PART 34

13.6K 1.3K 118
                                    

Alisha berjalan dengan langkah yang cepat memasuki mansion megah dihadapannya. Dirinya tadi sedikit merasa puas setelah menampar Dareen. Yah walaupun tangannya ikut terasa sakit dan sedikit memerah, tapi itu bukan masalah besar baginya. Lagipula, seiring berjalannya waktu, rasa sakitnya pasti akan hilang.

Ia terus saja berjalan lurus hingga dirinya memasuki area dapur guna mengambil sebuah es krim, sampai terdapat sebuah suara yang mengurunkan niatnya untuk membuka pintu dapur tersebut

Alisha dengan cepat menurunkan tangannya dari knop pintu. Lalu mencoba mendekatkan telinganya untuk mendengar sebuah gosip yang ia yakini berasal dari para maid disini "Hey, apakah kau tau? Aku dengar kemarin malam para warrior yang ikut dengan King membawa seorang manusia"

"Benarkah? Laki-laki atau perempuan?" Balas salah satu suara yang entah kenapa terdengar sangat bersemangat

"Dia laki-laki dan kau tau? Rumornya dia tampan"

"Benarkah?"

"Menurut rumornya juga, usia manusia itu hampir mirip dengan Queen. Aku rasa itu temannya. Lagipula laki-laki itu dibawa bersamaan dengan King membawa Queen pulang"

Alisha mengerutkan alisnya dengan tajam. Tidak salah lagi, itu pasti Athair. Sudah Alisha tebak, pasti Dareen melakukan sesuatu kepada temannya yang satu itu

Dengan sedikit kesusahan, Alisha berusaha mendekatkan telinganya lagi pada pintu kayu tersebut hingga benar-benar menempel, berusaha agar suara yang akan ia dengarkan dapat dengan jelas masuk ke dalam telinganya

"Lalu dimana manusia itu sekarang? Aku jadi ingin melihatnya, siapa tau dia mateku hahaha" Sebuah senyuman kecut terukir di bibir Alisha ketika mendengat kata terakhir yang di ucapkan orang itu

Semakin kesini, gue semakin yakin kalau orang-orang disini adalah werewolf , batin Alisha

"Dia ada di rumah sakit" Badan Alisha seketika menegang, apa tadi yang maid itu bilang? Rumah sakit? Berarti Athair terluka? Sial, Dareen sepertinya benar-benar sudah kelewat batas "Para warrior membawa manusia itu dengan tubuh yang berlumuran darah dan aku rasa keadaanya kritis sekarang"

"Benarkah? Sayang sekali. Lalu di rumah sakit mana?" Sedetik kemudian terdengar bunyi suara orang meringis kesakitan "Hey kenapa kau memukulku? Aku kan hanya bertanya"

"Itu karena kau bodoh. Di pack ini hanya ada satu rumah sakit tau" Kaki Alisha melangkah mundur secara perlahan dari dapur. Gadis itu kemudian memutar tubuhnya lalu berlari pergi menjahui area dapur.

Langkah kaki itu masih berlari kecil hingga Alisha sadar akan satu hal. Walaupun maid itu bilang rumah sakitnya hanya ada satu, tapi tetap saja. Alisha tidak tau dimana tempatnya, selama dirinya tinggal disini, ia hanya berkeliling disekitar mansion. Alisha juga yakin masih banyak tempat di manison ini yang belum ia kunjungi.

"Sial, gue harus kemana sekarang?" Guman Alisha pelan sambil menatap ke arah sekeliling bangunan. Biasanya kemanapun ia pergi, Akan selalu ada Mira di sampingnya. Tapi ia sendirian sekarang karena acara kaburnya tadi

Alisha juga tipe orang yang sulit untuk bersosialisai. Ia hanya mengenal Dareen, Stevan, Leonor dan kedua anaknya lalu ada Richard serta beberapa maid. Itu pun tidak lebih dari 5 orang.

"Apa yang Nona lakukan disini" Alisha sedikit tersentak mendengar suara itu. Dengan cepat ia memutar tubuhnya guna melihat siapa yang menyapanya tadi

"MIRAAA!!!" Alisha berteriak sambil memeluk tubuh maid itu dengan semangat "Panjang umur banget lo, baru saja gue pikirin. Udah nongol aja" lanjut Alisha dengan bahasa Indonesia yang tentu saja tidak dapat Mira mengerti

QUEEN FOR ALPHA Where stories live. Discover now