Bertemu kembali (2)

90.2K 5.1K 384
                                    

Seperti yang Juna minta tadi
Saat jam makan siang, Salsa harus ke kantor suaminya. Bayi besarnya itu ingin makan siang bersamanya. Setelah pamit pada Mbok Mina dan Dona, Salsa berangkat menggunakan mobilnya ke kantor Juna.

Di perjalanan, Salsa tak sengaja melihat seseorang yang mungkin dikenalinya. Tapi siapa? Maka dari itu Salsa menepikan mobilnya dan memperjelas pengelihatannya. Di depan sebuah kafe, Salsa melihat seorang wanita dengan seorang pria sedang berbincang mesra. Tak lama kemudian, Salsa melihat tangan wanita itu bergelayut manja di leher prianya.

Butuh beberapa detik untuk Salsa mengenalinya kembali, Salsa rasa dia pernah bertemu dengan wanita itu, tapi siapa?

Entahlah, Salsa memilih menyerah. Jaraknya sedikit jauh sehingga dia kesulitan mengenalinya. Saat Salsa ingin melajukan mobilnya kembali, wanita itu melepaskan pelukannya dan melihat ke arah jalan raya, di situlah Salsa menghentikan niatnya karena telah merasa mengenali wanita itu.

"Dia di Jakarta?" Ucap Salsa di dalam mobil. Salsa sempat memikirkan sesuatu, tapi dia pikir itu tidak perlu, jadi dia lanjutkan niatan awalnya. Lebih baik dia ke kantor sekarang, daripada Juna menunggu lama.

Setibanya di kantor, Salsa memarkirkan mobilnya di basement dan menaiki lift menuju ruangan suaminya. Saat Salsa masuk tanpa mengetuk pintu, pemandangan pertama kali yang tertangkap oleh mata Salsa adalah suaminya yang sedang berdekatan dengan sekertarisnya. Dua insan itu begitu dekat dengan posisi demikian. Sekertarisnya yang sedang duduk dan Juna dibelakangnya seolah menunjuk sesuatu di layar laptop.

Keduanya menoleh saat Salsa masuk dengan wajah terkejutnya. Ekspresi Juna berubah seketika, takut Salsa akan salah paham dengan apa yang dilihatnya. Juna langsung menjauh dari sekertarisnya dan mendekat pada istrinya yang masih diam di tempatnya berdiri.

"Sayang, kamu benar ke sini ternyata? Ini belum jam makan siang loh, masih kurang beberapa menit lagi. Cepat banget?" Jujur saja, Juna sangat terkejut dan begitu khawatir sekarang ini. Juna harap Salsa tidak salah paham.

"Saras kan?" Salsa mengabaikan pertanyaan yang suaminya lontarkan kepadanya. Dia masih menatap wanita yang sedang duduk dengan raut yang sama terkejutnya.

"Salsa kan?" Wanita itu bangkit dan menghampiri Salsa yang mulai berjalan ke arahnya.

Di depan Juna yang masih kebingungan itu, mereka berdua berpelukan seolah sedang melepas rindu. "Kalian saling kenal?" Percuma saja Juna bertanya, karena nyatanya keduanya itu masih asik berpelukan. Batin Juna dalam hati, "halo, ini orang ganteng lagi ngomong loh."

Saat mereka sudah melepas pelukannya, Juna kembali mendekat pada mereka berdua, menanyakan kembali pertanyaannya tadi. "Kalian saling kenal?"

"Saat aku marah sama kamu di Bali, aku ke luar hotel mau jalan-jalan. Aku lihat Abang penjual es krim di depan Pura. Aku lihat dia latihan tari, aku samperin deh. Di situ aku kenal dia." Salsa menjelaskan semuanya, dan Saras mengiyakan apa yang Salsa katakan.

"Dia juga sudah cerita kalau dia mau bekerja di Jakarta, tapi aku gak nyangka banget kalau dia diterima di perusahaan ini." Lanjut Salsa.

"Tapi dulu yang terima aku itu bukan Pak Bos Arjuna, Sal. Tapi Bapak Megantara. Oh iya, Bos Juna itu siapa kamu, Sal? Kakak atau adik? Atau sepupu?" Ucap Saras dengan polosnya.

"Suami woi suami!" Dua tangan Juna sudah ada di pinggangnya, bisa-bisa Saras menyebut dia sepupu dari istrinya sendiri. "Ini cewek ke Jakarta cuma mau ngelawak apa ya?" Sambungnya.

"Oh hehehe suami ya? Maaf, Bos, saya kurang tau soal itu." Saras tertunduk sungkan pada Bosnya.

"Dimaafkan. Lain kali kamu harus ingat! Coba saya tes, siapakah saya?" Tanya Juna untuk mengetes daya ingat sekertarisnya.

ABCD GENERATION [Sequel Of Arjuna]Where stories live. Discover now