20. Still Loving You

13K 962 32
                                    

DON'T COPY MY STORY!

Mampus lu semua double update nih wkwk.

_______________________

  "Aku akan menginap di sini," kata Victor dengan tegas. Dia tidak bisa meninggalkan gadis ini sendirian di sini, setelah kejadian tadi siang menimpanya.

"Tidak perlu, terimakasih atas rasa khawatirmu kepadaku."

"Apa maksudmu?" tanya Victor dengan nada datar. Seperti biasa.

"Hanya aku yang tahu, karena kau mempunyai gengsi tinggi." Juliet tersenyum mengejek.

"Pulanglah, aku tahu tumpukan kertas menunggum di ruang kerja. Kau bisa kemari, tersisa tiga minggu lima hari lagi."

"Kau akan aman?" tanya Victor sedikit tidak percaya dengan perkataan Juliet.

"Apa kau ragu akan kekuatanku?" Victor tersenyum sinis mendengarnya. 

Sekarang memang bukan waktunya khawatir, gadis ini terlalu kuat dan tangguh. Seharusnya yang perlu dikhawatirkan adalah dirinya, merasa menjadi anak manja ke manapun selalu membawa anak buahnya.

"Baiklah, selamat malam strong girl," kata Victor dingin pergi dari hadapan Juliet. 

Mendengar perkataan itu membuat Juliet tercenung. Dia tersenyum menyukai julukan barunya yang diberikan oleh Victor, pria itu selalu berbuat sesuatu yang memang biasa saja bagi wanita lain. Spesial baginya adalah Victor selalu ada disaat dirinya merasa bahaya.

Pria itu banyak berubah, namun apakah pria itu masih menerimanya saat tahu di mana dia berasal. Karena keluarga keduanya adalah rival di dunia bisnis, Juliet tahu cara main Marc di dunia bisnis sangat licik dan kotor. Suara bel apartemennya berbunyi, Juliet langsung menghampiri monitornya, menyelipkan pistol di punggungnya. 

Melihat beberapa pria di depan apartemennya.

Juliet langsung membuka pintu apartemennya, saat tamu itu adalah Darren. Pamannya sendiri, mantan anggota FBI.

"Bisa kau letakan senjatamu di balik punggungmu itu, Sweety?" Juliet langsung menganggukan kepalanya saja. Mereka mengikuti Juliet di ruang tengah apartemennya.

"Ada apa paman?"

"Aku mengetahuinya. Daddymu memintaku untuk mendatangi dirimu kemari, dia sangat khawatir."

"Aku tidak tahu mengapa penyerangan itu mengarah padaku, ini pertama kalinya."

"Bukan Axton jika belum merasakan serangan dari pihak lain. Percayalah kami semua sudah diserang sama sepertimu," katanya dengan nada datar.

"Aku akan menemukan bajingan itu," lirih Juliet dengan tatapan serius dan tajam. 

Darren tersenyum tipis sekali melihatnya.

"Kau mirip sekali dengan Zweeta ternyata," kata Darren. "Mantan terindahku memang tangguh," lanjutnya. 

Juliet sudah mengetahui masa lalu Calvert dan Darren seperti apa dulunya.

"Tetapi aku mempunyai bukti," kata Juliet menyerahkan ponselnya. 

Menampilakan sebuah foto seseorang yang sudah tergeletak tidak bernyawa, bukan itu yang ingin dia tunjukan. Melainkan senjata yang dipakai musuhnya kepada Darrem.

"Ini senjata FF M1014, mematikan. Tapi bukankah ini senjata ilegal?" tanya Juliet kepada Darren yang sudah mengerti arah pembicaraan ini. 

"Senjata ini tidak diketahui siapa yang memproduksinya."

Entangled with The Jerk [AXTON'S SERIES 3]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt