13

4.1K 299 14
                                    

"Kebersamaan kita telah usai. Ada suatu hal yang mungkin tidak bisa kamu dapatkan dari orang lain tentangku yaitu ketulusan yang kau anggap hanya semu."

♡♡

Zanetha berhenti di depan pintu kantin sambil menatap dompetnya yang terlihat hampa, hanya beberapa lempar uang dua puluh ribu.

Ia menghela nafas panjang. "Jajan gak ya? Tapi gue juga masih punya banyak kebutuhan lain," ucapnya bermonolog. "Kenapa sih gak ada uang tiba - tiba jatoh dari langit gitu? Gue kan butuh uang!"

Ravael yang baru saja keluar dari ruang koperasi kemudian berhenti dan memilih untuk menghampiri Zanetha. "Lo ngapain?" tanya Ravael cuek.

"Ih lo bikin gue kaget aja, tadi gue kira guru dateng!"

"Kabur pelajaran?"

Zanetha menggeleng. "Gue mana berani kabur pelajaran, cuma perut susah diajak kerjasama aja. Daripada gue mati kelaperan, mending jajan aja," jawab Zanetha sambil tersenyum.

"Kenapa masih disini?"

"Ehm..." Zanetha berusaha untuk mencari alasan karena ia sangat malu untuk mengakui 'bokek'nya. Apa yang harus ia katakan?

Walaupun Ravael termasuk laki - laki yang irit bicara dan cuek, tetapi ia sangat perasa dan peka. Dalam beberapa detik, Ravael memahami apa yang terjadi karena Zanetha terus menggenggam dompetnya yang terlihat tipis itu.

Ravael lalu bertanya, "Butuh uang?"

"Lo kira gue miskin?! Eh, gue juga punya uang sendiri kok. Jangan remehin gue mentang - mentang lo anak orang kaya," sahut Zanetha ngotot.

"Mau makanan apa? Buat bales budi karena lo obatin memar gue,"

"Eh-serius? Kalo gitu sih gue gak nolak,"

Agar tidak membuang banyak waktu, Ravael akhirnya masuk terlebih dahulu ke kantin dan langsung menyodorkan uang tiga lembar seratus ribuan pada ibu penjaga kantin disana.

"Ini buat apa? Kenapa uangnya banyak sekali?" tanya ibu kantin itu.

"Saya traktir dia selama tiga hari di sekolah ini. Pokoknya apapun yang dia mau, kasih aja," ucap Ravael. Dengan cepat Zanetha mencekal tangan Ravael yang hendak pergi.

Zanetha menatapnya lekat. "Maksud lo apa? Ngapain lo sampe traktir gue 3 hari? Ravael Putra, gue punya duit dan gue masih mampu kok beli makanan di kantin."

Ravael menghempaskan tangan Zanetha dan berkata, "Kalo lo gak mau, anggep aja itu sedekah buat ibu kantinnya."

Setelah Ravael pergi dari sana, Zanetha mendengus kesal. "Apa semua orang kaya selalu kayak gitu ya?" pikirnya.

Ibu penjaga kantin itu dengan senyumnya yang ramah bertanya, "Mau beli makanan apa? Sayang ini uangnya kalau gak dipakai,"

"Saya mau mie goreng aja dibungkus, Bu."

Zanetha duduk di salah satu kursi dan membuka dompetnya lagi. "Apa gue kerja aja ya? Tapi kalo Ravael kasih tau bunda sama papa gimana dong? Ah, kenapa sih itu cowok mempersulit hidup gue!"

"Gue harus nabung demi nonton konser Shawn Mendes! Pokoknya gue harus ketemu, kalo bisa foto bareng juga sama dia. TITIK,"

"Tapi gue dapet uang darimana ya? Seandainya uang gue sebanyak Ravael pasti ini bukan masalah buat gue,"

21 DAYS TO GET HURT [AKAN TERBIT]Where stories live. Discover now