35. Move Stocks

8.5K 635 42
                                    

DON'T COPY MY STORY!

Happy Reading

__________________________

New York, Amerika Serikat 08.00 AM.

Juliet menikmati secangkir kopi di halaman mansion Victor, keadaan Juliet sudah membaik bahkan lukanya sudah tersamarkan. Semua itu karena Victor, pria sangat posesif dan tidak ingin ada luka sedikit pun di tubuh Juliet.

Sampai dia melakukan pengobatan medis dan kulit menghilangkan bekas lukanya sampai tuntas. Beberapa hari lukanya sudah beranjak pulih, dan lusa nanti adalah pesta Axton Company.

Menikmati novel yang sedang dia baca, dalam keadaan hening dan cuaca begitu sejuk sekali. Bahkan matahari yang menyinarinya tidak terlalu menyengat, dominan dengan angin yang menyapu kulitnya lembut.

Mansion Victor memang berada di dataran tinggi, dan hanya satu-satunya bangunan di sini. Sudah jarang bagi Juliet untuk berdiam di apartemennya.

"Selamat pagi," sapa Victor tersenyum simpul, dengan balutan jasnya. Dia menghampiri Juliet dan memeluknya dari belakang, mengecup bibirnya sekilas.

"Pagi juga." Senyum Juliet mengembang begitu manis.

"Kau manis sekali pagi ini," kata Victor memperhatikan penampilan Juliet, nampak seperti gadis rumahan.

Padahal kesehariannya Juliet memakai baju kasual, tetapi apapun yang dipakai gadis itu Victor menyukainya. Hanya saja ada yang mengganggu penglihatan Victor, wajah pucat Juliet terlihat begitu jelas.

"Apakah kau sedang sakit?" tanya Victor memegang dagu Juliet. "Jangan terlalu lama, terlalu panas untukmu. Aku akan menyuruh Jack memanggilkan seorang dokter," lanjutnya.

"Tidak perlu, aku hanya pusing saja."

"Kau terlalu lama di sini," ujarnya menarik tangan Juliet lalu menuntunnya ke dalam. Mendudukkannya dengan pelan dan lembut.

"Aku akan pergi meeting hari ini, jangan lupakan makanmu dan vitamin diberikan dokter kemarin," katanya.

"Apakah aku boleh pergi keluar?" tanya Juliet kepada Victor.

"Untuk apa, kau tidak lihat wajahmu begitu pucat?" tanya Victor dengan tajam dan penuh penekanan. "Kau akan tetap di sini," lanjutnya penuh ketegasan.

"Kau selalu mengatur, seperti hidupku bukan ditangan Tuhan," katanya dengan nada cuek. Kembali lagi menjadi Juliet yang pertama Victor kenal.

"Kau gadisku," jawabnya pelan.

"Aku pergi bekerja," katanya mengecup kepala Juliet dan mengusap lembut rambutnya. Setelahnya itu pergi meninggalkan Juliet menuju kantor.

***

Victor datang ke kantornya yang langsung disambut oleh beberapa staf dan karyawan nya begitu hormat. Bahkan langkah kaki Victor diikuti oleh Jack dan beberapa anak buah lainnya. Dengan tubuh yang tegap dan begitu kekar, melindungi bosnya dan memastikan semuanya aman. Tidak dipungkiri, jika aura yang dimiliki Victor sangat pekat, orang yang berada di sekitarnya akan merasa diintimidasi oleh tatapannya.

Kehadirannya juga dapat mengubah suasana menjadi canggung dan penuh rasa hormat kepadanya.

Kini Victor sudah berada di lantai duapuluh lima, gedung kantornya. Saat memasuki ruang rapat yang begitu luas, semua orang termasuk investor asing serentak menegakan tubuhnya dan menundukkan sedikit kepalanya memberi rasa hormat.

Kecuali satu orang, dia adalah Dale Miller Axton, putra sulung dari Arla Skylar dan Darren Lawson Axton. Tatapan dingin keduanya saling menembus, hanya saja aura merela berbeda.

Entangled with The Jerk [AXTON'S SERIES 3]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang