They Hate Me (3)

1K 52 1
                                    

Hello, good afternoon

We meet again in Saturday 😁😁😁

Hope you all are healthy and in good condition

Please enjoy this story

Happy reading

😉😉😉














🌹🌹🌹🌹🌹















Lanjutan....

"kita beli buat bunda ya. Biar bunda senang, okay?" kata Daaniyaal sambil menciumi Dion

Mereka berdua memasuki toko itu, "Dion mau yang mana?"

Dion pun memukul - mukul etalase kaca yang terdapat banyak perhiasan dipajang disitu. Daaniyaal mencari model perhiasan yang cocok untuk Istrinya itu. Pandangannya jatuh pada sebuah kalung dengan bandul berbentuk bunga. Daaniyaal membeli kalung itu dan tak lupa dia juga membelikan cincin berwarna Rose dengan satu berlian dengan ukuran medium berada di tengahnya. Model yang dipilih Daaniyaal sangat sederhana tapi terlihat mewah. Daaniyaal pun keluar dari toko itu sambil membawa paper bag berukuran kecil.

Daaniyaal akhirnya menyusul ke toko bayi tadi. Terlibat Ai sudah selesai dengan belanjaannya. Ai membeli berbagai pakaian bayi, mulai dari baju tidur, kaos dua set, baju formal, kaos dalam, dan baju lucu lainnya. Ai juga membelikan topi hangat dan sepatu sebanyak dua pasang masing-masing. Tidak lupa dia juga membeli mainan untuk Dion, seperti playdough, lego satu set, puzzle dan mainan Edukatif lainnya.

"mas belanja apa?" tanya Ai yang melatih paper bag yang dibawa oleh suaminya itu

"ini ponsel couple untuk kita dan yang ini untuk kamu," kata Daaniyaal sambil menunjuk paper bag yang berisi perhiasan

"ini, masukkan di tasmu!" kata Daaniyaal sambil menyerahkan perhiasan itu

"kenapa beli ini, mas?" tanya Ai saat memasukkan perhiasannya itu ke dalam tasnya

"ngga apa-apa, pengen beliin kamu aja," kata Daaniyaal, "kamu beli apa aja?" tanya Daaniyaal melihat banyak paper bag yang dibawa oleh Kia dan istrinya

"aku beli, baju, topi, sepatu dan mainan Edukatif untuk Dion, mas," jawab Ai sambil menunjukkan belanjaannya

"ini mas," kata Ai sambil menyerahkan kartu kredit

"kamu bawa dulu, kita sekarang belanja untuk keperluan kamu," ajak Daaniyaal

"ngga usah mas. Tadi kan mas sudah beli perhiasan," tolak Ai

"ngga apa-apa. Aku pengen beliin kamu banyak barang," kata Daaniyaal

Mereka pun akhirnya pergi ke toko baju. Disitu Daaniyaal membelikan berbagai baju untuk Ai. Mulai dari baju gamis untuk acara penting, baju gamis untuk di rumah dan baju santai lainnya. Daaniyaal juga membelikan jilbab, tas dan sepatu untuk Ai.

Terlihat Ai kesulitan membawa barang belanjaannya. Akhirnya Daaniyaal Mengantikan Ai untuk membawa belanjaannya. Dan Ai menggendong Dion. Daaniyaal membawa paper bag berisi ponsel, dua paper bag berisi baju dan kerudung, dan dua paper bag berisi sepatu dan tas. Sedangkan Kia membawa semua perlengkapan Dion. Dia membawa tiga paper bag masing-masing berisi baju, mainan dan topi serta sepatu Dion.

Daaniyaal, Ai, Kia, Nino dan Nina berada di sebuah rumah makan di mall. Mereka mampir untuk makan dulu, sebelum pulang. Mereka mengambil tempat yang berisi delapan kursi. Lima kursi untuk mereka duduki dan sisanya untuk tempat belanjaan mereka. Mereka menikmati acara makan itu dengan tenang, karena sangat lelah setelah berbelanja.

Setelah selesai makan, mereka bersiap untuk keluar dari tempat makan itu. Nino membantu papa nya membawakan paper bag yang berisi baju bundanya. Nina membawa paper bag miliknya sendiri. Dion berada di gendongan Daaniyaal sambil membawa paper bag berisi ponsel. Ai membawa paper bag berisi tas dan sepatu miliknya, tidak lupa dia juga membawakan paper bag milik Dion yang berisi sepatu dan topi. Kia membawa paper bag berisi baju Dion dan sambil membawakan susu milik Dion.

Mereka berjalan menuju escalator. Menuruninya menuju lantai satu. Mereka berjalan menuju parkiran. Saat perjalanan, mereka menghentikan langkah, karena seseorang memanggil Daaniyaal. Orang itu melihat Daaniyaal dari kejauhan.

"hey...Daaniyaal!" suara itu memanggil

Daaniyaal yang melihat seseorang di depannya, merasa terkejut. Dia dan keluarga kecilnya juga ikut berhenti. Ai, Kia dan Nina terlihat bingung. Berbeda dengan Daaniyaal dan Nino. Mereka berdua terlihat menahan marah melihat orang yang berjalan mendekat. Nino menatap orang itu dengan tatapan tajamnya sambil mengepalkan tangan. Sedangkan Daaniyaal menatap orang itu dengan tatapan kebencian dan kecewa.

"hey, gimana kabar, bro?" tanya orang itu sok akrab dengan Daaniyaal

Merasa tidak dipedulikan, orang itu pun berucap lagi, "dia pasti Dion. Sudah besar ya sekarang."

Orang itu mendekat ingin mencium Dion. Daaniyaal dengan cepat menjauhkan Dion dari jangkauan orang itu. Dia bahkan menatap marah orang di depannya itu, berani sekali dia menyentuh putarnya.

"mas, kenal?" tanya suara Ai di sampingnya
Orang itu langsung mengalihkan pandangannya ke samping Daaniyaal, dia tersenyum, "halo, aku teman Daaniyaal. Aku Fandy. Aku teman saat kita masih kuliah."

Laki-laki bernama Fandy Itu mengulurkan tangannya ke Ai. Tapi karena Ai membawa barang banyak, dia tidak bisa membalas Uluran tangan itu. Tapi dia juga tidak akan membalasnya karena mereka bukan mahram.

"saya Ai, istrinya mas Daaniyaal," jawab Ai sambil tersenyum

"wah, udah nikah aja. Udah dapet yang baru ya," kata Fandy dengan nada mengejek dan Ai yang mendengar itu merasa terkejut

"ayo kita pulang!" kata Daaniyaal tidak menghiraukan laki-laki itu

Daaniyaal langsung merengkuh pinggang sang istri dan melanjutkan langkahnya. Begitu juga dengan Kia, Nino dan Nina. Mereka mengikuti Ai dan Daaniyaal. Mereka pergi meninggalkan laki-laki itu.











🌹🌹🌹🌹🌹













Enough for today

Tunggu lanjutannya di sabtu depan ya 😊😊😊

Don't forget vote and comment

Follow this account fanyawomenly

Thank you have waited this story

Thank you have read this story

Thank you have voted and commented

Have a nice day

Jadilah Ibu Untuk Anak-anak KuWhere stories live. Discover now