03

707 55 2
                                    

Konoha, Elemental world.

Kakinya terus berlari menghindari kejaran para wanita paruh baya yang mendapatinya melakukan tugas dari Shishou nya, disebelahnya ada seseorang yang ikut berlari karena alasan yang sama, dialah dalang aksi mengintip yang menyebabkan mereka dikejar masa.

Meski bukan yang pertama kali, Naruto- pemuda yang saat ini berlari ini, masih saja terjebak dengan hal yang membuatnya berumur pendek.

Shishou kampretnya terus saja membuatnya mengutuk kemesuman yang diluar nalar ini.

"Berhenti kalian!!!" seruan dibelakang membuatnya harus mempercepat kecepatan larinya.

"Ero-sennin ku bunuh kau!!" teriakan itu ikut menyemarakkan jalanan hari itu.

Sannin Katak dan seorang Genin berumur lima belas tahun itu berlari.

.

Naruto ©Masashi Kishimoto
High School DxD ©Ichie Ishibumi
Harry Potter ©J.K Rowling

A Bond

"Naruto" bicara biasa.
'Naruto' bicara batin.
/Naruto\ bicara bijuu/monster.
Naruto jutsu/sihir.
Naruto flashback.

.

Kedua wajah itu berantakan, banyak benjol hampir menutupi wajah mereka. Sang pelaku berkacak pinggang dengan aura menyeramkan.

Naruto dan Jiraiya duduk seiza di depan Tsunade dengan gemetar yang nyata.

Setelah memergoki keduanya yang hampir dihajar masa, Godaime Hokage itu menyeret kedua orang itu ke kantornya dan menghajarnya dengan sekuat tenaga.

Sedikit banyak Sannin siput itu menyalurkan rasa frustasinya karena pekerjaannya pada pukulan itu. Tehehe~ sedikit balas dendam karena dua orang ini juga yang menyeretnya menjadi Hokage, dan membuatnya menghadapi musuh Hokage sepanjang masa - Dokumen laknat yang tidak ada habisnya.

"Kalian akan pergi misi hari ini, seharusnya kalian harus bersiap bukan malah mengintip onsen." Tsunade sungguh ingin mengajar keduanya lagi.

"Seharusnya, tapi Gara-gara Sannin mesum ini yang ingin mengintip onsen dulu sebelum pergi." Naruto melemparkan lirikan tajam pada sang guru yang cengengesan tanpa rasa bersalah.

"Muehehehe, tentu saja aku harus, sebelum kembali keluar desa ini." Jiraiya tersenyum mesum, tangannya bergerak-gerak mencurigakan.

"Jiraiya, aku tidak harus memukulmu lagi kan," Tsunade memijit pangkal hidungnya.

Menghela nafas nya Tsunade memutuskan menyelesaikan tugas utamanya.

Pintu terbuka memperlihatkan sosok Sasuke yang menyilangkan kedua tangannya didada.

Melihat keduanya dalam kondisi memalukan yang familier, Sasuke menyeringai remeh. "Dobe." satu kata yang membuat Naruto terjungkal terdorong ilusi panah besar.

"Hamba menghadap Hokage-sama." Sasuke berujar hormat, seakan dirinya yang mengejek Naruto barusan hanya ilusi.

"Akan ku ulangi, misi kalian mengantar Tuan Arashi pulang ke negaranya. Beliau meminta secara pribadi untuk dikawal oleh kalian bertiga, seharusnya itu menjadi tugas satu kelompok Genin atau Chunin, tapi Tuan Arashi membayar dengan bayaran yang pantas, agar dikawal oleh seorang Sannin dan muridnya juga seorang Uchiha." Tsunade mengumumkan.

Pintu ruangan terbuka kembali, muncul sosok Arashi yang berperawakan sebagai seorang pria paruh baya berambut merah panjang yang diikatnya longgar, pakaiannya menunjukkan finansialnya yang tidak perlu diragukan lagi.

A BondWhere stories live. Discover now