Getting Close (2)

1K 60 5
                                    

Hello, good morning

Hope you are in good and healthy condition

Semoga selalu diberi kelancaran dan kesabaran dalam melaksanakan ibadah puasa, ibadah wajib dan sunnah di bulan suci Ramadhan

Aamiin Aamiin Aamii

😊😊😊

Please enjoy this story

Happy reading

🙂🙂🙂











🌹🌹🌹🌹🌹













Previous part

Di rumah itu juga terdapat garasi. Terasnya juga cukup luas. Jadi mobil Daaniyaal, Toni dan Riky dapat terparkir di dekat rumah yang mereka tempat. Karena hanya ada 1 garasi, hanya satu mobil yang bisa masuk ke situ, yaitu mobil Riky. Karena Riky yang selalu stand by disini. Untuk Toni dan Daaniyaal, kadang - kadang mereka pulang ke rumah. Karena mereka berdua sudah memiliki keluarga dan hanya Riky yang masih lajang disini. Tetapi dia sudah memiliki kekasih.

"permisi…" sebuah suara mengganggu konsentrasi Daaniyaal, yang sedang memperhatikan para pekerja


***

"maaf mengganggu…" kata suara itu lagi terdengar ragu dan takut

Daaniyaal menoleh dan menatap seseorang yang telah mengganggu konsentrasinya. Dia terdiam sambil menatap orang tersebut. Terlihat ekspresi terkejut dari Daaniyaal dan dikombinasi dengan karakter wajahnya yang dingin.

"ada apa?" tanyanya kepada orang yang berada dihadapannya dengan nada tegas

"emmmm…. Saya cari laki-laki yang hidungnya mancung. Mmmm…. Yang seperti orang arab," jawab orang itu dengan gugup dan Daaniyaal menatap orang itu sambil menaikkan satu alisnya

Melihat ekspresi Daaniyaal, orang itu menjadi taku, karena Daaniyaal hanya diam saja. Orang itu pun menggaruk kepalanya yang tertutup kerudung untuk mengurangi kegugupannya.

"aduh namanya siapa ya?" gumam orang itu dan masih bisa didengar oleh Daaniyaal, "ahh…. Kalo ngga salah, namanya Toni. Iya namanya Toni," kata orang itu dengan ekspresi bahagia sambil tersenyum senang.

"ada apa cari Toni? Dia sedang ada urusan yang mendesak," jawab Daaniyaal terdengar sangat dingin

Orang itu mengganggukkan kepala dan berkata, "urusan apa? Apa masih lama?" tanya orang itu ingin tahu

"bukan urusanmu," jawab Daaniyaal dengan suara dinginnya

Orang itu terkejut sekaligus takut dengan ucapan Daaniyaal. Wajahnya terlihat ketakutan saat mendengar jawaban Daaniyaal. Orang itu adalah Ai.
Daaniyaal sebenarnya sedikit jengkel karena gadis di depannya ini, mencari Toni. Dia tidak tahu, mengapa dia merasa kesal? Apalagi saat gadis itu mencari temannya yang memiliki wajah keturunan arab.

"maaf," kata Ai dengan suara pelan sambil menundukkan kepalanya, kemudian Ai memberikan 2 rantang yang dibawanya kepada Daaniyaal, "ini makan siangnya."

Daaniyaal melihat tangan Ai yang menyodorkan 2 buah rantang kepadanya, kemudian dia mengambilnya. Ai pun masih dengan menundukkan kepalanya. Ai menunggu laki-laki yang berdiri di depannya berbicara. Karena tidak ada satu kata pun yang keluar dari orang tersebut, dia mengangkat kepalanya dan berpamitan kepada Daaniyaal.

"kalo begitu, saya pamit dulu," kata Ai

"mau kemana?" tanya Daaniyaal saat Ai sudah membalikkan badannya

Ai kembali menatap Daaniyaal, "pulang, kan aku cuman antar makan aja,"

"kamu sudah makan?“ tanya Daaniyaal dan Ai merasa bingung dengan pertanyaan Daaniyaal, dia hanya menggelengkan kepala

"temani saya makan!" pinta Daaniyaal

"maksudnya?" tanya Ai yang terkejut dengan ucapan Daaniyaal

"kamu kan belum makan, jadi aku minta kamu buat nemenin aku makan," Daaniyaal menjelaskan

Daaniyaal pun langsung meninggalkan Ai yang berdiri terbengong. Ai masih mencerna ucapan Daaniyaal. Seketika senyumnya mengembang setelah mengerti maksud laki-laki itu. Ai berjalan mengikuti Daaniyaal yang berjalan menuju rumah kontrakannya. Daaniyaal yang tahu kalo Ai mengikutinya, juga tersenyum karena gadis itu akan menemaninya.

