01. Accident

34.4K 1.7K 24
                                    

Seorang gadis membereskan buku-buku ke dalam tas, penat dia rasa hari ini. Menyiapkan beberapa dokumen dan informasi untuk presentasi minggu depan, dikejar tugas, laporan menumpuk sudah menjadi teman baginya.

Dia melangkahkan kakinya pergi menuju kantin kampus menemui seseorang, sepasang bola mata manusia yang tidak terhitung selalu tertuju ke arahnya yang nampak terlihat bersinar.

Bahkan senyumnya mampu memikat bukan hanya terhadap kaum adam melainkan dapat membuat iri para wanita akan kecantikannya.

Dia adalah Juliet Carmen Axton, putri dari Calvert pewaris Axton generasi ketiga. Tidak ada yang tahu dengan status dan asal-usul keluarganya, kecuali pihak kampus yang mengetahui dan itu juga ada dalam nauangan Axton Company.

Sifatnya yang lembut dan manis membuat semua orang menyukainya selalu ramah dengan pribadi yang hangat, tidak jarang hampir semua mahasiswa dari fakultas manapun mendekatinya.

Namun, tidak jarang juga mereka selalu gagal. Dibalik sikap manisnya ternyata Juliet tipe gadis yang sulit membuka hati.

"Sungguh hari ini begitu melelahkan," kata Juliet mengadu setelah dia bertemu dengan Brice dan Hellen, dua sahabatnya.

"Entah apa yang ada dalam kepala pelontos dosen itu, dia memberikan laporan padahal laporan kemarin saja belum jalan sama sekali."

"Kau seperti tidak tahu saja, dia memang terkenal kejam sejagat, aku sudah tidak menyukainya sejak awal. Tebakanku benar, dia akan jadi dosen sialan sepanjang sejarah perkuliahan," timpal Hellen menikmati minuman dinginnya di tengah hari dengan matahari yang panas.

"Tapi itu bukan tantangan bagi seorang Juliet Carmen, si gadis cerdas. Tidak menyukai dosen tidak akan membuat kau bodoh," kata Brice terkekeh membuat Hellen mengangguk setuju.

"Kalian tidak akan lupa dengan acara ulang tahun kampus kita?" tanya Brice mengalihkan pembicaraan agar mengundang suasana antusias.

"Iya aku tahu, para petinggi pun akan datang ke acara ini, namun aku tidak memperdulikannya."

"Kau harus datang Juliet, kau primadona, you are the queen of our campus. Semua orang mengetahuinya, jangan buat para lelaki hidung belang itu menunggu penampilanmu dan kehadiranmu nanti," bujuk Hellen dengan memegang tangan Juliet, berusaha membujuknya agar datang ke acara yang ditunggu-tunggu para mahasiswa di sana.

"Aku yakin kau butuh hiburan, kau tidak akan terlalu fokus tugas jika otak cantikmu tidak diberi waktu bersenang-senang. Pestanya nanti akan pecah dan kau akan menjadi ratu semalam," kata Brice.

Juliet menimang kembali ide yang dikatakan Brice tadi, memang ada benarnya jika dia hanya berdiam diri mengerjakan tugas lalu stres dan akhirnya jatuh sakit.

Sangat konyol jika itu terjadi, dan sepertinya otak ini butuh hiburan.

"Baiklah aku setuju dengan ide kalian yang satu ini."

***


Seorang pria berjas dengan wajah yang dingin menampilkan aura kekejaman dirasakan oleh para penghuni di mansion besar miliknya.

Hanya karena masalah foto terjatuh dengan bingkai kaca hancur berkeping-keping membuat amarahnya menjadi, bukan karena bingkai melainkan gambar dibaliknya.

Gambar seseorang yang dia cari, orang yang berarti dan tidak akan pernah 'hidup' kembali dalam wujud nyata.

"Kau membereskan kamarku bukan berarti kau harus mengobrak-abrik atas meja kerjaku! Paham?!" geram Victor menarik dagu seorang wanita bekerja sebagai pelayan, usianya masih muda berkisaran dua puluh tahun.

Wanita itu hanya mengangguk ragu penuh rasa takut, air mata lolos tanpa isakan.

"Maaf Tuan Melvin, ampuni saya," katanya dengan lirih.

Victor mengembuskan napas dengan kasar menatap nyalang wanita bodoh yang telah membuat mood berantakan.

"Aku maafkan, sebagai gantinya kau dipecat," katanya dengan pergi tanpa menatap dan memikirkan nasib wanita itu.

Victor pergi tanpa pengawal, menuju suatu tempat. Dengan lamborgini veneno miliknya yang bewarna hitam legam menembus jalanan kota dengan cepat dibalik kemudinya, lihai mengendarai tanpa sedikit rasa ragu dan sangat yakin.

Setelah sampai Victor memberhentikan mobilnya, kini tempat yang dia tuju ada di hadapan mata; sebuah taman.

Memang hanyalah taman biasa, tetapi banyak kenangan yang dia jalani dan lakukan di sini bersama sang mantan terindah. Dari mereka mulai menjalin hubungan, bertengkar, dan saat pelamaran Victor melakukannya di sini dengan bantuan orang-orangnya.

Dia hanya menatap sekitar tanpa berniat untuk turun dan berkeliling, dia mampu memandang dan mengenang dalam diam.

Mengingat yang lalu seperti membuka luka dalam hatinya kembali, mengingat saat dia ditinggalkan saat itu.

'Aku akan terus mencintaimu, menunggu dirimu. Aku tidak akan pernah berpaling karena hanya kaulah yang aku inginkan. Aku akan pergi hanya saat kau menyuruhku, bukan karena keinginan atau atas permintaanku padamu'

Janji itu masih terngiang dalam benaknya, membekas di hati dan tidak akan pernah dia lupakan sampai kapanpun.

Janji manis yang selalu membuat hati berdebar kini sudah tidak ada artinya, terasa palsu dan semu. Victor mencengkram dengan rasa amarah bergejolak panas.

"Dia bilang akan pergi jika hanya aku yang menyuruhnya. Namun, dia pergi sendirinya tanpa aku meminta terlebih dahulu, wanita mandiri," katanya tersenyum sinis.

"Aku akan menemukanmu, menjadikanmu sebagai istriku sudi ataupun tidak kau harus melakukannya. Setelah kita menikah jangan harap ada kalimat bahagia terucap tulus di mulutmu. Itulah pembalasan dendamku yang dikhianati olehmu."

Akibat rasa amarah begitu meluap dan tidak terkontrol dia langsung meninggalkan taman berada di tengah kota tersebut, dengan mobil yang melaju cepat tidak memperdulikan apapun.

Tanpa dia duga di sebuah tikungan tajam ada seorang perempuan menyebrang hingga matanya membulat dan tersentak, Victor langsung menekan gas mobil namun na'as kecelakaan tidak dapat dihindarinya.

Perempuan itu tertabrak dan terpental tidak jauh dengan posisinya, darah keluar dari kepala.

Tidak ada yang bisa Victor lakukan selain diam dan syok akan kejadian ini. Bagaimana ini?


***

YEAYY akhinya bisa update juga hehehe. Curi-curi waktu wkwk, btw jangan lupa KOMEN DAN VOTE oke? 

Tunggu kelanjutan cerita ini Semoga saja kalian suka sama alurnya yang dirombak abis-abisan sama Author gila ini.

See you 🖤

Entangled with The Jerk [AXTON'S SERIES 3]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang