My Sadness (1)

1.4K 72 0
                                    

We meet again in Saturday 😁😁😁

Finally, I can update in this morning, although it is almost afternoon 🤭🤭🤭

Hope you all are healthy and in good condition

Please enjoy this story

Happy reading

😉😉😉

















🌹🌹🌹🌹🌹



















"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya……"
(Al Baqarah ayat 286)

Kia dan bibi sedang berada di dapur. Bibi sedang membenahi piring dan barang lainnya yang baru saja dicuci. Kia, sang pengasuh Dion sedang mencuci dot dan alat makan Dion karena baru saja Dion selesai sarapan.

"Nyonya kenapa ya bi?" tanya Kia kepada bibi

"aku juga ngga tau. Nyonya terlihat aneh abis pulang lusa kemarin," jawab bibi

"iya bi. Kira - kira kenapa ya?" tanya Kia dan bibi hanya bisa menggelengkan kepalanya

"aku kasihan sama Nyonya, bi. Kenapa non Nina ngga suka ya," keluh Kia

"padahal Nyonya padahal baik banget. Cara bicaranya juga halus. Terus sayang banget sama Dion. Pokoknya Nyonya beda banget kayak ibu tiri yang ada di sinetron - sinetron atau di novel - novel, yang keliatan jahat," lanjut Kia

"aku juga ngga tahu, kenapa non Nina bisa kayak gitu ke Nyonya. Aku juga kaget waktu Non Nina berteriak, suka berkata kasar dan keras. Dulu non Nina ngga seperti itu," bibi menanggapi

"non Nina memang anaknya manja dan keras kepala serta seenaknya sendiri. Tapi selama aku bekerja disini, baru lihat kalo non Nina sampai segitunya sama Nyonya," lanjut bibi

Kia menganggukkan kepala tanda setuju, "apalagi den Nino. Wah… Auranya nyeremin, bi. Aku aja kalo ketemu sama den Nino, ngga berani ngapa - ngapain. Diem di tempat," Kia berpendapat

"kalo den Nino memang seperti itu anaknya. Pendiam seperti tuan," pendapat bibi

"den Nino itu kayak non Nina, bi. Sama-sama ngga sama Nyonya. Cuman bedanya, kalo den Nino mengekspresikan penolakan dengan cara diam dan tidak peduli. Sedangkan non Nina, mengekspresikan penolakan dengan cara berkata kasar ke Nyonya," kata Kia

"hus…. Jangan ngomong kayak gitu. Nanti kalo ketahuan! bisa habis kita!" bibi memperingatkan

Kia langsung memukul mulut berkali - kali karena membicarakan anak dari majikannya. Dia menyesal melakukannya karena dia takut kalo ketahuan, nanti dipecat.

"kita do'akan saja! Semoga Nyonya diberi kesabaran dan ketabahan. Semoga non Nina dan den Nino cepat berubah dan merasakan kasih sayang Nyonya," harap bibi

"Aamiin Aamiin Aamiin," Kia berharap

Ai sekarang berada di lantai dua, tepatnya di ruangan tengah yang dikelilingi oleh kamar. Ruangan itu terdapat 1 sofa panjang dan 2 single sofa dan karpet di bagian tengahnya. Ai tengah menemani Dion bermain.

Dion berada di sebuah kolam karet yang tadi dibuat Ai dengan bantuan Kia, sang pengasuh. Ai meletakkan Dion di dalam kolam tersebut dan mengisinya dengan bola - bola berwarna - warni dalam ukuran kecil. Sekarang Dion sedang mandi bola. Bayi kecil itu terlihat sangat senang karena tubuhnya dikelilingi oleh bola. Suara tawa Dion terdengar keras sekali. Ai yang melihatnya tersenyum sedang sekaligus getir. Dia memandang bayi kecil itu dan teringat akan ucapan sang suami yaitu Daaniyaal.


Jadilah Ibu Untuk Anak-anak KuWhere stories live. Discover now