His Ex Wife Is Their Mom (2)

1K 61 0
                                    

Hello, good afternoon 😄😄😄

Hope you all are healthy and in good condition

Please enjoy this story

Happy reading

😊😊😊











🌹🌹🌹🌹🌹















Ai keluar dari ruang kerja itu diikuti oleh Daaniyaal. Mereka menuruni tangga dan Dino masih di gendongan Daaniyaal. Mereka melewati ruang keluarga yang tadinya berantakan oleh mainan si kecil. Sekarang sudah rapi karena ada Kia yang sedang menyimpan mainan Dion di pojok ruangan. Mereka langsung berjalan menuju ruang tamu.

"gimana kabar bibi?" suara wanita itu bertanya saat mereka berjalan menuju ruang tamu

"saya baik, nyonya," jawab bibi sambil meletakkan minuman di atas meja

"anak - anak?" tanya suara wanita itu

Ai yang mendengar percakapan tersebut, menjadi bingung. Kenapa Wanita itu bisa mengenal bibi? Mereka terdengar seperti sudah lama tidak bertemu. Ai dan Daaniyaal memasuki ruang tamu. Bibi yang mengetahui kedatangan majikannya itu, tidak jadi menjawab pertanyaan wanita itu.

"itu mas, tamunya," tunjuk Ai sambil memandangi sang suami

Wanita itu berdiri sambil memandang mas Daaniyaal. Bibi hanya diam sambil menundukkan kepalanya. Sang suami hanya diam mematung. Terlihat ekspresi wajahnya terkejut. Ada kesedihan dan kekecewaan yang tergambar jelas di wajahnya. Ai memandang wanita itu. Ekspresi dari wanita itu juga tidak jauh beda dengan mas Daaniyaal. Suara rengekan yang berasal dari gendongan Daaniyaal berhasil menyadarkan semua orang yang ada di ruang tamu itu.

"Elmira.." suara lirih Daaniyaal memanggil perempuan itu terdengar jelas oleh Ai saat dia mengambil Dion dari gendongan Daaniyaal
Suara itu terdengar penuh makna. Ada kesedihan dan kerinduan dalam pengucapannya. Bahkan tatapan Daaniyaal masih pada wanita itu saat Ai mengambil Dion. Ai yang melihatnya mulai bingung. Ada apa dengan suaminya itu? Siapa wanita itu, yang bernama Elmira?

"mas, aku tinggal ya," pamit Ai sambil membawa Dion

"ayo bi. Kita masuk!" ajak Ai kepada bibi

Bahkan saat Ai dan bibi meninggalkan ruang tamu, Daaniyaal tetap mematung di tempatnya. Ai membiarkannya. Dia berjalan menuju dapur diikuti oleh bibi. Ai ingin bertanya kepada bibi tentang wanita itu. Tadi wanita itu mengenali Nino. Wanita itu juga berbicara dengan bibi. Wanita itu menatap mas Daaniyaal dengan ekspresi kerinduan, begitu juga dengan mas Daaniyaal.

"bi, bisa duduk sebentar disini?" tanya Ai yang langsung duduk di kursi meja makan saat dia memasuki ruang makan

"iya, Nyonya, ada apa?" tanya bibi sambil duduk di tempat duduk yang ditunjuk Ai

"saya mau tanya. Bibi kenal dengan wanita itu?" tanya Ai sambil mengelus Dion di gendongannya

Bibi hanya diam dan menunduk. Takut jika dia salah bicara. Takut jika majikan barunya itu akan tahu yang sebenarnya. Takut jika majikannya itu berubah sikapnya. Takut jika majikan yang selama di rumah ini baik dan penyayang, harus pergi dari rumah ini.

"bi...." bibi tersadar dari pikirannya sendiri saat majikannya itu memanggilnya

"cerita saja, bi. Saya tidak akan marah. Saya hanya ingin tahu saja tentang wanita itu. Karena tadi dia juga kenal dengan Nino," kata Ai meyakinkan dengan suara lembutnya

"wanita itu, Nyonya Elmira adalah istri tuan Daaniyaal yang dulu. Ibu kandung anak - anak," Ai yang mendengar ucapan bibi langsung berhenti mengelus putra kecilnya itu yang terlihat mengantuk

'istri pertamanya? Wanita cantik itu istrinya mas Daaniyaal dulu. Tapi kenapa dia ada disini? Mengapa dia mencari mas Daaniyaal?' berbagai pertanyaan berbaris di otaknya

"nyo.... nya....." panggil bibi dengan nada khawatir dan terbata - bata

"iya bi," Ai menjawab dengan nada bingungnya, "bibi sudah bekerja disini lama kan?

Wanita yang hampir disebut lansia itu menganggukkan kepala dan Ai bertanya, "bibi bisa ceritakan tentang wanita itu?"

"tapi Nyonya," bibi terdengar menolak permintaan majikannya itu

"tidak apa-apa, bi. Saya tidak akan marah saya hanya ingin tahu saja," jawab Ai sambil tersenyum tulus. Padahal di hatinya sudah merasa was - was dan berbagai skenario buruk bersarang di kepalanya.

"saya tidak tahu banyak, Nyonya. Karena saya kerja disini saat nona Nina sudah berumur satu tahun," Ai menganggukkan kepala mendengarkan cerita bibi

"nyonya Elmira dan tuan Daaniyaal, adalah keluarga yang harmonis dan bahagia dengan kehadiran dua anaknya itu. Mereka terlihat serasi. Setiap akhir bulan, mereka akan berlibur atau paling tidak pergi ke tempat rekreasi untuk refreshing," mendengar cerita itu, Ai merasa iri, karena Daaniyaal tidak pernah mengajaknya keluar bersama anak-anak. Hanya sekali, saat mereka pergi ke mall untuk membeli keperluan Ai dan Dion. Setelahnya Daaniyaal jarang di rumah karena dia sering pergi ke luar kota untuk bekerja.

"saya tidak tahu, tapi setelah den Dion lahir, nyonya Elmira meninggalkan rumah tepat saat Dion diperbolehkan pulang dari rumah sakit. Tuan Daaniyaal saat itu marah, setelah mendapatkan kiriman surat cerai dari nyonya Elmira," cerita bibi

"bibi tahu, kenapa mba Elmira menuntut cerai kepada mas Daaniyaal?" tanya Ai ingin tahu dan menggoyangkan tubuhnya agar Dion tertidur

"maaf, nyonya. Saya tidak tahu," jawab bibi sambil menundukkan kepala

"ya sudah, bi. Bibi boleh pergi!" kata Ai dengan lembut dan tersenyum

Bibi beranjak dari duduknya dan berjalan menuju dapur meninggalkan Ai sendiri di ruang makan. Ai masih dengan pikirannya yang melayang - layang. Berbagai dugaan tergambar di kepalanya. Kemudian lamunannya buyar saat mendengar suara teriakan dari luar.

"Assalamualaikum......" terdengar suara teriakan dari Nina yang mengucapkan salam.

Selang beberapa detik kemudian, terdengar dia berteriak lagi, "mama...."













🌹🌹🌹🌹🌹







Enough for today

Don't forget to vote and comment

Follow fanyawomenly

Thank you have vote and comment my story

Thank you have read my story

Semangat berpuasa ya!

😁😁😁

Have a nice day

😉😉😉

Jadilah Ibu Untuk Anak-anak KuWhere stories live. Discover now