"itu makanan untuk anda dan kedua teman anda. Jadi saya ngga usah makan," kata Ai ketika mereka berjalan menuju rumah kontrakan

"mereka tidak akan makan makanan ini," kata Daaniyaal sambil membuka pintu yang tadi dikunci olehnya

"maksudnya? Mereka tidak suka menu makanan hari ini?" tanya Ai sambil mengikuti Daaniyaal memasuki rumah itu

"bukan. Toni pulang ke rumah, karena ada urusan mendadak. Kemungkinan hari ini dia tidak kesini," jawab Daaniyaal sambil meletakkan 2 rantang di atas meja makan

"kalo temannya yang satu?" tanya Ai sambil membantu Daaniyaal mengambil piring, sendik, gelas dan minuman di dapur

"kalo Riky, dia sedang berada di kota untuk membeli material yang kita butuhkan. Karena disini tidak ada. Toh, Riky juga pasti makan di perjalanan. Biasanya dia mampir untuk makan," jawab Daaniyaal

Ai menganggukkan kepala," mau makan apa?" tanya Ai

"ngga perlu. Aku bisa ambil sendiri. Mending kamu ambil makananmu sendiri aja," tolak Daaniyaal

"siapa namamu?" tanya Daaniyaal pura - pura tidak tahu, padahal dia sudah tahu nama gadis yang ada di depannya ini

"aku Alaika. Panggil aja Ai. Kalo anda, siapa namanya?" tanya Ai sambil menyendokkan makanan ke dalam mulutnya

"namaku Daaniyaal," jawab laki-laki itu sambil menikmati makan siang yang juga ditemani oleh gadis berkerudung

"ini yang masak kamu semua?" tanya Daaniyaal
Ai menggelengkan kepala, "bukan. Yang masak ibu dan tetangga. Aku cuman anter aja," Daaniyaal mengangguk mendengar jawaban Ai

"jadi, dari sarapan sampai makan malam, yang masak ibu dna tetanggamu?" tanya Daaniyaal ingin tahu

Ai menggelengkan kepalanya lagi, "bukan. Ibu dan tetangga cuman masakin untuk makan siang. Sarapan dan makan malam dari RW lainnya," jawab Ai sambil mengunyah makanan yang berada di mulutnya

Daaniyaal menganggukkan kepalanya mendengar jawaban Ai. Mereka berdua menikmati makan siang bersama. Mereka juga sesekali menanyakan kesibukan masing-masing. Mereka bahkan sudah akrab seperti teman lama.

Toni pulang ke rumah, karena dia mendapat telepon dari mamanya, bahwa istrinya masuk rumah sakit. Sang istri ditemukan pingsan di rumahnya. Ternyata istrinya itu sedang hamil. Toni langsung minta ijin absen selama seminggu untuk menemani istri tercintanya itu yang sekarang tengah mengandung anak keduanya.

Setelah makan siang bersama pekan lalu, Ai dan Daaniyaal menjadi akrab. Ai sekarang sering makan bersama Daaniyaal saat mengantar makan siang. Bahkan kedekatan mereka seperti menjalin sebuah hubungan. Bahkan temannya Riky, sampai merasa heran dengan Daaniyaal.

"Katanya tidak suka dengan Ai, tetapi mengapa mereka begitu akrab dan dekat. Bahkan seperti orang pacaran saja," gerutu Riky


























Enough for the

Don't forget to vote and comment

Follow fanyawomenly

Thank you have vote and comment my story

Thank you have read my story

Selamat berpuasa
Jangan lupa zakat fitrah ya!
Jangan lupa juga tadarus Qur'an, biar nambah tabungan akhirat

😁😁😁

Have a nice day

😉😉😉

Jadilah Ibu Untuk Anak-anak KuWhere stories live. Discover now