Aku Gak Prank Lagi Kok, Serius

57.1K 3.5K 410
                                    

Beberapa bulan kemudian...

Setelah banyaknya lika-liku kehidupan dan bermacam masalah yang ada dalam pernikahan mereka, kini Salsa dan Juna senang sekali saat tau anak-anak mereka akan mendapatkan teman main baru.

Erlangga Atalanta telah hadir dan diberi kesempatan untuk menghirup udara dunia. Kini Juna, Salsa, dan semua teman-temannya yang lain sedang berkumpul di rumah sakit.

"Dimas kapan kawin?" Tanya Candra sembari menyandarkan kepalanya di bahu Saras, kekasihnya.

"Nikah dulu goblog, baru kawin! Diarak keliling Jakarta gue kalau kawinin anak orang sebelum nikah." Jawabnya mulus tapi ngegas. Matanya terus terfokus pada cacing yang sedang dikendalikannya.

"Hahaha iya itu maksud gue, Paiman."

"Sabar. Biasanya yang nikah belakangan itu dapat yang bohai-bohai. Yang tepos-tepos udah pada diborong sama fakboi."

"Yeuh sok tau lo. Lo dapat bohai tapi bekas orang, mending yang tepos-tepos, bisa dipermak sendiri, ya gak, borrr?" Celetuk Juna.

"Yoi, bener banget tuh, Ar. Ini nih, Raina setepos ini, lihat aja kalau udah gue nikahin. Kalau lo lihat perbedaan yang signifikan, berarti jangan ragukan kemampuan gue." Bayu mengedipkan sebelah matanya pada Raina. Sedangkan Raina hanya memutar bola matanya, tak percaya bahwa Bayu se-somplak ini.

"Izinkan akuuuuu untuk terkahir kalinya. Berdua saja bersamamu, mengenang asmara kita." Dandi keluar ruangan sambil bernyanyi ria.

"Eh budak tik tok! Gimana istri sama anak lo? Sehat?" Tanya Juna.

"Sehat lah. Emangnya elu, gila!"

"Asem nih orang emang. Ditanya bener-bener juga."

"Mereka normal kan, Dan?" Kini Salsa yang bertanya.

"Normal lah. Emangnya elu, autis!"

"Anjing, Dandi!" Salsa hampir saja bangkit dan ingin menyambar mulut lemes Dandi. Tapi Juna menahannya.

"Sabar, Yang, sabar. Biasa, orang gila mah gitu, ngomongnya ngawur. Sabar aja, ntar kalo omongannya balik ke anaknya kan baru tau rasa itu orang." Ujar Juna.

"Eh jangan anjir. Astaga, gue minta maaf deh kalo gitu. Jahat banget njir, anak gue yang kena." Dandi langsung mendekati Salsa, mendekapnya, dan mengelus lembut kepalanya.

"TAIIIIIII."

"Apaan sih, Dim? Sumpah, sendirian aja ramenya minta ampun." Raina yang pertama kali sensi.

"Ini nih, biadab banget. Gue yang bunuh, dia yang makan. Gak gemuk-gemuk cacing gue kalau gini ceritanya." Adunya sambil memperlihatkan ponselnya pada Raina.

"Lo main Pou aja deh kalo gitu ceritanya."

"Kenapa lo nyolot?" Tatapannya serius pada Raina.

"Apa? Lo gak terima? Maju sini!" Raina berdiri, Bayu tak menahannya.

Dimas bangkit dari duduknya. Dia berdiri, menjajarkan tubuhnya dengan Raina. "Gue terima kok." Setelah itu dia duduk lagi.

"Dasar gak jelas!".

[]

Akhirnya, masa muda mereka terlewati dengan begitu indah dan penuh dengan lika-liku kehidupan.

Begitu banyak halang dan rintang, tapi semua itu mempunyai makna tersendiri bagi mereka.

Ya, masa muda yang indah. Mereka dipertemukan di SMA. Masa dimana mereka diperkenalkan dengan cinta dan persahabatan.

ABCD GENERATION [Sequel Of Arjuna]Where stories live. Discover now