13

323 37 0
                                    

Akademi Kuoh, Jepang.

Suasana menjadi tegang. Peerage Rias dan Sona bersiap bertempur. Sedangkan para Maou menunjukkan sikap santainya meskipun mereka akan siap menyerang kapan pun.

"Manusia." sapa Sirzech di sertai senyum ramahnya.

Jiraiya dan Itachi semakin waspada melihat senyum itu.

'Kami ketahuan, memang iblis sangat hebat, indra mereka lebih peka dari manusia. Sial.' batin Jiraiya terpacu.

"Jangan berpikir untuk kabur dari sini." ujar Serafall sembari membuat Kekai mengurung mereka semua di dalamnya.

Mata kelam Itachi berubah menjadi Sharingan ia menatap sekelilingnya dalam diam. Jiraiya bersiap mengumpulkan energi alam untuk menggunakan [Senjutsu] dia tidak yakin bisa mengalahkan para iblis itu tanpa [Senjutsu]

Sebelum Kekai menutup sempurna Itachi melemparkan kunai peledak ke arah para iblis dan menarik Jiraiya untuk melompat keatas ke arah Kekai masih yang terbuka.

Asap membuat para iblis itu terbatuk-batuk.

"Mereka licin sekali." komentar Ajuka.

"Mereka bukan teman Issei." lapor Sona.

"Jadi mari kita simpulkan mereka mempunyai rekan lain, lebih banyak yang kita duga." simpul Ajuka. "Ini semakin menarik." Maou berambut hijau itu menyeringai.

"Energi mereka lain dari apa yang digunakan para ninja yang pernah aku temui." komentar Serafall. "Mereka tidak menggunakan [Mana] sama sekali mereka hanya manusia biasa."

"Aku..." Koneko membuka suaranya membuat yang lain menatapnya.

"Ada apa Koneko-chan?" Tanya Rias.

"Aku... Meskipun sedikit berbeda aku merasakan sedikit energi [Senjutsu] dari salah satu mereka."

"!!!"

.

Naruto © Masashi Kishimoto
Highschool DxD ©Ichie Ishibumi
Harry Potter ©J.K Rowling

A Bond

"Naruto" bicara biasa.
'Naruto' bicara batin.
/Naruto\ bicara bijuu /monser.
Naruto jutsu /sihir.
Naruto flashback.

.

Kedua Shinobi itu membuang nafas kasar. Mereka sungguh beruntung masih bisa kabur dari para iblis itu.

"Mereka pikir siapa mereka, bisa meremehkan kita seenaknya!" seruan kesal itu membuat keduanya menoleh.

Terlihat Xenovia dan Irina yang berjalan ke arah mereka dengan mengomel.

"Lihat saja kalau bertemu dengan mereka lagi aku akan memberi mereka pelajaran." Irina tertawa canggung melihat temannya keluar dari karakter nya itu.

"Maa maa Xenovia sudahlah lagi pula mereka sudah baik mau memberi kita makan. Lagipula aku mengenal Issei-kun, dia tidak mungkin berbuat jahat."

Xenovia mendengus. "Temanmu itu bisa saja sudah merubah Irina, sekarang lihat saja dengan siapa dia berteman, orang-orang aneh yang mengaku ninja atau apalah, dan dia juga melindungi penyihir Asia Argento." bantah Xenovia tak mau kalah.

Keduanya terus berjalan dengan saling beradu argumen tidak memperhatikan dua Ninja yang mereka lewati.

'Mereka membuat masalah lagi.' batin kedua ninja senior kompak.

.

Sesampainya Jiraiya dan Itachi di rumah Issei mereka melihat lebih banyak orang dari sebelumnya.

A BondTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang