Spesial

313 33 0
                                    

Dunia Muggle, Inggris.

Harry kecil mengayunkan ayunan membuat tubuhnya terayun pelan.

"Hai." Harry mendongak menatap orang yang menyapanya dengan akrab.

Harry menatap orang di depannya dengan heran, dia tidak pernah bertemu dengan gadis itu.

"Namaku Yume, apa kau mau menjadi adikku?" Pertanyaan itu mengubah hidup Harry selamanya.

.

Naruto © Masashi Kishimoto
High School DxD © Ichie Ishibumi
Harry Potter © J.K Rowling

A Bond

"Naruto" bicara biasa.
'Naruto' bicara batin.
Naruto jutsu / sihir.
/Naruto\ bijuu /monser.
Naruto flashback.

.

"Apa maksudmu?" Tanya Harry tidak mengerti, ia berpikir gadis didepannya adalah orang gila.

"Harry." mata bocah itu melebar semakin menunjukkan netra hijau nya yang indah keturunan milik sang ibu.

"Aku bukan orang jahat dan juga bukan orang gila seperti yang kau pikirkan." Harry melirik malu pada orang didepannya.

Gadis itu tersenyum. "Namaku Yume," Gadis bernama Yume itu mengulurkan tangannya ke Harry. "Aku akan bertanya sekali lagi, apa kau mau menjadi adikku?"

Harry menatap Netra coklat terang itu dengan bingung.

Yume membuang nafas pelan. Ia lupa kalau Harry hanya anak kecil yang tidak mungkin bisa memutuskan hal sebesar itu secara langsung.

'Baka, Yume.' rutuknya dalam hati.

"Harry bisa di bilang aku mengetahui tentang orang tua mu." mendengar hal itu mata Harry melebar.

"Mom and Dad?" Harry bertanya pelan.

"Yeah, Your Mom and Dad." jawab Yume. "Kau mau mendengar tentang mereka?" Pertanyaan yang dijawab dengan anggukan keras oleh Harry.

"Tidak seperti yang dibilang oleh Paman dan bibi mu, orang tua mu adalah orang yang bermartabat dan berpendidikan." mata hijau Harry bersinar layaknya anak kecil.

Yume menceritakan tentang dunia sihir dan yang terjadi pada orang tuanya. Harry mulai mengerti keanehan yang terjadi padanya. Itu adalah [Sihir].

Harry merasa marah dengan semua kebohongan yang diceritakan oleh keluarga bibi dan Paman nya. Juga marah pada orang yang membunuh kedua orang tuanya.

Rasa marah membuatnya tidak sadar menggunakan sihir dan membuat tong sampah yang tidak jauh darinya melayang menghamburkan isinya.

Angin kencang muncul entah dari mana dan mencoba mengurung Harry dan Yume.

"Harry! Kendalikan dirimu, tutup matamu! Bernafas perlahan keluarkan perlahan." Yume memegang pundak kecil Harry.

Perlahan angin mulai menghilang. "Harry. Kau bisa menangis sepuasmu." Yume memeluk Harry yang menangis dengan kencang mengeluarkan semua perasaan yang dia tekan dalan dirinya.

'Anak sekecil ini tidak pantas di mendapatkan penderitaan seperti ini.' batin Yume prihatin.

"A-hiks-aku mau menjadi adikmu." ujar Harry ditengah tangisnya.

"Terima kasih." Yume mengusap punggub bocah itu. "Kita akan pergi ketempat dimana tidak ada yang tau." bisik Yume.

A BondWhere stories live. Discover now