15. Substitute

14.9K 1K 27
                                    

Juliet membersihkan diri lalu mengganti bajunya, semua kebutuhan Juliet sudah disiapkan tentunya oleh Victor. Dia terpaksa harus menginap di mansion pria ini, karena malam nanti Juliet akan menghadiri acara pameran busana Cathrine bersama Victor.

Setelah itu Juliet langsung keluar kamar utama Victor, menuruni tangga menuju ruang makan. Sesampainya di sana tidak ada pria yang sedaritadi membuatnya selalu berdegup menegangkan, hanya ada beberapa pelayan menyiapkan hidangan. Juga Jack di sana.

"Selamat sore, Nona," kata Jack menyapa.

"Panggil aku Juliet jika Victor tidak ada, kita sudah sepakat," kata Juliet memelas, membuat Jack terkekeh.

Gadis ini memang sangat menggemaskan pantas saja Victor masih mengikatnya.

"Kau itu sahabatnya Victor, kenapa harus memanggil Tuan kepada sahabatmu?" tanya Juliet menatap Jack dengan heran.

"Entahlah, mungkin saya sudah terbiasa." Juliet menganggukan kepalanya saja. Hingga tatapan mata Juliet terus mencari seseorang, Jack menyadari jika Juliet sedang mencari Victor terlihat dari gelagatnya.

"Dia sedang berada di ruang kerjanya, sebentar lagi akan menyusul."

"Di mana ruang kerjanya?" tanya Juliet.

"Di seberang kamar utama beda dua ruang—,"

Belum sempat melanjutkan ucapannya Juliet langsung pergi menuju ruangan kerja Victor. Jack ingin memperingati Juliet namun dia langsung pergi begitu saja, Victor tipe orang yang tidak suka diganggu saat sedang bekerja.

Juliet tidak habis pikir dengan Victor yang selalu sibuk. Pria itu memang gila bekerja dan tidak pernah memikirkan kesehatan fisiknya. Sesampainya di depan pintu Juliet terdiam sejenak, perasaan ragu mulai menyelimutinya.

Tangannya sudah melayang mengetuk pintu, dengan keyakinan pasti Juliet mulai mengetuk besar ini selama tiga kali. Namun tidak ada jawaban dari dalam, apa pria itu benar-benar sibuk? Juliet berpikir untuk masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu. Dia memegang knop pintu dan membukanya lebar, cahayanya remang-remang.

Juliet sudah masuk ke dalam ruangan kerja Victor, sangat luas sekali dan penuh buku-buku. Kaki kecilnya langsung menelusuri ruangan ini, sampai dia sudah berada di meja kerj Victor.

Belum sempat dia melihat-lihat seseorang menarik tangannya kencang hingga dia terpekik kaget. Dia melihat sinar mata gelap yang begitu tajam diterangi remang cahaya sore hari sangatlah menakutkan, Juliet menelan ludahnya susah payah.

"Sedang apa kau di sini?" tanyanya dengan dalam dan tidak suka.

"Aku sedang mencarimu, kata Jack kau di sini. Aku menunggumu untuk makan." Victor mengela napasnya panjang dan melepas cengkraman kuatnya pada Juliet.

"Tinggalkan tempat ini."

Mereka akhirnya sama-sama keluar dari ruangan kerja Victor. Keduanya kini sedang menikmati makanannya, sendok dan garpu berdenting dalam keheningan di ruang makan. Keduanya sama-sama bungkam.

Victor dengan suka cita menyantap hidangan ini tetapi matanya tidak lepas dari kegiatan Juliet. Ada sesuatu yang menarik dari Juliet hingga dia enggan melepas pemandangan ini, melihat bagaimana betapa rakusnya Juliet makan membuat Victor menyunggingkan senyum kecil.

Gadis rakus, batin Victor.

Juliet merasa diperhatikan langsung menghentikan kegiatan makanannya, hal yang pertama dia lihat adalah orang di depannya. Ternyata mata elang itu sedang melihatnya, seolah dia adalah mangsa yang sedang diburu oleh hewan pemburu.

Tatapan itu tajam dan datar, tidak ada kesan ramah walau dalam keadaan tenang dari Victor.

"Kenapa kau melihatku seperti itu?" tanya Juliet.

Entangled with The Jerk [AXTON'S SERIES 3]Where stories live. Discover now