Where... (2)

1.4K 100 12
                                    

Hello,

We meet again in Saturday 😁😁😁

Hope you all are healthy and in good condition

Please enjoy this story

Happy reading

😉😉😉















🌹🌹🌹🌹🌹
















"ayo cari bunda!" kata Daaniyaal yang masih berusaha mengerikan pipi gembul putranya itu

"nda… nda.." suara Dion berubah menjadi senang karena mendengar kata 'bunda'

"putra papa juga kangen bunda ya," Daaniyaal gemas dan kemudian mencium pipi gembul Dion

Dion menganggukkan kepala sambil berkata, "nda….nda…."

"ayo kita ke bunda!" Daaniyaal bangkit dari duduknya dan berjalan keluar kamar dengan Dino yang berada di gendongannya

Daaniyaal berjalan menuju kamarnya. Di kamar itu terlihat sepi dan rapi. Terasa sunyi seperti tak berpenghuni. Daaniyaal menjadi semakin heran. Pasalnya dari pertama masuk rumah, dia tidak mendapati keberadaan sang istri. Daaniyaal mendudukan putranya di kasurnya kemudian dia berjalan menuju kamar mandi.

"mungkin di dalam," kata Daaniyaal dan kemudian mengetuk pintu kamar mandi

Tidak ada respon. Daaniyaal memegang daun pintu dan berusaha untuk membukanya. Ternyata pintu itu tidak dikunci dan Daaniyaal pun langsung memasuki kamar mandi.

Di kamar mandi juga terlihat kosong dan rapi. Lantainya kering. Handuk dan beberapa alat mandi tertata seperti sebelum dia keluar dari kamar mandi tadi pagi. Semuanya masih sama. Kemudian Daaniyaal Keluar kamar mandi dan mendapati Dion merangkak menuju pinggir kasur.

Daaniyaal langsung mengambil langkah besar untuk mencapai kasur agar Dion tidak terjatuh dari kasur. Dion yang berada di pangkuan sang papa malah tertawa senang. Wajahnya memperlihatkan ekspresi bahagia. Daaniyaal yang melihat ekspresi putranya itu merasa gemas. Karena tadi dia sangat panik dan takut jika sang putra jatuh dari kasur.

"pa… pa….nda...nda…" Dion berceloteh dan Daaniyaal hanya menciumi kepala Dion

"nda… nda…." celotehnya lagi

"sebentar ya, papa cari bunda dulu," kata Daaniyaal

Daaniyaal menatap lemari yang di depannya. Pandangannya jatuh pada koper yang berada di atas lemari itu. Daaniyaal merasa sedikit aneh melihat benda itu. Pikirannya masih kalut karena tidak menemukan sang istri.

Seketika pikira Daaniyaal sesikit cemas. Dia berjalan menuju lemari yang dipandangnya tadi dengan Dion yang masih berada di gendongannya. Daaniyaal membuka lemari pakaian dimana Ai, istrinya menyimpan pakaiannya.

Daaniyaal merasa lega karena pakaian istrinya itu masih berada di dalam. Daaniyaal melihat - lihat pakaian sang istri. Bahkan Dion yang melihat kegiatan papanya itu, hanya bisa memandang saja. Karena si kecil itu juga tidak mengerti. Yang dia tahu adalah, itu adalah baju bundanya.

Daaniyaal merasa aneh melihat pakaian sang istri. Dalam pikirannya, sepertinya ada yang kurang di lemari tersebut. Semuanya berisi pakaian yang pernah dia belikan atau dia bawa saat pulang dari luar kota sebagai oleh - oleh. Beberapa saat kemudian Daaniyaal baru menyadari bahwa isi lemari itu hanya baju yang dia berikan kepada sang istri. Dia tidak mendapati pakaian sang istri yang dibawa dari rumahnya.

Mengerti akan kecurigaannya, Daaniyaal menajdi panik. Dia bergerak cepat untuk melihat lagi. Apakah dia salah melihat atau ada yang luput dari pandangannya? Tapi ternyata itu adalah kenyataan bahwa baju sang istri tidak ditemukan.

Jadilah Ibu Untuk Anak-anak KuWhere stories live. Discover now