38. Was Revealed

8.5K 796 79
                                    

"Aku? Tentu saja, tetapi ayah dari anak yang kau kandung, Sayang."

Deg!

Apa maksudnya, Victor tidak mempercayai Juliet.

Seketika dirinya merasa sakit dan terhantam sesuatu keras dan tajam menusuk hatinya kuat sekali. Dengan amarah yang dia punya Juliet mengempaskan tangan Victor kasar.

"Apa maksud dari ucapanmu?!" geram Juliet dengan tidak terima.

"Berhentilah bersikap jalang," lirihnya. Kini Juliet kembali dihantam rasa sakit.

Bahkan air matanya dia tahan untuk tidak menetes, Juliet tidak dilahirkan menjadi sosok lemah.

Kenapa Victor berubah seketika dan mengatainya tidak layak, dia berharap semua ini mimpi yang tidak nyata. Dia berharap Victror berpura-pura menutupi kebahagiaannya.

"DIA ANAKMU SADARLAH, BRENGSEK?!" teriak Juliet tapi tidak ditanggapi oleh Victor yang seolah dirinya merasa tuli.

Juliet merasa Victor memperlakukannya sangat baik, kenapa dia menjadi seperti ini. Ada apa dengan pria itu?

"Jangan mengaku," ujarnya. "Memang berapa harga sewanya?"

"Apa maksudmu?" lirih Juliet merasakan sakit.

"Dirimu, berapa?"

Plak!

"Sialan, kau pikir aku wanita murahan. Kau yang pertama dan tidak ada yang lain, kenapa kau berpikiran seperti itu?!"

"Siapa tahu itu adalah hasil operasi," katanya santai.

Juliet merasa kecewa dengan ungkapan Victor kesekian kali mengecewakannya. Kenapa pria ini menjadi brengsek seketika, sebegitukah hinanya dia di mata Victor. Sampai pria ini tidak ingin mengakui anak kandungnya sendiri, menurut Juliet ini sudah keterlaluan. Bahkan kini air mata sudah menetes.

Membasahi pipinya, untuk kesekian kalinya Juliet menangis. Dia bukan tipe perempuan selalu menangisi sesuatu, ini adalah luka dan kekecewaan terbesar Juliet pertama kali untuk Victor.

Bahkan Juliet dikenal jarang sekali mengeluarkan air mata di depan semua orang, Victor hanya diam dengan tangan mengepal melihat Juliet menangis.

Janinnya yang masih gumpalan darah belum terbentuk sama sekali, sudah tidak dianggap. Dia menangis bukan sebagai wanita, melainkan sebagai ibu. Saat tahu anaknya tidak diakui oleh ayahnya sangat menyakitkan sekali.

Dia belum terlahir sudah merasa menjadi yatim, seketika Juliet merasakan perutnya keram dan lama-lama menjadi sakit.

Saking kalutnya dia berkata tanpa berpikir.

"Kau tidak mengakuinya?! Jika aku membunuh nyawa di dalam perutku di hadapanmu, apa kau masih tidak percaya?" tanya Juliet yang sudah menarik pistol dekat nakas.

Hingga mata Victor membulat melihatnya, apalagi Juliet sudah mengarahkan ke arah perut bawahnya.

"Apa yang kau lakukan?"

"Kau tidak bodoh melihat pelatuknya yang mengarah kepadaku?"

Victor melihatnya sudah merasa gila, dia kini mulai kalut jika gadisnya berbuat nekat.

"APA KAU GILA DIA ANAKMU?!"

"TAPI KAU TIDAK MAU MENGAKUINYA SIALAN!" teriak Juliet lantang, hingga pistol itu terjatuh.

Tangannya beralih memeluk perutnya dan mencengkram piyamanya erat tepat di bawah perutnya menahan sakit. Rasa itu keram menjadi sakit tak tertahankan, Juliet menangis menyesal membuat anaknya merasa kesakitan akibat perbuatannya sendiri.

Entangled with The Jerk [AXTON'S SERIES 3]Where stories live. Discover now