Happy Family (1)

1.4K 60 6
                                    

Assalamualaikum...

Hello, good morning

We meet again in Saturday 😁😁😁

Mohon maaf sekali baru bisa up 🙏🙏🙏
Soalnya padet banget setahun kemarin. Dari pagi sampe malam dari minggu sampe jumat full. Di rumah cuman buat tidur 😁 😁 😁

Apalagi ada kabar, dunia lagi tidak baik-baik saja. Jadi aku harus putar otak buat boikot, walaupun tidak bisa membantu mereka disana, setidaknya usaha aku selain berdoa dan bersedekah, juga boikot 😁😁😁

Aku bukan mengajak ya, tapi hanya mengeluarkan pendapat aku dan aku lakuin untuk diriku sendiri dan keluarga aja. Kalo untuk orang lain, silakan. Karena di lingkungan sekitar ku juga aku perlakuan seperti itu 😊😊😊

Maaf udah nunggu lama banget 🙏🙏🙏

Hope you all are healthy and in good condition

Sebulan lagi alhamdulillah dipertemukan dengan bulan Ramadhan. Semoga kita umat muslim diberi kemudahan dan kelancaran dalam beribadah ya

Aamiin Aamiin Aamiin 😊 😊 😊

Please enjoy this story

Happy reading

😉😉😉

















🌹🌹🌹🌹🌹


















2 tahun kemudian

Terlihat suasana sepi dan sunyi di rumah besar itu. Meski cat tembok yang bernuansa klasik dan tidak pudar, menandakan bahwa baru saja di cat ulang, tapi tetap menggambarkan suasana yang seperti tanpa penghuni.

Tapi jangan salah. Padahal jika melihat ke dalam, terlihat sebuah keluarga sedang bersenda gurau memperlihatkan bahwa mereka bahagia dan tergambar dari ekspresi masing-masing dari mereka serta suara tawanya.

Terlibat laki-laki yang baru saja memasuki usia dewasa duduk di karpet berbulu sedang mengganggu seorang bayi kecil didepannya. Di samping laki-laki itu, juga terdapat seorang perempuan yang menginjak awal pubertasi. Dia juga seperti laki-laki itu, mengganggu bayi kecil di depannya.

Terdengar suara tawa balita yang duduk di sofa. Dia tertawa karena melihat laki-laki itu membuat wajah lucunya untuk si bayi yang tidur di karpet berbulu. Si balita merasakan usapan dan kecupan di kepalanya.

Dia mendapatkannya dari seseorang yang duduk di sampingnya. Seorang pria yang terlihat sudah memasuki usia senior meski wajahnya yang terlihat masih tampan. Bisa dibilang baby face.

Terlihat seorang wanita yang berdiri tidak jauh dari tempat sumber suara. Wanita membawa sesuatu di kedua tangannya. Terlihat jelas bahwa wanita itu merasa iri dengan suasana di depannya. Tersenyum bahagia, itulah yang bisa dia gambarkan saat ini.

Bagaimana bisa aku membiarkannya?
Bagaimana bisa aku menghilangkan kebahagian mereka?
Bagaimana bisa aku egois?
Bagaimana aku tidak menyesal jika yang aku lihat adalah kebahagian mereka, senyum dan canda tawa mereka?
Bisakah aku memutar waktu?
Apakah aku menyesali keputusanku?

Itu adalah pertanyaan - pertanyaan yang selalu wanita itu tanyakan kepada dirinya sendiri. Apakah benar apa yang dia lakukan sekarang? Saat pertanyaan itu muncul, jawabannya selalu sama, yaitu canda tawa dan senyum mereka. Kemudian dia sudah menemukan jawaban pastinya. Jawabannya adalah keputusanmu benar. Karena yang penting mereka bahagia. Tidak apa-apa jika aku bersikap egois demi mereka.

Jadilah Ibu Untuk Anak-anak KuWhere stories live. Discover now