12

348 35 1
                                    

"Haru?" Yume mengedarkan pandangannya ke sekitar dan menemukan Haru kecil membaca buku dengan tenang di kursi santai belakang rumah.

"Nee-chan? Ada apa?" Haru menatap Yume yang berjalan mendekat.

Yume membuang nafas pendek. "Kenapa tidak ikut main dengan yang lain?" Yume mengusap rambut hitam Haru.

"Ada buku yang belum ku baca, nanggung kalo ditunda." Haru memperlihatkan buku yang dibacanya yang sepertinya akan habis sebentar lagi.

"Nee-chan tau, mungkin Nee-chan terlalu keras padamu dari pada yang lain." Haru menunduk, tidak membantah ucapan Yume karena itu memang benar, awalnya ia berpikir Yume pilih kasih dengan mereka bertiga, Yume tidak pernah menyuruh Issei atau Naruto belajar banyak buku dan aturan sepertinya.

Yeah dia menyuruh Naruto dan Issei membaca beberapa buku tentang dasar tapi tidak serumit miliknya yang harus dia tau.

Sedangkan ia di haruskan menghafal tata krama dan etika yang agak berbeda dengan tempat tinggalnya sekarang.

Tapi itu lebih baik daripada ia hidup dengan keluarga bibinya, disini dia tidak disiksa dan menjadi pembantu. Setidaknya Yume merawatnya dengan baik, meski pilih kasih, itu lebih baik bukan?

Yume mengerang sebal dan mengacak rambutnya. "Cukup membacanya! Pergi keluar dan bermain dengan yang lainnya, sekarang!" Yume merebut buku yang dibaca Haru dan menggeret anak itu keluar dimana Issei, Naruto dan Sasuke bermain bersama.

"Eh..." Haru terkejut Yume memeluknya dengan tiba-tiba.

"I'm sorry Harry, aku tidak bermaksud pilih kasih atau prasangka apapun yang ada di kepalamu itu." Harry tersentak kaget mendengar Yume berbicara dengan bahasa inggris dan memanggil nama aslinya.

Disaat tertentu Yume akan mengajaknya berbicara bahasa asalnya, dan memanggil nama aslinya.

Jika seperti itu maka pasti Nee-chan nya mempunyai alasan yang kuat.

"Ingat Harry dimanapun kau berada jangan lupakan siapa dirimu."

"Aku memang tidak terlalu suka dengan bangsawan, tapi jangan pernah lupakan bahwa kau seorang bangsawan."

"Seorang yang akan menjadi Lord di kemudian hari, yang akan memimpin para bangsawan lain dimasa depan." Yume agak meringis dia sudah memberi Harry tanggung jawab besar dipundak Harry. Disisi lain sejujurnya Harry tidak sebegitu paham apa yang diucapkan Yume namun ia tetap mendengarkannya.

"Semua itu membutuhkan proses yang panjang. Aku menyuruhmu mempelajari semua buku-buku itu karena hanya itu yang bisa kita lakukan sekarang," Yume tersenyum lembut membuat Harry tertegun.

"Tapi jangan lupakan kalau sekarang kau adalah anak-anak, dan kau juga berhak menikmati masa ini dengan bersenang-senang dan bermain, oke" senyum Yume menular ke Harry.


Harry membuka matanya terbangun oleh mimpi. "Nee-chan." gumamnya lirih. Sekarang dimemahami maksud Yume, dia juga agak menyesal pernah berprasangka padanya.

"Sebentar lagi kalian kesini kan, Naruto, Issei. Semoga kalian baik-baik saja."

.

A BondTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang