Maaf Ya Temen-Temen Semua, Aku Harus Pamit

57.2K 3.4K 427
                                    

Maaf ya teman-teman semuanya. Aku harus pamit.

















Tapi boong awokwokwow 🤣

















Hm ya, aku minta maaf seriusan. Padahal aku janjinya kemarin mau update, tapi percayalah, tugas laporan ku numpuk. Laporan biologi, laporan PKWU, makalah sejarah, hafalan bahasa Inggris, puisi bahasa Indonesia. Semuanya ujian praktek hikss...

Ingin ku teriakkkkkk

Hai kalian para manusia kelas 12, apa kalian merasakan hal yang sama denganku? Jadwal berantakan karena dikejar praktek tiap Minggunya.

Nih ya, saia ituch hari Senin...
1. Upacara
2. Pelajaran
3. Istirahat pertama untuk makan
4. Praktek bahasa Indonesia
5. Pulang (kerja kelompok untuk praktek bahasa Jawa)
6. Masak di rumah (bundaku meninggal, aku harus pinter-pinter bagi waktu ye kan hiks:')
7. Ngerjain makalah sejarah bwat hari Selasa
8. Hafalin teks bahasa Inggris. Tiba-tiba bapakku pulang jam 11 malam (dari rumah tetangga ku yang baru meninggal sorenya) aku ketiduran sambil pegang pulpen dong😪 anak pinter ya gini... Awokwokwow 🤣
9. Aku inget kalian loh jam 11 malem. Tapi sumpah dah ini mata panas banget. Taw sendiri kan rasanya bangun tidur secara tiba-tiba tuh kek gimana?
10. Selasa paginya ku lanjutin makalah yang ga selesai tadi malem
11. Sekolah
12. Ini tadi jam 6 baru sampe rumah karena pulang sekolah langsung ke rumah sakit jenguk temenku
13. Ngerjain laporan biologi dan PKWU
14. Nonton film bentaran doang
15. Ketiduran anjer
16. Sekolah
17. Ngerjain praktik tulis bahasa Indonesia (ini baru selesai nih, sumpah dah ga boong)
18. BARU DEH INGET KALIAN jskebhriajdkkssjsk

Terima kasih sudah meluangkan waktu untuk membaca. Sampai jumpa di part selanjutnya ya.

Paipai ♥️




































Happy reading...

Juna tersenyum bahagia melihat semua ini. Imajinasinya tentang bagaimana keadaan setelah istrinya membuka mata, benar-benar salah. Ketika dia pikir Salsa akan marah dan tak peduli lagi padanya. Ternyata semua di luar dugaannya. Juna sungguh beruntung memiliki wanita dengan paras ayu seperti istri tercintanya.

"AHHHHH I LOVE YOU, SALSABILA ADIJAYA."

Tiba-tiba muncul seorang perawat yang kebetulan sedang memeriksa pasien sebelah. "Pak, mohon kerjasamanya ya, ini rumah sakit, bukan kebun binatang. Jangan teriak-teriak, kasihan pasien yang lainnya." Tegur perawat itu.

"Siapa yang bilang ini kebun binatang, Bambank?!" Celetuk Juna pelan saat perawat itu pergi.

Tak lama kemudian, Salsa datang membawa alat kompres. Segera dia bersihkan bibir suaminya dengan begitu telaten. "Ini tadi HCl nya kebanyakan kali ya?" Tanya Salsa seolah berbicara pada dirinya sendiri.

"What?" Juna kaget dong. Yang benar saja? "Salsa, sumpil, jadi apa bibir aku kamu kasih HCl?"

"Hahhahahhaha hahahaha bercanda, Sayang. Serius amat sih mukanya? Hahahaha lagian nih ya, mana mungkin kalau ini aku campur HCl, bibir kamu masih baik-baik saja? Hahaha harusnya udah gak bentuk bibir."

"Eh itu bibir kamu kenapa?" Juna tiba-tiba saja serius menatap bibir Salsa.

"Kenapmmmpppphh." Juna berhasil mendapatkan bibir manis itu. Tak lama setelah itu, Juna menarik Salsa untuk naik ke atas bangkar dan duduk di pangkuannya. Mereka tetap melanjutkan ciuman mereka walaupun terkadang Salsa melakukan perlawanan.

Ciuman Juna turun ke leher jenjang istrinya dan mulai bergerak mengukur menggunakan bibirnya. "Juna ih, jangan kayak gini ah, nanti kalau ada yang lihat gimana?" Salsa menjauhkan dirinya dari dekapan Juna, namun tenaganya masih kalah dengan orang yang tengah diinfus ini.

Tangan Juna mulai kemana-mana, masuk dalam kaos yang Salsa kenakan. "Ahhkkhhhh no, stop it Juna, please."

"Aku cinta kamu, Sayang." Satu lagi kecupan mendarat di bibir Salsa. Setelah itu, Juna lebih memilih memeluk Salsa dan menenggelamkan wajahnya di ceruk leher istrinya. Lagi-lagi aroma yang sama, Juna menyukainya.

"Anjay banget gaess. Kita salah kamar nih kayaknya."

Salsa dan Juna sama-sama terkejut dan menatap ke arah pintu masuk. Di sana tampak teman-temannya yang sedang menatap mereka berdua. Salsa sadar kini posisinya kurang tepat. Meski Juna ini suaminya, di rumah sakit berada dalam pangkuan orang sakit itu hal yang tidak wajar. Salsa segera merapikan penampilannya dan turun dari bangkar.

"Ganggu aja lu, zomblo."

Merasa terhina, dengan gerakan cepat Bayu menarik Raina yang ada di sampingnya ke dalam dekapan tangannya. Hitungan detik saja, bibir Raina berhasil diraupnya. "Jadi, manakah yang anda sebut dengan ZOMBLO, saudara Arjuna Megantara?" Tantang Bayu.

[]

"Dinda kapan lahiran, Dan?" Tanya Salsa Dandi yang sedang asik makan keripik kentang.

"Gak tau gue, gak inget. Tapi gimana cara ngebuatnya gue masih inget banget."

"Pekok banget, kenapa sih hahahaha."

"Oi Sal, manusia model Juna gini nih udah lo maafin emang?" Tanya Raina dengan tiba-tiba. Semuanya kian diam tak bersuara, menunggu jawaban Salsa.

"Niatnya sih enggak. Tapi kasihan aja hehe."

"Buat apa dimaafin? Nanti juga bakal diulangi lagi."

"Jangan kompor ya lo! Istri gue itu Salsa, bukan lo. Hati iblis mah beda sama hati bidadari."

"Nye nye nyeeee." Balas Raina

ASTAGA SUMPAH AKU STUCK BANGET
KEMARIN AKU NGETIK OANJANG BANGET ITU UDAH PAS BANGET.

TAPI ENTAH KENAPA SETELAH KETIKAN KU HILANG SEMUA, SAMA SAMA MESON BAHASA INDONESIANYA.








ANJIR NGANTUK BANGET....
INI TUH YA, AKU SERING BANGET TIDUR MALEM KARENA TUGAS. PAGINYA HARUS MASAK, PAGI-PAGI HARUS BANGUN.

PERCAYALAH AKU STUCK TEMEN-TEMEN
KAPAN-KAPAN LAGI YA AKU LANJUTIN.

BESOK-BESOK LAGI YS, NGANTOKKKKKK. BENER

INI AJA AKU NINGGALIN BAHASA INDONESIA.
MASIH DAPAT 3 LEMBAR

Gaada bukti mana percaya ya kan?

NGUANTOKKKKKKK REK SUMPAH ASTAGAAA.

Mboh ha males pengen turu
Papipai

ABCD GENERATION [Sequel Of Arjuna]Where stories live. Discover now