43. One Place

6.6K 535 18
                                    

Selamat membaca semuwanya!

Rombongan pria berjas hitam nampak sangat berjajar rapi dan melangkahkan kaki tegas, siapa lagi jika bukan para penjaga seorang Victor Melvin. Jumlah semuanya ada enam dan juga beberapa di antara mereka selalu menyamar jika ada pertemuan di luar kantor bersama rekan kerjanya, dan di belakang Victor berjalan ada Jack tangan kanannya juga Jessica sekretarisnya yang baru saja dia angkat beberapa bulan lalu.

Aura Victor sangat dominan bahkan para pengunjung melihatnya dengan tatapan takjub, akhirnya seorang Victor pemuda yang mempunyai bisnis terbesar hampir setengah dunia kembali ke publik.

Victor memang tidak bersembunyi dari wartawan dan media massa, melainkan dia yang terlalu pintar mengelabui publik dan masyarakat.

Padahal selama ini dia selalu melakukan aktivitas, beruntungnya dia meminta bantuan Jack untuk menyingkirkan beberapa hama tersebut.

Di sebuah restoran bintang lima di sana, Victor memesan ruangan VVIP yang di sana terdapat beberapa orang penting di dalamnya yang tidak akan mengusik privasinya.

Terbukti saat memasuki ruangan tersebut orang yang melihatnya sekedar menatap takjub saja tidak terlalu mengganggu seperti kebanyakan orang di luaran restoran yang berlalu lalang.

"Selamat pagi Mr. Dwigh—,"

"Ralat sebelumnya Melvin tidak ada nama Dwight," kata Victor dengan tatapannya yang tajam merasa sang lawan bicara dibuat tidak berkutik.

"Baik, maaf sebelumnya. Selamat datang Mr. Melvin," kata Mr. Gustom.

Victor hanya menganggukkan kepalanya saja dan langsung memulai rapat tanpa ada basa basi sama sekali, dia tidak menyukai waktunya dibuang sia-sia. Pria perfeksionis memang.

Sebelumya Victor tidak menyukai jika ada seseorang yang memanggilnya Dwight di belakang namanya. Perlu diketahui bahwa dia sudah menghapus nama tersebut, bukannya tidak menghargai mendiang ayahnya yang memberikan nama belakang persis seperti beliau. Melainkan untuk kenyamanannya saja, dia tidak ingin namanya ini sama dengan bajingan bernama bernama Marc Dwight.

Dirinya sudah memutuskan hubungan dengan pria tersebut beberapa bulan yang lalu.

"Bisa kita mulai rapatnya," kata Mr. Gustom.

"Lakukanlah tigapuluh menit lagi waktuku di sini," katanya dengan tatapan datarnya.

***

"Kamu ingin makanan apa?" tanya Brice kepada Juliet yang sejak pagi belum menerima asupan makannya.

"Entahlah, aku ingin sekali masakan Perancis, kita ke restoran saja," kata Juliet langsung menarik kedua sahabatnya ke sebuah restoran yang memang mewah juga berbintang lima.

Kedua sahabatnya setelah mengetahui jika Juliet adalah bagian dari keluarga terkaya di dunia ini, tidak akan melarangnya untuk melakukan sesuatu yang menurut mereka berlebihan.

Mereka yakin, uang Juliet tidak akan habis walau sudah sepuluh turunan sekalipun. Kedua bodyguard Juliet yang diperintahkan untuk menjaganya pun menyamar, sampai di depan restoran justru dia dihadang dikarenakan penampilan ketiganya yang tidak memakai pakaian kelas atas.

"Maaf Nona, kalian tidak bisa masuk," kata seseorang pelayan dengan nada yang menghina penampilannya.

"Jika ingin melihat-lihat menu lebih baik kalian bertiga pulang ke rumah," ejeknya.

"Hei! Kau ini hanya seorang pelayan rendahan saja, tidak ada hak untuk mengusir pelanggan!" geram Brice dengan nada yang sangat tajam.

"Dari wajahnya saja pasti dia penggoda, lihat saja penampilannya paling kurang bahan ketimbang pelayan lain," celetuk Hellen mengejek, dia memang pendiam tetapi paling ahli jika urusan mempermalukan seseorang. Hingga wanita itu mengepalkan tangannya tidak tahan.

"Dadaku juga besar, sayangnya tidak murahan. Mengumbar sana-sini dengan gratis," kata Hellen kembali.

"Penjaga! Bawa mereka ini menjauh!" panggil pelayan wanita itu dengan angkuh.

Saat beberapa penjaga ingin menarik mereka, justru dua bodyguard menghampiri mereka dan melindunginya. Membuat para penjaga restoran dan beberapa pelayan di sana menatap heran.

Juliet membuka masker yang sejak tadi menutupi wajahnya, dia memperlihatkan dirinya di hadapan mereka yang sudah mempermalukan harga dirinya.

"Apa kau tidak mengenaliku?" tanya Juliet dengan nada datar dan pelan. Lalu semua orang di sana menatapnya dengan tidak percaya, bahwa yang mereka hadapi ini putri dari pewaris Axton ketiga.

Bahkan wanita yang sempat mengusirnya mengigil ketakutan dan juga mati kutu.

"Siapa namamu?" tanya Jliet lalu menarik name tag wanita itu dengan kasar hingga terhuyung.

"Anita, oke ini hari terakhirmu bekerja," lanjutnya santai.

***

"Gila yang kau lakukan tadi sangat keren!" puji Hellen dengan Brice, kini mereka sudah memasuki ruangan VVIP, Juliet hanya terkekeh saja. Ternyata orang mengetahui jati dirinya ada untungnya juga.

"Kalian memesan makanan terlebih dahulu di sana, aku ingin ke kamar mandi. Pesan sesuka kalian saja," kata Juliet langsung ke kamar mandi, tanpa dia sadari saat memasuki kamar mandi.

Bertepatan dengan Victor yang keluar dari kamar mandi dan merapihkan penampilannya tepat di samping pintu toilet wanita.

'Perempuan tidak diri memang!'

Victor dapat mendengar seorang wanita sedang mengumpat di dalam kamar mandi. Namun dia yang diberi kepekaan dan daya ingat yang kuat merasakan tidak asing dengan suara tersebut.

Victor mencoba mengalihkan pemikirannya, mungkin dirinya terlalu lelah dan banyak memikirkan wanitanya di masa lalu. Hingga setiap dia melakukan aktivitas apapun tidak pernah fokus, karena pikirannya terpusat kepada seseorang.

"Anda sudah selesai, Mr. Melvin?" tanya Jessica menunduk sopan.

"Sudah, sekarang apa yang harus aku lakukan?" tanya Victor merapihkan penampilannya yang begitu gagah, bahkan kemejanya mencetak otot tubuhnya begitu jelas.

"Anda aka nada rapat jam dua siang nanti dengan perusahaan Jepang," kata Jessica.

"Bolehkah aku melihat jadwalnya?" tanya Victor, Jessica langsung memberikan tab yang berisikan jadwal juga schedule milik atasannya, lalu mengembalikannya kepada Jessica.

"Baiklah kita ke kantor sekarang," kata Victor mencoba merogoh sesuatu namun tidak menemukannya.

"Jess, sepertinya jam tangan saya ketinggalan di toilet. Tolong ambilkan," kata Victor kepada Jessica.

"Baik Tuan," katanya patuh langsung pergi ke dalam toilet.



To be Continue

***

Jangan lupa kasih votenya dan berikan jejak komentar kalian di part ini

See u.

Entangled with The Jerk [AXTON'S SERIES 3]Where stories live. Discover now