Ketika Arjuna Diam

41.8K 3.2K 542
                                    

"Puas? Ketawa aja sepuasnya. Aku mau tidur. Kalau udah puas, charge hp nya." Arjuna Megantara baru saja membuat istrinya bingung. Apa baru aja bisa dikatakan, dia membentak istirnya? Sepertinya tidak, tapi Salsa takut.

"Yah kamu marah?" Salsa mencoba membalikkan tubuh Juna yang memunggunginya, tapi Juna terus menyibak tangannya.

"Jangan marah dong, iya deh aku gak akan ketawa lagi."

"Juna, tidurnya hadap sini dong, aku gak mau dipunggungin." Tak ada respon, tapi Salsa tau bahwa Juna belum tidur.

"Juna!" Salsa kesal.

"Tidur!" Sepertinya Juna juga.

Akhirnya Salsa mengalah. Dia memilih untuk tidur, menatap punggung tegap suaminya. Jika kalian kira Salsa menangis, kalian salah. Salsa justru ngedumel dalam hati, mengucap sumpah serapah pada Juna yang menyebalkan ini menurutnya. Sampai akhirnya, Salsa lelah dan matanya mulai berat dan mengantuk.

Keesokan harinya, saat Salsa bangun, Salsa sudah tak melihat Juna di ranjang. Hari ini, Salsa berpura-pura marah saja. Dengan alasan, Juna membentaknya kemarin malam. Padahal sebenarnya dia sama sekali tak marah, cuma kesal, itupun sedikit.

"Kak!" Seorang gadis berlari ke arahnya membawa ember kecil ditangan kirinya. Sedangkan di tangan kanannya terdapat saringan air.

"Ai. Tumben, pagi-pagi ke sini?" Tanya Salsa yang baru turun dari tangga.

"Iya nih. Kata Abang, ikan di kolam ada yang melahirkan. Jadi aku ke sini ambil anak ikannya. Mau aku rawat di rumah. Ayo, mau ikut ke kolam gak? Aku sama Abang lagi nangkap yang kecil-kecil."

Salsa mengangguk mau, mengikut langkah gadis remaja itu ke kolam belakang. Di sana sudah ada Juna yang sedang mengobok-obok air kolam. Pandangan mereka sempat bertemu, namun saat Salsa berniat mengalihkan pandangan, justru Juna yang lebih dahulu melakukannya. Salsa jadi kesal.

"Yang itu, Bang. Bukan yang itu, itu loh yang orange. Nah iya itu."

Ai sibuk dengan anak ikannya, Juna juga demikian. Sedangkan Salsa, dia di samping kolam hanya berdiri diam tanpa ada yang mengajaknya bicara.

Sungguh, kekesalannya sudah sampai ubun-ubun. Dia beranjak ke arah dapur, lebih baik memasak daripada tak dianggap di sini.

Mata Salsa menatap pantry. Nasi dan lauk sudah tersedia di sana. Siapa yang memasak? Dona pergi. Ai tidak mungkin. Seriously, Juna?

Salsa berjalan ke arah kolam lagi. "Juna, itu kamu yang masak ya?" Lagi-lagi emosi Salsa benar-benar disulut. Juna hanya berkata, "hm" tanpa meliriknya sama sekali.

Dengan amarah yang sudah diujung, Salsa mengambil gelas yang ada di dapur, lalu membantingnya dengan keras sampai gelas itu pecah berserakan di lantai dapur.

"Bang, Kak Salsa kenapa?" Salsa bisa mendengar pertanyaan Ai, barusan.

"Gatau." Hanya itu yang Juna ucapkan. "Eh itu anaknya kok dimakan sih sama induknya?" Lanjutan ucapan Juna itu yang membuat Salsa pasrah. Terlihat, Juna sama sekali tak mempedulikannya.

Tubuh Salsa luruh di lantai dapur, dia menangis. Sebegitu marahnya Juna hanya karena video itu. Padahal hanya video sepele, tapi lucu, yang mampu membuatnya tertawa. Itu saja, apa salah kalau Salsa tertawa? Jangankan Salsa, mungkin Kayla yang notabenenya adalah adiknya sendiri, pasti juga akan tertawa melihat video itu.

"AHHHHHHHHHH!!!!!" Salsa berteriak kencang, saking kesalnya. Kayla yang ada di kolam pun ikut kaget mendengar teriakan Salsa barusan.

"Bang, itu kenapa? Kita lihat yuk, Bang." Ai berlarian ke arah dapur setelah meletakkan ember dan saringannya.

ABCD GENERATION [Sequel Of Arjuna]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang