28. Sun Garden

9.5K 692 34
                                    

DON'T COPY MY STORY!!!

Happy Reading

___________________________________

Victor mengusap kedua pelipisnya meredakan rasa bingung. Keterangan Jack membuatnya semakin geram dengan hubungan Juliet dengan Axton family.

Dia merasa ada sesuatu lebih dari mereka, bukan hanya kerja sama untuk menuntaskan misi bersama saat lalu.

Begitupun pria yang menyakiti Juliet hilang ditelan bumi. Entah dibawa ke mana oleh anak buah Axton, jelas mereka sangat pandai untuk menghilangkan seseorang demi keamanan.

Victor berjalan ke kamarnya untuk membersihkan diri, saat dia membuka pintu dilihatnya ada seorang gadis tertidur begitu lelap.

Gadis yang mampu masuk ke dalam hidupnya mewarnai sedikit hidupnya yang muram dan gelap, walau masa lalu tidak bisa dia lupakan dengan mudahnya begitu saja.

Tangan Victor mengusap rambut Juliet dengan lembut, memberikan kecupan sebelum beranjak ke kamar mandi.

Beberapa menit kemudian dia keluar dari kamar mandinya, Juliet masih terpejam ternyata. Victor segera mengganti baju dengan pakaian santai rumahan, dia langsung duduk di pinggir ranjang hendak membangunkan gadis itu. Namun dia merasa tidak tega melihat wajah damainya tertidur itu, Victor mengurungkan kembali niatnya lalu pergi menuju ruang kerja.

Dia akan makan malam jika Juliet sudah terbangun dari tidurnya.

Sebelum pergi, untuk kesekian kalinya dia melihat wajah Juliet.

"Sebenarnya dari mana kau berasal?" tanyannya lirih.

***

Juliet terbangun dari tidurnya, dilihatnya hari sudah sangat larut sekali. Dia mengerjabkan matanya, lalu duduk di tepian ranjang mengumpulkann nyawa. Saat dia hendak bangun kakinya merasa sakit dan lemas, efek dari tembakan bius tadi siang.

Juliet berusaha untuk berjalan walau rasanya kaki kanan terasa seperti jelly. Dia berjalan berpegangan kepada dinding, lalu Juliet mencoba menuruni tangga dengan yakin.

Tidak ada pelayan yang disekitarnya, mengharuskan Juliet melakukannya sendiri.

Sampai di dua tangga terakhir dia merasa sangat lemah, kaki kananya menginjak ujung tangga dan membuatnya terpeleset. Tetapi ada tangan menahan pinggangnya hingga Juliet jatuh ke pelukan seseorang, otomatis dia mengalungkan tangannya di leher kekar itu.

Memejamkan mata karena tubuhnya bertubrukan dan saling menempel.

Napas Juliet menderu dengan begitu cepat, wangi tubuhnya berbeda dengan sebelumnya. Membuat Juliet tersadar dia langsung mengalihkan pandangannya ke arah orang tersebut ternyata Jack.

"Jack," panggil Juliet dengan lirih.

"Juliet, kau baik-baik saja?" tanya Jack kepada Juliet, gadis itu langsung turun dalam dekapan Jack. Karena dia merasa tubuhnya sedikit terangkat oleh Jack agar dia tidak terjatuh ke lantai.

"Aku baik-baik saja, terima kasih, Jack."

"Kau memperlakukan sesuatu?" Juliet menggelengkan kepalanya mendengadarkan pandangannya ke segala arah.

"Victor ada di halaman belakang," jawabnya.

Juliet tersenyum menyembunyikan rona merahnya yang sangat menggemaskan di mata Jack. Berlalu pergi meninggalkan sahabat Victor yang merangkap menjadi tangan kanannya. Setahu Juliet, Jack bukan orang yang sembarangan.

Dia memiliki perusahaan dan restoran di mana-mana. Hanya saja, mengapa dia mau menjadi tangan kanan Victor, Juliet pernah menanyakan itu kepadanya dan jawaban Jack adalah; karena hanya diriku yang mampu dia percaya di dunia ini.

Entangled with The Jerk [AXTON'S SERIES 3]Where stories live. Discover now