Go To Doctor (1)

1.5K 79 11
                                    

Hello, good night

Thank you for reading my written, my story

Thank you for giving me support, motivation

Thank you for all of you

Subhanallah, ga nyangka banget, ternyata pada suka cerita ini. Padahal waktu nulis cerita ini tuh, waktu aku kena covid-19 awal, tahun 2019. Jadi pasrah bingit wkwkwk...

Alhamdulillah sembuh trus nulis cerita ini sampe tamat hehe...

Sebenarnya ceritanya udah taman dan lagi proses pindah ke platform karyakarsa. Cuman memang pas lagi sibuk-sibuknya dan banyak kerjaan, jadi belum sempat lanjut disini. Maklum, pasca covid-19, aturan kemendikbud berubah-ubah, jadi ada aja kerjaan tambahannya wkwkwk...

I will publish this story until the ending. So, please stay tune in my story 😁😁😁

Hope you are always in healthy and good conditions

Please enjoy this story

Happy reading











🌹🌹🌹🌹🌹













“Allah SWT berfirman, ‘Aku tergantung persangkaan hamba kepada-Ku. Aku bersamanya kalau dia mengingat-Ku. Kalau dia mengingat-ku pada dirinya, maka Aku mengingatnya pada diri-Ku. Kalua dia mengingat-Ku di keramaian, maka Aku akan mengingatnya di keramaian yang lebih baik dari mereka. Kalau dia mendekat sejengkal, maka Aku akan mendekat kepadanya sehasta. Kalau dia mendekat kepada diri-Ku sehasta, maka Aku akan mendekatinya sedepa. Kalau dia mendatangi-Ku dengan berjalan, maka Aku akan mendatanginya dengan berlari.”
(HR. Muslim dan Bukhari)


Ai sedang berkutat di kamarnya. Dia sedang bersiap - siap untuk pergi ke suatu tempat. Dia memakai dress dengan lengan panjang berwarna biru langit dan tidak lupa memakai skinny jeans berwarna senada tapi lebih tua.

Ai mengikat rambutnya menjadi satu kemudian tidak lupa memakai jilbab berwarna biru motif bunga. Dia memakai bedak tipis di wajahnya dan mengoleskan lip-mate berwarna pink di bibirnya.

Kemudian Ai mengambil tas kecil yang disimpan di lemari bajunya. Dia meletakkan ponsel, dompet yang berisi uang tunai sebanyak 10 lembar dengan nominal 100.000. Dan tidak lupa Ai memakai jam tangan.

"bi, saya pergi dulu. Nanti jangan lupa bawakan Nino makan dan obatnya," pesan Ai kepada bibi

"iya, nyonya. Dion nya ngga ikut?" tanya bibi

"Dion ngga ikut saya, bi. Dion lagi nemenin kakaknya, Nino." jawab Ai

"nanti kalo Dion minta makan, bibi bilang sama Kia saja. Kia bisa bantu siapin keperluan Dion," tambah Ai

"iya, nyonya," jawab bibi sambil menganggukkan kepala

"saya pergi dulu, bi. Assalamualaikum…." pamit Ai

"iya, nyonya. Hati - hati. Wa'alaikumsalam….." kata bibi

Ai berjalan keluar dari rumah itu. Ai tidak pergi diantar oleh supir. Karena ini sang supir masih perjalanan dari mengantar Nina sekolah. Nina sekolah pukul 06.30. Jarak dari rumah ke sekolah lumayan jauh dan harus melewati lampu lalu lintas, apalagi jika pagi, jalanan padat dan macet oleh kendaraan yang akan berangkat kerja dan sekolah.

Jadilah Ibu Untuk Anak-anak KuWhere stories live. Discover now