Where Are You, My Wife? (1)

1.4K 93 3
                                    


Assalamualaikum...

Long time no see 👋👋👋

We meet again in Saturday at Ramadhan 😁😁😁

Lumayan, awal puasa kemarin nulis dapet 1 chapter 😄 😄 😄

Semangat puasanya ya. Semoga diberi kesabaran dan keikhlasan dalam menjalankan ibadah puasa
Aamiin Aamiin Aamiin 🤲🤲🤲

Hope you all are healthy and in good condition

Please enjoy this story

Happy reading

😉😉😉















🌹🌹🌹🌹🌹
















"....... Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami ….."
(Q.S Al. Baqarah ayat 286)




Setelah Daaniyaal mendengar penjelasan sang supir, dia  langsung menghubungi mertuanya, yaitu kedua orang tua Ai yang berada di kampungnya. Daaniyaal segera mengambil ponsel yang berada di kantong celananya sambil menggendong Dion. Daaniyaal mulai melakukan panggilan dan berjalan menuju teras rumah sambil membawa Dion yang sekarang sedang tiduran di dadanya.

Tuuut
Tuuut
Tuuut

Menandakan jika nomor yang dituju aktif. Selang beberapa detik, panggilan Daaniyaal diangkat.

"assalamualaikum…" terdengar suara wanita lembut seberang sana

"wa'alaikumsalam…" jawab Daaniyaal sedikit gugup

"maaf ini siapa?“ tanya si wanita tersebut dengan nada penasaran

"Saya Daaniyaal, bu. Laki-laki yang menikahi putri ibu, Ai. Saya suaminya Ai, membantu ibu." Daaniyaal menjelaskan dengan hati-hati

"owalah… Nak Dani tha." jawab sang mertua dengan nada terkejut, "Gimana kabarnya, nak Dani?"

"Alhamdulillah, kami sekeluarga sehat bu. Bagaimana kabar bapak dan ibu di desa?" kata Daaniyaal

"alhamdulillah, bapak dan ibu sehat, nak. Disini sepi. Karena biasanya Ai di selalu di rumah bantu ibu. Tapi sekarang Ai sudah menikah, jadi ibu sendirian di rumah." jawab sang ibu mertua dengan nada bercanda

"maaf bu, saya tidak bisa menetap disana, karena saya harus bekerja disini," Daaniyaal menanggapi sang mertua dengan rasa tidak enak

"Tidak apa-apa, nak. Ibu hanya bercanda." jawab sang msrtua ditambah suara kekehan yang menandakan itu hanyalah bercanda

"Bagaimana kabar anak-anak, nak Dani?“ tanya sang ibu mertua.

"alhamdulillah, anak-anak saya sehat juga bu. Mereka sibuk sekolah. Kecuali yang masih kecil. Sibuk nangis terus." jawab Daaniyaal sambil tertawa kecil

"kalo si kecil memang baru bisa nangis, nak Dani." sang mertua menanggapinya dengan tertawa juga, "semoga anak nak Dani yang masih sekolah, diberi kelancaran dna kemudahan dalam mencari ilmu."

"Aamiin Aamiin Aamiin.. Terima kasih bu," jawab Daaniyal "ayah dimana bu?"

"jam segini, bapak baru saja berangkat ke sawah. Tadi setelah sarapan langsung berangjat." jawab sang mertua, "nak Dani juga berangkat ke kantor jam segini kan?"

Jadilah Ibu Untuk Anak-anak KuWhere stories live. Discover now