Spesial (High School DxD)

206 24 2
                                    

Apartemen Hyoudou, Roma.

Yume meletakkan Issei dengan hati-hati dikasur yang empuk, dia menatap wajah lelap Issei, malam ini bocah itu mengalami peristiwa yang mengguncang mentalnya, dia melihat pembunuhan yang terjadi di Klan Uchiha dia juga khawatir dengan Naruto dan Haru. Tapi dia yakin mereka akan baik-baik saja, mereka akan berduka sebentar lalu bangkit. 'Semoga.' doanya dalam hati.

"Yume-san, kami akan berangkat besok pagi ke Jepang." Ibu Issei tersenyum pada Yume.

Yume tidak menanggapi, kedua pasangan Hyoudou saling berpandangan.

Mereka juga terkejut dengan kedatangan Yume di depan pintu rumah sementara mereka di Roma. Apalagi keduanya dalam keadaan berantakan.

Mereka bisa menebak bukan hal baik yang terjadi tapi memutuskan untuk menunggu penjelasan dari gadis yang mereka percaya itu.

"Maafkan aku karena aku Issei mengalami malam yang buruk lagi." Nyonya Hyoudou tersenyum lembut pada gadis itu.

"Tidak, jangan minta maaf kami yang seharusnya meminta maaf dan berterimakasih padamu Yume-san, kalau tidak ada Yume-san kami akan selamanya menjadi buta dengan sekeliling kami dan itu akan semakin membahayakan Issei juga kami."

"Tapi mungkin saja Issei trauma dengan kekuatannya, dia bisa saja-"

"Yume-san." Potong ayah Issei. "Dulu kamu telah menyelamatkan nyawa kami bertiga, itu adalah hutang seumur hidup kami, kamu menawarkan diri untuk merawat dan melatih anak kami dan kami sangat berterimakasih untuk itu. Kami tau merawat dan melatih Issei tidak mudah, tidak semuanya berjalan dengan lancar Yume-san, kamu tidak perlu menyalahkan dirimu sendiri." Itu adalah kalimat yang menenangkan Yume.

"Terima kasih." Yume mengusap air matanya yang keluar, dia tidak sadar kalau dia menangis.

.

Naruto © Mashahi Kishimoto
High School DxD © Ichie Ishibumi
Harry Potter © J.K Rowling

A Bond

"Naruto" bicara biasa.
'Naruto' bicara batin.
/Naruto\ bicara Bijuu / monster.
Naruto Jutsu / Sihir.
Naruto Flashback.

.

Issei terbangun dengan teriakan keras yang memanggil nama Yume dengan rasa takut.

"Issei! Tenanglah!" Issei berkedip ia memfokuskan matanya dan melihat Yume baik-baik saja di depannya tidka ada darah, tidka ada perban yang membuktikan dia terluka.

"Nee-chan!" Bocah berambut coklat itu memeluk erat Yume.

Yume tersenyum lemah. "Tenang Issei aku baik-baik saja."

"Nee-chan terluka, nee-chan berdarah, Naruto, Haru, bahkan Sasuke dan Itachi-nii, kalian semua terluka dan tubuh kita bersinar. Nee-chan aku takut." Issei melepaskan semua ketakutannya dalam pelukan erat.

Yume mengusap punggung Issei pelan menenangkan bocah itu. "Tenanglah aku baik-baik saja, begitu juga Haru dan Naruto, Sasuke dan Itachi mereka baik-baik saja." Yume mengurai pelukannya. "Issei ada yang harus ku bicarakan denganmu, sementara kalian akan berpisah, kamu, Haru dan Naruto."

A BondWhere stories live. Discover now