25

344 40 6
                                    

Severus house, Inggris.

Hari ini hari biasa untuk Severus, meramu obat, memilih bahan, dan membaca buku tentang ramuan ditemani secangkir minuman.

-Nikmat mana yang kau dustakan! -

Tapi ingat selalu bersiap dengan hal yang tidak terduga, seperti ketukan pintu ditengah hujan salju misalnya.

Severus membuang nafas kesal, dia tidak suka ada yang mengganggunya disaat santai seperti ini.

Beranjak dari duduk nyamannya, dia ingin tau siapa orang yang nekad mengganggunya.

"Halo." Dia disambut dengan senyum lebar seorang gadis akhir remaja, mata coklat terang itu agak mengganggunya.

"Nee-chan apa kita sudah sampai?" Severus menggulirkan netranya pada buntelan yang dibawa gadis itu.

Gadis itu membuka jubahnya dan menerobos masuk, meninggalkan Snape yang berkedip bingung dan agak terkejut.

Gadis itu berdehem. "Halo namaku Yume." gadis itu memperkenalkan diri setelah menaruh bawaannya dikursi santai yang hangat.

Akhirnya Snape bisa melihat wujud buntelan yang dibawa Yume dengan jelas. Anak laki-laki berumur delapan tahun, berambut hitam yang dipotong pendek jabrik, kulitnya agak coklat terkena sinar matahari, dan yang paling mencolok adalah mata hijau yang setengah mengantuk itu.

'Mata itu?!' ia tidak pernah lupa dengan mata hijau cerah itu. 'Lily.'

Yume tersenyum. "Kutebak kau mengenalinya." ujarnya.

"Bagaimana bisa..." Master Ramuan itu bergerak mendekati bocah itu.

"Harry Potter." lirihnya.

Bocah itu menatap orang didepannya bingung dia tidak mengenalinya. "Kau mengenalku, Sir?" Snape merasakan nafasnya berhenti, tidak menyadari aksen Harry yang agak aneh, karena jarang berbicara bahasa Inggris di Konoha.

"Ya aku mengenal ibumu." jawabnya setelah berhasil menguasai dirinya lagi.

Mata hijau Harry terbuka lebar, ada antusias dimanik itu. "Benarkah, Sir?" belum pernah ada yang berbicara tentang orang tuanya.

Severus menelan ludahnya. "Ya kami berteman baik." nada yang dikeluarkan agak sedih.

"Severus Snape." Yume memanggil laki-laki itu, Snape segera menormalkan gestur tubuh dan ekspresinya dia hampir lupa keberadaan gadis itu.

"Maukah kau menjadi orang tua darah Harry?" Snape melebarkan matanya, raut wajah dinginnya lumer seketika.

.

Naruto © Masashi Kishimoto
High School DxD © Ichie Ishibumi
Harry Potter © J.K Rowling

A Bond

"Naruto" bicara biasa.
'Naruto' bicara batin.
/Naruto\ bicara bijuu / monser.
Naruto jutsu / sihir.
Naruto flashback.

.

Severus masih membisu setelah sepuluh menit lamanya, tidak memperdulikan bahwa Yume sudah duduk anteng ditemani segelas coklat hangat yang didapatnya entah dari mana, dan membagikannya pada Harry.

"Halo." Yume melambaikan tangannya di depan manusia kelelawar itu - Ups-

Severus berkedip kaget. Dia membuka kedua matanya lebar, melotot pada gadis itu.

A BondTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang