Salsa Curiga

9.7K 1.3K 801
                                    

Satya dan teman-temannya kini berada di basecamp. Satya membeli banyak makanan, entahlah mereka tidak tau alasannya. "Lo baru dapat arisan apa gimana sih, Sat? banyak banget makanan yang lo borong," ucap Langga sembari membuka bungkusan makaroni pedas.

"Udah makan aja. Gue seneng banget, parah," sahutnya yang sedang duduk bersandar di sofa.

"Kenapa sih?" Bisma yang sibuk mencomot ketopraknya, dari tadi juga penasaran. Tapi dia tak banyak bicara. Dibelikan ya dimakan saja.

"Gue jadian sama Ranti," ucap Satya bangga.

"What the fuck!"

"Kenapa lo? Gak terima?" Satya menatap Alex yang baru saja berhenti melahap nasi bebeknya.

"Gak sih, B aja," ujar Alex, lalu melanjutkan makannya. "Eh tapi³," dia berhenti makan lagi. "Kok bisa?"

"Ya bisa lah. Tapi gue juga awalnya bingung sih, tiba-tiba dia mau jadi pacar gue. Sebelumnya kan dia cuek parah sama gue. Tapi ya udah sih, yang penting dia udah jadi milik gue sekarang," sahutnya.

"Hm gitu, okay," Alex melanjutkan makannya kembali.

"Udah ya, sekarang kan apa yang lo mau udah lo dapetin. Nah, sekarang, apa yang pernah lo lepas juga harus lo dapetin balik. Sasa tuh, lo akur lagi deh sama adek lo. Aneh aja gitu, saudara kembar berantem sampai beda rumah," saran Langga.

"Nah iya tuh, ya mungkin menurut lo Sasa salah pemikiran soal Ranti, tapi ya masa lo gak mau maafin dia?" Alex menambahkan argumennya.

"Mau aja. Kalo dia juga mau minta maaf ke Ranti. Dia pernah buat Ranti sakit karena kata-katanya. Coba lo bayangin ya, lo jadi Ranti saat itu, dan lo dituduh main sama Om-Om. Gimana menurut lo? Sakit gak?"

"Menurut lo, Ranti cewek baik-baik gak?" tanya Bisma.

"Ya kali Ranti yang cuek banget ke cowok bisa main sama Om-Om? Aneh-aneh aja," Satya tetap kuat pada pendiriannya.

[]

Satu Minggu kemudian...

"Di sini kah?" Sasa yang ada di jok belakang motor Marteen seolah bertanya.

Mereka tiba di sebuah rumah makan yang begitu ramai. Marteen bilang, rumah makan ini sedang mencari waiters. "Iya, kamu berminat? Kalau iya, aku bisa jemput kamu sepulang sekolah, lalu antar kamu ke sini, dan jemput kamu saat pulang," ucap Marteen setelah mematikan mesin motornya.

"Gajinya lumayan sih, cukup lah buat nyicil utang hahaha."

"Sialan!" Sasa memukul lengan Marteen yang akhir-akhir ini sering sekali menggodanya. "Terus? Gimana cara ngelamarnya?"

"Yang punya rumah makan ini adalah teman aku sewaktu SMA. Dia nerusin usaha ibunya yang udah meninggal. Aku udah hubungi dia, aku juga udah ngomong soal kamu yang butuh kerjaan. So, gak usah banyak bacot juga kamu bakal diterima," jelasnya.

"Jadi, ceritanya aku masuk lewat jalur orang dalam nih?"

"Terserah kamu mau anggap itu apa, yang penting kamu kerja, dapat uang, bisa sekolah, lulus, dapat kerjaan yang lebih mantap, sukses, ke luar negeri, mantap."

"Aku kerja mulai jam?"

"Jam enam lah, Sayang, kan shift malam. Kalau shift siang, kamu mulai jam dua belas sampai jam enam sore. Nah, shift malam, kamu dari jam enam sore sampai rumah makan tutup, jam sepuluh. Jam nya lebih sedikit, gajinya menyesuaikan. Gak masalah kan?"

ABCD GENERATION [Sequel Of Arjuna]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang