Sasa Cantik Siapa yang Punya?

64.8K 3.9K 486
                                    

Salsa terbangun dan melihat jam dinding yang ada di kamarnya, waktu menunjukkan pukul dua dini hari. Dia masih berada dalam dekapan hangat suaminya, dia ingat betul bahwa Juna kemarin meminta maaf padanya. Salsa bahagia, namun juga kesal dengan laki-laki di depannya ini. Bisa-bisanya dia tak percaya dengan istrinya sendiri. Tapi biarlah, Salsa sudah lega saat tau bahwa Juna telah meminta maaf padanya. Itu tandanya, tak ada lagi yang namanya kacang-mengacang di antara mereka.

"Juna." Sekelebat niat muncul dalam diri Salsa untuk membangunkan Juna subuh-subuh begini. Dia berbisik tepat di telinga Juna, sementara yang dipanggil diem-diem bae. Goyang ngapa goyang, ngahahaha.

"Junaaa yuhuuu, bangun dong aku lapar." Suara Salsa kian mengecil.

"Kali ini harus bangun." Dia gigit bibir suaminya dengan pelan sampai akhirnya Juna membuka matanya perlahan, yes dia berhasil.

"Sal, kok udah bangun? Udah pagi ya?" Yang ditanya malah kedip-kedip manja sembari menatap intens wajah suaminya.

"Aku lapar."

"Kenapa bisik-bisik gitu sih?" Heran, tapi Juna juga mengikutinya. Juna juga bisik-bisik.

"Takut ganggu kamu tidur."

"Kocak lu hahahaha. Ya udah kalau kamu lapar, mau aku buatin sesuatu gitu?" Juna terkekeh geli sambil mendudukkan tubuhnya.

"Mau, buatin aku mi ya? Aku mau pedas-pedas. Huwaaaaaaaa." Salsa terkejut saat dirinya bangun dan tubuh atasnya polos tanpa balutan kain sedikit pun. "Kamu apain aku? Aku belum siap hamil lagi! Satya sama Sasa belum juga bisa lihat! Aku belum siap hamil lagi, Juna!" Salsa langsung menutupi tubuhnya menggunakan selimut tebalnya.

"Apa sih pe'a, orang gak ngapa-ngapain juga." Juna sedikit meneloyor kepala Salsa.

"Kemarin itu kamu kedinginan, aku ngelakuin apa yang pernah dilakuin Dao Ming Se saat Dong San Chai kedinginan, ingat gak?" Juna turun dari ranjang dan membuka lemarinya untuk mencari kaos.

"Oh gitu, iya ingat. Baju aku mana?"

"Eh nggak usah pake baju, buat mi doang." Juna mengurungkan niatnya untuk mengenakan kaos. "Nih pake kaos aku aja, dan ayo turun, aku buatin mi." Juna memberikan kaosnya pada Salsa.

"Bh ku mana geblek."

"Gak usah pakai bh, udah gak zaman." Juna membuka pintu kamarnya dan melangkah menuruni anak tangga menuju ke dapur.

"Gak zaman, Bapakmu salto?!" Umpatnya kesal. Walau demikian, Salsa mengikuti saran Juna, dia pakai kaos suaminya tanpa mengenakan bra.

Sesampainya dia di dapur, Juna sudah berkutat dengan mi nya. Juna begitu telaten sampai-sampai istrinya sendiri yang baru datang dianggurin.

"Juna bajumu kebesaran tau. Celanaku gak kelihatan." Salsa menatap dirinya sendiri dari ujung rambut sampai ujung kaki, celana pendeknya tertutup kaos besar ini.

Juna beralih menatapnya, lalu tersenyum dan mendekat padanya. "Aku lebih suka istriku pakai kaos kebesaran daripada pakai kaos ketat-ketat kelihatan lekuk tubuhnya, apa lagi kalau ke luar rumah, kalau di rumah sih gak ada masalah. Tapi kalau ke luar, aku gak pernah berharap kamu pakai yang ketat-ketat. Setiap lekuk tubuhmu hanya milikku, orang lain jangan sampai curi pandang, oke?" Juna mendapatkan bibir istrinya dengan mudah.

Juna beralih mengangkat tubuh Salsa dan mendudukkannya di pantry. "Sini aja."

"Juna makasih ya, aku gak kedinginan lagi." Ucap Salsa sembari mengayunkan kakinya bergantian.

"Sama-sama, maafin aku juga, aku yang udah buat kamu kayak kemarin. Lain kali, semarah-marahnya kamu sama aku, tolong jangan sakiti diri kamu sendiri. Makan, karena aku gak tega lihat kamu sakit."

ABCD GENERATION [Sequel Of Arjuna]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang