Taubat

44.2K 3.5K 622
                                    

Tidak bisa. Apapun dan bagaimanapun alasannya, jika sepuluh manusia itu ada di tempat yang sama, pasti akan ramai dengan sendirinya. Baru saja beberapa langkah Salsa ke dalam, dia harus ke luar lagi.

"Juna lu buta map ya? Sini tai!" Candra kesal sekali dengan sahabatnya yang satu ini.

"Udah bodoh amat gue sama lo. Terbang aja sana, muter-muter land of down. Kalau bisa, sampai base musuh sekalian." Juna pun demikian.

"Tuh kan." Dandi yang menyadari kehadiran Salsa kembali. Ibu hamil itu sedang berdiri tegak di tengah pintu. "Rame mulu nih orang, Salsa balik lagi kan jadinya." Ucapnya bisik-bisik pada sembilan teman mainnya.

"Pinjam hp nya dong." Ucap Salsa.

Itu bukan permintaan, melainkan langsung berujung pada pemaksaan. Dua tangannya begitu gesit merampas sepuluh ponsel milik sepuluh manusia itu. Dibawanya sepuluh ponsel itu ke dalam ruangan.

"Jun, istri lo rese banget sumpah dah." Candra adalah yang pertama kali nyolot.

"Lah lu kok nyolot? Ini semua tuh gara-gara lo juga!" Juna menyalahkan Candra.

"Tua-tua berisik!" Umpat Alex.

"Tolong diulangi, Mas!" Pinta Dimas pada anaknya.

"Kalian tua-tua berisik. Main banyak toxic! Biang masalah, dasar gak asik!" Jelasnya dengan cepat.

"Ha apa? Tadi tuh ngomong apa ngerap?" Tanya Bayu pada anak muda itu.

"Beatbox!"

Tak lama setelah itu, ibu hamil muncul lagi dari dalam ruangan. "Nih, awas rame lagi!" Salsa mengembalikan sepuluh ponsel itu pada masing-masing pemiliknya.

Betapa terkejutnya mereka sesaat setelah Salsa pergi, mereka membuka ponsel mereka. "Mobile Legend gue kemana anjir?!" Suara Satya yang pertama kali menyuarakan keterkejutannya.

"ML gue juga njir." Disusul Langga.

"Gue juga, wah ini gara-gara Om-Om semua nih!" Tuding Bisma pada kelima papa muda di depannya.

"Lu pikir ML lu aja yang hilang? Gua juga anjir." Ucap Dimas pada Bisma.

"Nih gara-gara istri lo, Jun!" Candra tetap menjadi orang yang paling kesal dengan Juna. Bermula dari game tadi, kekesalannya memuncak.

"Kenapa jadi istri gue anjir!" Juna pun tidak terima.

"Ributtttt lagi!" Lagi-lagi Salsa muncul. Namun kali ini hanya kepalanya saja yang nongol di balik pintu. "Sekali lagi ribut, bukan aplikasi yang hilang. Mulut kalian hilang!" Ancam Salsa.

"Parah!" Ucap mereka semua.

[]

Sasa diizinkan pulang oleh dokter, kondisinya semakin membaik walaupun masih ada bekas-bekas luka. "Ma, aku install Mobile Legend lagi ya? Jangan di uninstall lagi atuh." Ucap Satya yang duduk di samping adik perempuannya di dalam mobil.

"Andai kata kalian gak rame kemarin, mau main Mobile Legend sampai kiamat pun Mama bodoh amat. Bodohnya, kalian rame-rame, teriak-teriak di rumah sakit. Rumah sakit tempatnya orang sakit."

"Orang mabuk juga tau kalau rumah sakit itu untuk orang sakit." Celetuk Juna.

"Aku belum selesai ngomong ya!" Semua langsung kicep. "Untung cuma aku yang bertindak, kalau aja kemarin ada satpam, mungkin kalian akan diusir. Sampai sini paham?"

"Paham, Ma."

"Paham, Yang."

Juna membunyikan klakson mobilnya saat tiba di depan rumah, sehingga Dona langsung keluar membuka pagar. Satya menuntun tubuh adiknya untuk berjalan perlahan masuk ke dalam rumah.

ABCD GENERATION [Sequel Of Arjuna]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang