49. Begamo

7.3K 588 39
                                    

Selamat membaca dan jangan lupa komentnya, jangan pedes kayak komentar tetangga!

Victor sudah bersiap-siap, persediaan dan beberapa alat sudah lengkap dibawanya. Dia memakai pakaian serba hitam, menyamakan kostumnya dengan anggota FBI dan juga Darren, ya paman tua itu membantunya. Hanya dia yang mempunyai pengalaman dalam situasi dan masalah itu, hebatnya lagi Darren membawa anak laki-lakinya, Dale Miller Axton. Tatapan matanya hampir sama dengan ayahnya, ketiga pria dingin ini disatukan dalam satu misi.

"Heh pria bodoh!" panggil Dale dengan dingin. "Bagaimana persiapanmu?"

"Sudah siap, siap menembak kepala batu sepertimu," kata Victor dengan kasar.

Saat seperti ini dia berdoa semoga berjalan dengan lancer tidak ada yang terluka, dirinya maupun orang lain. Seseorang sedang menunggunya pulang, membayangkan malam ini Juliet tertidur dengan perut buncitnya membuat Victor ingin segera pulang mengelus perut wanitanya.

"Fokus, singkirkan pemikiran lain untuk misi ini. Wanitamu menunggu, jangan sampai pulang hanya nama," katanya memgingatkan lalu pergi di hadapan Victor.

"Bagaimana?" tanya Jack, memang pria tersebut ikut dan tidak ingin Victor berjuang sendirian.

"Semuanya sudah siap, bagaimana dirimu?"

"Baik, aku ingin menyampaikan pesan Alice meninggal," kata Jack hal tersebut membuat Victor mengalihkan pandangannya, dia memang menyiksa dan memberikan pembelajaran untuk Alice. Untuk membunuh, dia sama sekali tidak membunuhnya dan tidak ada niatan sama sekali dalam otaknya.

"Agen dari Dale yang membunuhnya," kata Jack yang mengerti akan kebingungan Victor. "Dia sudah dilepaskan setelah diberikan hukuman, namun ada sniper menembak kepalanya," lanjut Jack.

Victor menggeram melihat Dale yang nampak memiringkan senyumannya. Memang benar kata orang-orang, Dale adalah pria yang arogan dan keras.

"Pria sialan itu," kata Victor dengan bergumam.

"Sebaiknya jangan mencari masalah dengannya," ucap Jack melihat Dale yang nampak mengerikan di matanya. Memang penampilannya itu membuat semua orang tidak ingin ikut campur dan berurusan dengannya.

"Untuk mengenalnya pun tidak akan pernah aku lakukan."

"Beberapa anak buah mengatakan bahwa Alice adalah salah satu mata-mata Dwightzer dan bekerja bersama dengan pembajak Benua Amerika, dia juga sudah bekerja sebagai pengedar dan pemakai narkoba," kata Jack, Victor sudah menduganya. Karena dia mencari tahu setelah hatinya sudah bertaut dengan Juliet.

"Untuk anak—emm, maksudku kehamilan Alice yang baru satu bulan itu makamnya sudah ditemukan," katanya. Victor memejamkan mata mendengar janin miliknya yang sudah ditemukan oleh Jack.

"Bahkan aku belum sempat melihatnya, wanita jahat itu membunuhnya, Jack," ungkap Victor dengan amarah dan rasa sedih yang bercampur aduk. Jack menepuk pundaknya sebagai sahabat.

"Aku tahu bagaimana perasaanmu, terpenting kau sudah mempunyai Juliet. Sebentar lagi kau akan menjadi seorang ayah," kata Jack, membuat Victor kembali ingat wanita dicintainya. Dia akan berjuang dan tidak akan membuat kejadian ini terulang kembali.

***

Begamo, Italia 01.00 p.m.

Victor menelusuri beberapa bagian ditempat tersebut, pistol Glock 17M produksi dari Austrlia ini menjadi senjatanya untuk menjalankan misi malam ini. Mengidentifikasi dan menyergap beberapa anggota mafia pembajak Amerika Utara, yang pusatnya berada di Begamo. Dan beberapa pimpinan yang berjalan menguasai dunia bawah tanah, beberapa agen FBI yang bekerja sama dalam penyelidikan dibantu oleh CIA, mengumpulkan data informasi bersama intel.

"Beberapa anggota akan dipisahkan dan jalankan beberapa tugas kalian," kata Dale kepada para anggota.

Akhirnya Jack dan Victor disatukan dalam satu tim, di sana ada sebuah mansion mewah tentunya Victor mengenalnya. Bahkan tanpa perlu menjadi anggota saja, dia bisa masuk dengan mudah. Ini rumahnya waktu dia kecil, tempat di mana dirinya tumbuh sampai remaja.

"Ikuti aku, akua da jalan masuk tanpa terbaca sistem mereka," katanya langsung menjadi pimpinan dalam tim. Victor masuk ke dalam mansion, tentunya pintu yang tidak akan pernah orang tahu, karena ini adalah jalan dirinya keluar mansion sewaktu kenakalan remajanya.

Mereka berhasil masuk ke ruangan bawah tanah dan muncul dari Gudang yang ada di halaman belakang, penyimpanan alat perkebunan. Namun sekarang berbeda, dia nampak melihat satu orang mayat lelaki tua. Mereka siaga menodongkan senjatanya dan membalikkan mayat tersebut. Jack dan Victor terkejut saat mengetahui mayat tersebut adalah, Marc.

"Bukannya dia—," ucapan seorang agen FBI terhenti saat melihat Marc yang ternyata ayah dari Victor.

"Kita lanjutkan saja," kata Victor dengan nada datar, dalam hati dia sedikit merasa lega. Tidak munafik jika dirinya sejak dulu ingin memusnahkan pria tersebut, tetapi dia tidak perlu berlaku licik dan membuat tangannya kotor. Seseorang dengan sekurela membunuhnya.

"Perusahaan Dwightzer memang bekerja sama dengan para mafia," kata Victor kepada agen.

Kini mereka sudah masuk ke dalam sebuah gedung belakang, sangat gelap dan bau anyir. Tentunya darah dan tempat kotor ini yang di mana dinding berwarna putih menghitam, sebab itu adalah darah manusia yang mengering bekas dari penyiksaan dan penganiayaan. Beberapa agen menutup hidungnya karena bau menyengat, sedangkan tim lain, di sana terlihat Dale biasa saja seolah ini memang tempat yang sering dikunjungi.

"Hati-hati, jangan bersandar pada dinding," kata Victor. "Dinding itu bisa memunculkan benda runcing menembus tubuh kalian."

Mereka masuk ke dalam ruangan, namun suara tembakan terdengar untungnya tidak mengenai siapapun. Dale melayangkan peluru dari pistolnya dengan gerakan cepat dan sekali tarikan tangan, tanpa takut meleset. Hasilnya sangat tepat mengenai jantungnya, tubuh itu terbujur kaku di bawah sana, Dale menghampirinya dan menarik pisau dari belakang sakunya. Victor juga Jack membulatkan mata saat dengan mudahnya memotong tangan musuhnya.

"Kita butuh sidik jarinya," terangnya santai. Dale melakukan tersebut untuk akses masuk ke dalam ruangan selanjutnya.

To be Continue

***

Jangan lupa kasih komentar dan votenya yah brou and sist

Dadah yuhu,

Desschya 27 Januari 2021

Entangled with The Jerk [AXTON'S SERIES 3]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang