PART 32

14.4K 1.5K 126
                                    

Tubuh Alisha menengang seketika, teriakan itu entah kenapa terdengar begitu memilukan ditelinganya

Haruskah dirinya keluar kamar sekarang?

Alisha dengan cepat menggelengkan kepalanya, berusaha untuk berpikir jernih. Athair, bertahan lah sebentar, gue mohon

Gadis itu  mengunci pintu kamarnya, mendorong sebuah meja kearah pintu guna menahan sesuatu agar tidak dapat masuk kedalam

"Oke, tenang Alisha, jangan panik" Mata itu kemudian menatap sekeliling berusaha mencari sesuatu untuk mempertahankan dirinya. Walaupun Alisha bisa bela diri, tapi tetap saja. Ia butuh benda untuk membantu dirinya melawan apapun yang datang kearahnya saat ini.

"Ahh sial, masa kagak ada satu barangpun yang berguna?" Ricau Alisha kepada dirinya sendiri

Tok tok tok

Tubuh Alisha menegang ditempat, suara ketukan pintu itu membuat tubuhnya merinding seketika

"Sweety, aku tau kau didalam. Bukalah pintunya. Jadilah gadis yang baik" Gadis yang tengah berdiri kaku itu melotot ke arah pintu dengan ekspresi horor

Alisha tau betul dengan suara ini, walaupun terdengar lebih dalam dan serak dari biasanya. Bukan berarti Alisha lupa dengan suara yang selalu bersama dengan dirinya 3 minggu terkahir. Ini suata Dareen dan Alisha yakin itu

Tapi, kenapa pria itu memanggilnya dengan sebutan Sweety? Bukankah selama ini dia selalu memanggilnya dengan sebutan Honey?

Gadis itu kemudian menepuk kepalanya dengan kencang. Bisa-bisa lo berpikiran absurd disituasi kayak gini

"Sweety, jangan buat aku menunggu lebih lama. Akan aku hitung sampai 3. Jika kau tidak membuka pintu ini. Maka aku yang akan mendobraknya" Jay sekali kali mengetuk pintu didepannya secara perlahan-lahan. Yang mana malah membuat Alisha merinding seketika

Gila tuh orang kalau jadi psikopat cocok banget

"Jadilah gadis yang penurut. Maka aku tidak akam menyakitimu" Mata Alisha kemudian terfokus pada sepasang pintu kaca. Pintu yang menjadi penghubung antara kamar dan balkon

"One"

Alisha dengan cepat berlari kearah pintu kaca, dengan tangan yang sedikit gemetar. Alisha berusaha membuka pintu yang baru saja ia kunci beberapa menit yang lalu

Klik!

"Two"

Ditariknya kunci itu dari tempatnya, lalu dengan sedikit kasar, Alisha membuka pintu kaca dan kembali menguncinya. Membiarkan kunci yang berhias karakter kartun bertenger di sana. Tanpa berniat mencabut kunci itu dari tempatnya

"Haruskah aku memberimu sedikit waktu agar kau menjadi gadis yang penurut? Oh ayolah Sweety, bukakan pintu itu untuk matemu"

Alisha menatap sekilas pintu kamarnya, lalu kembali menatap kearah bawah. Ketinggian balkon ini sekitar 6-7 meter. Jika Alisha lompat sekarang, mungkin ia hanya patah tulang kaki saja. Itupun jika yang mendarat adalah kakinya terlebih dulu. Tapi bagaimana jika kepalanya yang mendarat terlebih dahulu?

Alisha kembali mengelengkan kepalanya, berhentilah berfikir yang tidak-tidak Alisha.

Sekarang gadis itu menyesal tidak menerima ajakan Felixㅡteman balapannyaㅡ untuk bergabung ke komunitas parkour cowok itu

"Three" bertepatan dengan itu, Pintu kamar ini di di bobrak dengan sangat keras. Bahkan Alisha dapat mendengar suara benda keras  yang terjatuh ke lantai. Itu pasti pintu kayunya yang malang

QUEEN FOR ALPHA Where stories live. Discover now