Happiness (2)

1K 55 3
                                    

Hello, good night 😄😄😄

Sorry I update this story at night because I am very busy in the morning to afternoon #soksibukbanget 🤣🤣🤣

I always say thank for your carefulness to my story, but I haven't revise it because of my business 😄😄😄 #alasanajaya

Hope you all are healthy and in good condition

Please enjoy this story

Happy reading

😉😉😉








🌹🌹🌹🌹🌹













Ai mengangkat Dion dari duduknya dan berjalan mengikuti Nino yang berjalan menuju depan. Ai menggendong Dion yang masih saja bermain playdough di tangannya. Bayi gembul itu sedang berkonsentrasi meremas benda lentur itu.

"dada kak Nino," Ai melambaikan tangan Dion yang menggenggam playdough

Mendengar ucapan bundanya, Dion menatap ke depan dan dia melihat kakak laki-lakinya bersiap di atas motor, "ak Io," teriak Dion

Nino yang mendengar suara bayi kecil itu langsung menoleh dan melambaikan tangan. Wajahnya sudah tertutup masker dan kepalanya sudah terpasang helm dan tubuhnya sudah terlapisi jaket kulit berwarna cokelat.

"berangkat dulu, bun. Assalamualaikum.." teriak Nino yang suara teredam masker

Ai membawa Dion ke dalam menuju ruang keluarga. Ai mendudukan Dion di sofa. Dion masih asyik dengan playdough-nya yang digenggam di tangan. Suasana rumah sepi karena Nino dan Nina sudah berangkat sekolah. Suaminya, Daaniyaal sedang bertugas di luar kota dan baru pulang lusa.

"Dion, telepon papa yuk!" ajak Ai

Dion yang mendengar kata 'papa' langsung menoleh ke bundanya yang duduk di sampingnya, "papa…papa.."

"okay. Ayo telepon papa!"

Ai men-dial nomor suaminya yang tersimpan di kontak. Dia melakukan panggilan video call melalui aplikasi whatsapp. Ai membawa tubuh Dion ke pangkuannya ketika dalam proses panggilan. Dion tertawa senang saya melihat dirinya sendiri berada di layar ponsel bundanya. Tak berapa lama, wajah papa Dion muncul.

"lho Dion?" terdengar suara pria yang terkejut

"papa…papa.." kata Dion

"assalamualaikum….Dion, putra papa paling lucu," sapa pria itu

"ikum…alam… papa," jawab Dion

"Dion sedang apa?" tanya pria yang dipanggil papa

"met…met..." kata Dion sambil menunjukkan benda lentur yang sudah hancur di tangannya karena digenggam sangat erat

Pria itu terlihat bingung mendengar jawaban Dion, "maksudnya, Dion mainan playdough, yang cara mainnya diremet - remet (diremas)," jawab Ai dan pria itu menganggukkan kepala mendengar jawaban dari wanita di belakang Dion

"bunda mana?" tanya pria itu kepada Dion

"nda…" jawab Dion sambil menunjukkan bundanya yang duduk di belakangnya

"assalamualaikum…mas," sapa Ai

"wa'alaikumsalam…..sayang, lagi apa? Tumben video call?" tanya suaminya itu

"lagi main sama Dion. Bingung mau ngapain, trus telepon mas Daaniyaal, kangen. Rumah sepi. Anak - anak udah berangkat sekolah," jawab Ai sambil tertawa dan mencium Dion

"tenang sayang! Besok lusa sudah pulang. Mau oleh - oleh apa?" tanya suaminya itu

"Dion mau oleh - oleh apa?" tanya Daaniyaal kepada putranya itu

"leh - leh?" kata Dion bingung (oleh-oleh?)

"Dion mau minta apa sayang? Mainan, makanan, baju?" kata Ai memberitahu

"inan, bun," kata Dion sambil mengangkat kepalanya untuk melihat bundanya (mainan bunda)

"bilang sama papa!" kata Ai sambil menunjukkan ponselnya yang terdapat gambar papanya

"inan, papa," kata Dion (mainan papa)

"mainan apa, Dion sayang?" tanya papanya itu

"met…met… papa," jawab Dion sambil menunjukkan mainan di tangannya

"bot papa," lanjut Dion

"robot aja, mas. Soalnya playdough, bisa beli disini," jawab Ai dan Daaniyaal menganggukkan kepala

"kamu mau apa sayang?" tanya Daaniyaal kepada istrinya itu

"makanan aja mas. Makanan khas tempat itu," jawab Ai

"kalo Nina dan Nino, aku belikan baju aja ya?" tanya Daaniyaal meminta pendapat

"memangnya mas tahu ukuran baju mereka?" tanya Ai dan Daaniyaal menggelengkan kepada sambil tertawa

"beli tas kecil aja mas. Kalo untuk Nina, beli aksesoris gelang atau kalung gitu," kata Ai lagi

"disini banyak yang jual kalung dan gelang. Nanti aku beli buat Nina. Ada topi juga. Nanti aku beli juga buat anak - anak," kata Daaniyaal dengan antusias

"iya mas, beli itu aja. Jangan beli baju! Takutnya nanti ngga muat dipake dan mereka pada ngga suka modelnya," kata Ai

"sip," jawab Daaniyaal sambil memberikan tanda like

"kamu yakin, ngga mau dibelikan aksesoris?" tanya Daaniyaal lagi

"beli bros aja mas," jawab Ai

"okay, nanti aku belikan bros buat kamu sekalian kerudung juga ya, nanti aku tetep beli makanan khas sini juga," kata Daaniyaal

"okay mas, terima kasih," jawab Ai sambil tersenyum

"Dan…ayo rapat!" terdengar suara laki-laki dari seberang

"sayang, aku tutup dulu ya, ini pertemuannya udah mau dimulai," kata Daaniyaal

"okay mas. Semangat kerjanya ya!" kata Ai

"Dion papa mau pergi," kata Ai kepada Dion

"papa…papa…" panggil bayi kecil itu

"halo, sayang. Papa kerja dulu ya. Dion main sama bunda dulu ya!" kata Daaniyaal

"iap papa," jawab Dion (siap papa)

"pinter anak papa!" kata Daaniyaal

"papa tutup teleponnya, bye - bye. Assalamualaikum…." kata Daaniyaal

"ikum….alam…." jawab Dion sambil memberikan kiss bye kepada papanya

"wa'alaikumsalam…" jawab Ai dan Daaniyaal memutus panggilannya setelah jawaban salam dari Ai dan Dion. Tadi Daaniyaal sempat tertawa saat Dion memberinya kiss bye, sebelum memutus panggilan itu.

Ai merasa senang karena sudah beberapa hari ini Nina dan Nino bersikap baik kepadanya. Mereka berdua bertingkah seperti mulai menerima kehadirannya sebagai mama barunya. Suaminya juga mulai bersikap berbeda. Dia tidak lagi menjauhi Ai. Suaminya itu terlihat sangat perhatian kepada Ai.

Ai hanya bisa berdoa, 'semoga keluarga kecilnya ini selalu diberi kebahagian.'















🌹🌹🌹🌹🌹















Enough for today

Please waiting for the next update in the next Saturday 😊😊😊

Don't forget vote and comment

Follow fanyawomenly

Thank you have waited this story

Thank you have read this story

Thank you have voted and commented

Have a nice day

Jadilah Ibu Untuk Anak-anak KuWhere stories live. Discover now