareen saat ini. Padahal baru seminggu ia mendiami pria ini. Tapi sekarang penampilan Dareen benar-benar sangat amat kacau. Pria itu terlihat seperti orang yang tak tertidur selama berhari-hari.

Dareen tersenyum getir "I know"

"Percayalah kepadaku kali ini saja" tangan kekar itu terangkat kemudian mengantung di udara. Menunggu gadisnya menjawab uluran tangannya "Please, don't make this hard for me"

Alisha menatap tangan itu dalam diam. Haruskah ia melewatkan kesempatan ini? Kesempatan yang bisa menjawab semua kebingunganya selama ini? Haruskah ia memberikan pria ini kesempatan kedua?

"Please, honey. Trust me"

Alisha menatap mata Dareen sebentar. Lalu kembali menatap tangan yang sedari tadi mengantung itu. Dan sedetik kemudian tangan mungil Alisha menjawab uluran tangan Dareen

Sebuah senyuman yang jarang Alisha lihat kini terukir indah di wajah tampan pria itu "Thank you"

Dengan pelan. Dareen menarik tangan Alisha lalu membawa gadis itu untuk mengikuti langkahnya dengan perlahan

"Where are we going?" Tanya Alisha

"Ke suatu tempat yang hanya ada kita berdua" balas Dareen dengan pandangan yang menatap lurus ke depan. Terlihat sangat serius. Tapi Alisha dapat sedikit menangkap kegugupan dari wajah itu

QUEEN FOR ALPHA Where stories live. Discover now