21. Secret Mission

12.2K 907 25
                                    

Don't copy my story!!

Happy Reading

***

Juliet, Brice, dan Hellen, mereka akan bersenang-senang ke klub terkenal di New York. Juliet sebenarnya tidak ingin ke tempat yang terlalu ramai, dia tidak menyukainya. Paksaan sahabatnya membuat Juliet menurut saja.

Dia memakai jaket kulit hitam dipadukan baju bewarna putih. Memakai celana panjang senada dengan jaketnya dan sepatu boots miliknya. Rambutnya digerai sangat indah. 

Berbeda dengan penampilan Brice dan Hellen, dia memakai dress pendek memperlihatkan beberapa lekuk tubuhnya.

Di mini bar terlihat para sahabatnya sudah menunggunya, dengan seorang pria yang nampak sangat kacau. Juliet menyipitkan matanya melihat ke arah pria tersebut adalah Nick.

"Ada apa dengan pria ini?" tanya Juliet melihat sahabat prianya yang sudah mabuk parah dengan raut wajah berantakan, seperti orang frustasi.

"Tanyakan pada sahabatmu ini. Dia terlalu bungkam kepada kita berdua, mungkin denganmu pria ini dapat berbicara. Hellen, mari kita berdansa," kata Brice melirik Hellen dan mengajaknya ke lantai dansa bersama pria-pria tampan di sana.

"Sedang apa kau, Nick?" tanya Juliet merangkul sahabatnya.

Tiba-tiba Nick tertawa sangat keras lalu sesaat sebelumnya menangis, membuat Juliet bergidik ngeri dengan kelakuan anehnya.

"Alice, dia memintaku untuk bercerai," kata Nick dengan wajah sedihnya. Juliet membelakkan matanya dengan sempurna, pernikahan seumur jagung itu terpaksa berakhir dengan tragis.

Juliet menatap iba ke arah Nick, memeluk pria tersebut mencoba menenangkan.

"Kenapa?"

"Dia memintaku," katanya membuat Juliet tersentak kaget. Wanita polos itu, kenapa dengannnya. "Dia berselingkuh di depan mataku. Aku melihatnya dengan seorang pria di dalam kamarnya," lanjutnya.

Nick langsung memegang bahunya dan tersenyum seperti orang bodoh.

"Jadilah istriku," katanya mendekatkan wajahnya ke arah Juliet, mencoba untuk menciumnya. Namun sebelum itu terjadi dia memukul wajah Nick hingga terpental.

"Dasar pria gila!" teriak Juliet kesal, dia langsung melihat Nick terkapar di lantai. Sampai Brice dan Hellen datang dengan panik.

"Astaga, dia terlalu banyak minum," katanya dengan membopong Nick dibantu dengan Hellen. "Kenapa dengan wajahnya?" tanya Brice melihat memar itu di suduy bibirnya.

"Juliet kau tahu?"

"Dia memukulnya sendiri," katanya asal. "Kau bisa membawanya pulang terlebih dahulu, aku sedikit mempunyai urusan," lanjutnya.

Lalu pandangannya tertuju ke beberapa arah, dia merasa ada seseorang yang memperhatikannya dari kejauhan. Dibalik telinganya dia memasangkan chip untuk menghubungi seseorang di sana. 

Juliet menghampiri pria tersebut tanpa rasa curiga, dan duduk di sebelahnya. Sedikit memberi senyuman ke arah pria tersebut.

"Kau ingin anggur merah?" tanya pria tersebut, Juliet menggelengkan kepalanya.

"Aku tidak terbiasa minum," katanya, membuat pria di sampingnya terkekeh. Lalu mencoba menyentuhnya, Juliet menahan untuk tidak menghabisi pria ini.

"Kau sangat menarik sekali," lanjutnya menggoda.

"Kau yang membuatku merasa tersanjung. Kurasa kita harus bermain sekarang," kata Juliet membuat pria antusias dan sangat senang.

Dia membawa pria tersebut menuju kamar di atas. Masuk ke dalam ruangan dan mengunci pintunya. Juliet duduk di atas ranjang sangat santai.

Entangled with The Jerk [AXTON'S SERIES 3]Where stories live. Discover now