09. Alkohol

17.7K 1.1K 37
                                    

"Daddy i miss you," lirih Juliet dengan merentangan tangannya tersenyum kecil.

Calvert membalas pelukan hangat itu dengan erat. Walau umur sudah menua tetap saja dia terlihat seperti paman bagi Juliet bukan ayahnya. Senyum dari wajah tampannya pun selalu terbit, ketika melihat cinta pertamanya, putri kecilnya yang sangat cantik.

"Aku tidak percaya jika putri kecilku ada di sini," kata Calvert memandang wajah Juliet dengan penuh kerinduan, sampai tatapannya menjadi datar membuat Juliet mengerutkan dahi.

"Kau membuat diriku khawatir sayang."

"Kenapa?" tanya Juliet keheranan.

"Daddy tahu apa yang terjadi padamu, apakah kau sedang dekat dengan seorang pria?" tanya Calvert dengan tatapan yang biasa, namun Juliet yakin dibaliknya ada sebuah kejutan yang siapa saja tidak akan menyangka.

"Kau tidak bisa mengelak, aku tahu. Bahkan seluruh dunia akan tahu kau dekat dengan Victor Melvin, tadi itu siaran langsung, Juliet." Juliet ingin berkata tidak, tetapi aturan Victor membuatnya diam termenung.

Ini bentuk balas budinya kepada Victor yang menolongnya saat dia tertabrak oleh mobil mewah.

"Iya, aku sedang menjalin hubungan dengan Victor. Aku mohon dad, Juliet sangat ingin... maksudnya eh, aku mencintainya. Iya aku mencintainya, aku tidak akan terus menjadi gadis kecil, aku akan tumbuh dewasa dan tentunya bertemu dengan yang namanya pria."

Juliet memandang Calvert dengan tatapan sangat memohon, satu hal yang tidak bisa Calvert tolak saat dia berekspresi seperti ini. Pria yang sudah berumur ini menghela napasnya dengan kasar, dia kalah akan kemauan gadis kecilnya.

"Baiklah, walaupun dad tidak akan pernah rela kau sudah bisa tahu pria. Dad mengikuti kemauanmu, tapi jika pria kecil itu menyakiti cintanya daddy, dia tidak akan pernah lepas dari jeratan singa lapar."

Juliet langsung memeluk Calvert, walau dalam hatinya dia merasakan penyesalan. Membohongi manusia yang paling dia cintai di muka bumi ini dengan sebuah kepalsuan untuk membalas budi.

Tanpa tahu, resiko ke depannya seperti apa. Terkadang mempermainkan hubungan dan perasaan berakibat fatal, resiko untuk patah hati dan berharap sesuatu yang palsu.

"Ternyata benar pria yang bernama Victor adalah kekasihmu? Dia tampan sekali, sayangnya sikap pria kecil tadi tidak jauh berbeda dengan Darren. Ahh, rasanya aku ingin sekali melempar kotoran hewan kepada muka yang berdarah dingin," seru Delora dengan kencang, membuat pria bernama Darren terusik dan hanya menatapnya tajam.

Juliet hanya terkekeh, sungguh Delora sangatlah bermulut cabai, sekalinya dia berbicara sangat pedas sekali.

"Ayolah, kita kembali ke pesta. Para wanita harus bersenang-senang malam ini, abaikan pria tua yang selalu membicarakan bisnis tanpa henti," Delora menarik Juliet yang melambaikan tangannya kepada Calvert.

Dibalas dengan senyuman lembut yang tidak pernah terlihat dia sudah tua, wajahnya masih awet muda sekali.

Lihatlah Zweeta anak kita, putri kesayangan kita sudah tahu seorang pria, batin Calvert dengan tersenyum melihat duplikat Zweeta dalam diri Juliet menghilang.

"Ingin sekali rasanya mempunyai anak perempuan," kata Darren sambil meneguk wine di tangannya.

"Juliet sangat manis, berikan purtimu padaku agar aku mempunyai anak perempuan," ujarnya kelewat santai.

"Hey, Bajingan! Kalau kau ingin anak perempuan silahkan produksi kembali dengan istri sangarmu itu, pabrik kau pun punya tingal tanam saja. Tidak sepertiku."

Entangled with The Jerk [AXTON'S SERIES 3]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang