46. Important Secret

7.2K 627 35
                                    

Jangan lupa komentarnya dan tinggalkan jejak.

Selamat membaca semuanya!



Victor mendorong kursi roda yang ditumpangi Juliet dengan perlahan, dan hati-hati. Dia tidak peduli jika nanti ada yang memotretnya juga Juliet, jika adapun dia tidak keberatan. Itu akan menguntungkan baginya, jika Juliet ini adalah miliknya.

Tatapan Victor menatap datar orang-orang yang berlalu lalang di rumah sakit, bahkan dengan angkuhnya pria itu tidak ingin Juliet bersentuhan dengan orang lain. Dia takut jika orang tersebut menyebarkan virus, sangat berlebihan sekali.

"Tunggu, aku akan berbicara dengan Jack," kata Victor kepada Jack, tangan kananya. Kini dia membawa Camella—suster yang akan membantu Juliet dalam menyelesaikan atau melakukan kegiatan sesuatu. Victor tidak ingin wanitanya ini terluka.

"Jack, tolong bawa dia dari mansion ke tempatku yang lain," kata Victor kepada Jack yang melihat Victor dengan tatapan tidak percaya.

"Kau masih mengingat perempuan itu? Juliet sudah kembali," kata Jack dengan pelan melihat kearah Juliet.

"Aku masih membutuhkannya," lirihnya dengan pelan agar tidak terdengar wanitanya.

Pria serakah, batin Jack.

"Victor," panggil Juliet membuat Victor berbalik menghampirinya. Tatapan yang kembali menghangat setelah berbicara dengan Jack.

"Kau membutuhkan sesuatu?" tanya Victor kepada Juliet, dia menggelengkan kepalanya.

"Apakah aku boleh pulang ke apartemen?" tanya Juliet kemudian.

"Tidak, tinggal di mansion dan tidak ada bantahan," ucapnya dengan tegas.

Victor tidak ingin meninggalkan seorang wanita hamil sendirian disuatu tempat, seolah meninggalkan tanggung jawabnya begitu saja. Juliet hanya menurut saja dikarenakan membantah ucapan Victor tidak ada gunanya dan membuat mereka menjadi bertengkar.

"Camella antarkan Juliet ke dalam mobil," perintahnya.

"Baik Tuan," kata Camella langsung mendorong kursi roda milik Juliet.

Tatapan Victor beralih ke Jack "Aku akan membawa Juliet ke suatu tempat, gunakan waktumu membawa dia pergi. Ingat jangan sakiti atau paksa dirinya," ucap Victor tegas.

Dia tidak ingin wanita yang dia jaga itu disakiti oleh siapapun.

***

Jack datang ke mansion Victor lebih dulu untuk menyelesaikan tugasnya. Dia mencari wanita yang dimaksud oleh Victor, hingga menemukannya di kamar tamu.

Wanita itu memang tidur di sana dan Victor tidak memperbolehkan siapapun itu termasuk dirinya masuk ke kamar tidurnya.

"Jack, sedang apa kau di kamarku?" tanya wanita tersebut dengan heran.

"Victor menyuruhku membawamu ke suatu tempat," ucapnya. Wanita itu mengernyitkan dahi heran.

"Kenapa? Dia tidak menghubungiku sejak kemarin," gumamnya dengan lesu.

Menjinjikan sekali, katanya dalam hati.

"Ikuti saja perintahnya, kau sudah ditampung di sini tahu diri sedikit saja," lanjut Jack dengan nada sarkas.

"Hey kenapa bicaramu seperti itu? Victor yang punya haknya bukan kau. Kau hanya bawahanny saja," kata wanita tersebut.

"Dan kau hanya kenangan using," gumam Jack kesal. "Ikutlah denganku. Jangan terlalu mempersulit keadaan," lanjutnya.

Entangled with The Jerk [AXTON'S SERIES 3]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang