39

120 19 9
                                    

Severus Snape bukan orang yang mendekati paling baik yang ada, malah orang-orang akan bilang dia adalah orang yang pahit yang hidup dengan penyesalan atas perbuatan yang telah dia lakukan di masa lalunya.

Severus juga menyadari bahwa dia tidak akan mendapatkan kebahagiaan normal lagi, dia akan hidup sendiri setelah kematian ibunya dan cinta seumur hidupnya, Lily.

Tapi semua itu berubah di musim dingin saat dia menikmati hari liburnya yang jarang didapatnya itu. Seorang gadis yang beranjak dewasa bermata coklat terang, yang menerobos masuk dan menurunkan seorang anak yang membuat jantungnya berhenti berdetak beberapa saat-disaat seperti ini dia bersyukur dia setengah vampir yang hampir tidak perlu bernafas.

Di sana dimeja ruang tamunya duduk seorang anak yang berumur tidak lebih sepuluh tahun mempunyai mata zamrud milik orang yang dicintainya dan memiliki wajah lelaki yang dibencinya.

Perpaduan antara orang yang dibencinya dan orang dicintainya. Hati kecilnya menjerit dan memprotes atas cobaan ini. Mata Lily- Lily-nya satu-satunya orang yang menjadi matahari di hidupnya dan wajah James Potter orang yang segenap hati dibencinya.

Dan sejak itu dunianya jungkir balik. Dia merasakan rasanya menjadi ayah yang tidak pernah dibayangkannya, lebih lagi dia memiliki keluarga yang diinginkannya dulu sekali.

"Kenapa kalian tidak saling menyembuhkan?"

Pertanyaan gadis itu kembali terngiang. 'Kalian sama-sama terluka, aku tau itu tidak mudah sama sekali, tapi Severus, kenapa tidak mencobanya, aku jamin kau tidak akan menyesalinya.' seringai gadis itu.

.

Naruto © Masashi Kishimoto
High School DxD © Ichie Ishibumi
Harry Potter © J.K Rowling

A Bond

"Naruto" bicara biasa.
'Naruto' bicara batin.
/Naruto\ bicara non-human.
Naruto Jutsu/Sihir.
Naruto Flashback.

.

Hogwarts, Inggris.

Kedatangan empat Juara dan dua tawanan membuat kehebohan semakin menjadi.

Para siswa takut dengan Voldermort tapi juga penasaran dengan apa yang akan terjadi selanjutnya.

Harry melangkah percaya diri, dan berhenti di depan Dumbledore. Mata hijau nya melihat Kepala sekolah tua itu memegang Kunai, membuatnya menghela nafas.

"Apa yang akan kau lakukan tidak akan berhasil, Kepala sekolah." Harry menatap mata biru tua itu dengan berani.

"Masa mu sudah selesai sampai disini, sudah waktunya kau menebus semua kesalahanmu yang kau lakukan sampai saat ini."

Rasa marah mengalahkan rasa sakitnya. Dia mencoba berdiri tegak membuat dirinya sekuat mungkin. "Beraninya kau bocah ingusan! Beraninya kalian bocah kemarin sore! Aku Albus Dumbledore penyihir terkuat-"

"Halu lu."

"-Setelah Merlin, Lord of Light, kau menghancurkan semua yang ku persiapkan untuk kebaikan yang lebih besar." Harry merengut pada kalimat terakhir, kemudian mencibir, sesuatu yang Severus akan bangga padanya.

Kemudian untuk kedua kalinya, Harry mengangkat tongkat tua kematian.

"Aku Harry James Potter memanggil Lady Magic untuk keadilan atas kejahatan Albus Percival Wulfric Brian Dumbledore. Atas manipulasi dan kejahatannya atas Sihir lama. So mote it be."

Cahaya menyilaukan sekali lagi menerangi Hogwarts dan langsung menerpa sosok tua itu.

Albus Percival Wulfric Brian Dumbledore. Atas kejahatan dan manipulasi mu, Sihirmu akan terkunci. Selamanya.

Suara merdu itu memutuskan.

Teriakan "Tidakkkk!" Didukung dengan gemuruh guntur dan bisikan penghuni Hogwarts.

Harry tidak memperdulikannya lagi dia menghampiri keluarganya.

"Semua berakhir." Bisiknya dalam pelukan Severus.

"Ya semuanya telah selesai." Balas Severus lega.

...

Setelah mengurus segalanya, Harry, dan teman-teman beda dimensinya akan berangkat ke dimensi Elemental.

Severus memutuskan untuk ikut dan Sirius akan tetap tinggal untuk membereskan kekacauan yang ditinggalkan anak baptisnya, bukannya dia keberatan untuk mencabik-cabik Inggris Magis secara verbal. Mungkin sudah saatnya menggunakan lidah perak miliknya yang telah dilatih untuk ibunya.

Naruto tidak tau omelan macam apa yang menunggunya. *smrik

.

Maaf lama gk update lagi banyak pikiran.

Happy reading.

Dwii.

22-09-2022

A BondWhere stories live. Discover now