44. In Front of You

6.9K 646 63
                                    

DON'T COPY MY STORY!

Selamat membaca semuanya!





"Aku dan Hellen memang satu tempat kerja, besok kita berangkat dan mempersiapkan acara perusahaan, terimakasih atas semuanya, Juliet. Kamu sahabat baik memang," kata Hellen memeluk Juliet begitupun Brice.

Bukannya mereka tidak ingin menemani Juliet, tetapi waktu yang menyita kebersamaan mereka. Brice dan Hellen memang kerja di sebuah perusahaan terbesar, kebetulan mereka ada di New York. Mereka akan kembali ke Belanda melanjutkan pekerjaan mereka.

"Baiklah, kalian jaga kesehatan, dan hati-hati diperjalanan nanti," kata Juliet memberikan senyuman tulusnya.

"Aku takut, jika aku kembali aku dan Brice tidak akan menemani dirimu persalinan."

"Tidak perlu, aku akan mengabari kalian jika anak di dalam perutku ini lahir. Lagipula penjagaku hampir sebagian orang di perusahaan kalian."

"Sombong sekali, baiklah jika kau berkata seperti itu. Lagipula tidak ada yang harus dikhawatirkan, kau tahu? Penjagamu lebih mengerikan ketimbang setan," kata Brice, membuat keduanya terkekeh.

***


Setelah rapat selesai kini ruangan rapat di perusahaan Melviner Company berantakan, Victor menyandarkan tubuhnya di kursinya dengan napas gusar.

Hari ini sungguh melelahkan tetapi dia terus melakukan pekerjaan seperti orang gila, melupakan sesuatu dan ingin mengalihkan semua rasa sedihnya ke pekerjaan. Bahkan ada beberapa karyawan yang entah keberapa kalinya terkena amarahnya yang tidak jelas.

"Sepertinya kau butuh istirahat," kata Jack kepada Victor yang nampaknya berada dalam suasana hati sedang kacau.

"Aku tidak membutuhkan nasihat apapun, aku ingin dia kembali."

"Bukankah sudah kembali?" tanya Jack dengan nada kurang suka di dalamnya.

"Masa lalumu, wanita pertamamu, dia sudah menunggu di mansion jika kau tidak tahu. Dia terus menghubungiku," kata Jack.

Victor memejamkan mata sesaat, dia berada dalam posisi tersulit saat ini.

Disaat hatinya sedang cemas dan terus berjuang mendapatkan Juliet, wanita masa lalunya hadir dan terkadang membuat rasa gelisah dan kecemasannya pergi begitu saja. Seperti pelipur hatinya, tetapi kini ada dua wanita yang berada dalam genggamannya.

"Kau harus memilih, wanita masa lalumu atau wanita yang sudah jelas mengandung anakmu, Victor."

"Kau tidak bisa membahas hal lain?" tanya Victor dengan nada marahnya. Dia menatap Jack dengan tatapan tidak sukanya.

"Tapi jika dialihkan, tetap saja pilihan akan ada di depan matamu," lanjutnya mengingatkan.

"Ingat penyesalan itu sangat menyakitkan, kau sedang merasakannya. Jangan sampai terjadi kedua kalinya karena jika terjadi, lukanya akan semakin dalam dan kau semakin menderita," kata Jack kepada Victor yang hanya tercenung diam merenungkan sesuatu.

"Oh iya, aku mempunyai informasi dari manager apartemen Juliet, katanya seseorang sudah menempati apartemen itu, aku permisi harus melanjutkan pekerjaan lain."

Setelah Jack pergi, Victor terdiam sesaat. Siapa yang berani untuk menempati apartemen milik wanitanya?

Terburu-buru dia mengambil jas di meja rapatnya dan bergegas pergi dari ruangan rapat, hari sudah larut malam bahkan ponselnya sudah berbunyi tidak dia pedulikan sama sekali.

Dia ingin memastikan sesuatu di sana, jantungnya sudah berdebar kencang. Dia harap pemikirannya sesuai dengan ekspetasi.


***

Entangled with The Jerk [AXTON'S SERIES 3]Where stories live. Discover now