Menjalani Hari Baru

83K 5.1K 340
                                    

Salsa terbangun dari tidurnya, masih ada suaminya yang tidur dengan damai di sampingnya. Tiba-tiba Salsa merasa mual, serasa ingin memuntahkan segala apa yang ada di perutnya. Secepat mungkin dia berlari ke kamar mandi kamarnya. Salsa sempat melihat penampakan dirinya di cermin di atas wastafel, lalu menunduk untuk memuntahkannya.

"Hoekkkkk... Hoekkkkk hoekkkkk hikss." Setiap kali Salsa muntah, air matanya juga ikut luruh. Tangisnya kian pecah ketika perutnya semakin mual.

Juna terbangun dari tidurnya ketika mendengar suara itu dari kamar mandi. Juna segera beranjak dari ranjangnya dan memasuki kamar mandi untuk melihat kondisi istrinya.

"Yang, kamu baik-baik aja?".

"Hoekkkkk." Salsa segera membasuh mulutnya lalu berhambur memeluk tubuh suaminya yang baru saja datang menghampirinya.

Juna langsung siap siaga menangkap tubuh itu dan mengelus punggungnya dengan lembut. Sementara Salsa semakin menangis sambil meremas kaos Juna dengan kuat, Juna bisa merasakannya.

"Sabar ya, Yang, aku tau kamu belum terbiasa. Kalau aja mualnya bisa ditransfer ke aku, biar aku aja yang mual tiap pagi."

Juna bisa merasakan Salsa bergerak menjauhinya dan kembali muntah di wastafel. "Hoekkkkk hoekkkkk." Juna membantunya dengan memijat tengkuk lehernya. Setelah membasuh mulutnya, Salsa kembali memeluk suaminya.

Juna terus berusaha memberikan kenyamanan pada istrinya agar kondisinya semakin membaik, dan akhirnya berhasil. Salsa berhenti menangis dan melepaskan cengkeramannya pada lengan kekar Juna.

"Mau mandi? Mandi bareng aku sini, soalnya aku mau ke kantor." Ucapnya sembari mengusap wajah Salsa. Sedangkan Salsa langsung menggeleng cepat, tidak mau.

"Kamu mandi aja, aku mau cuci muka dulu. Aku siapin pakaian kamu, lalu kamu ke bawah untuk sarapan."

"Siap, Sayang. Jangan nangis lagi ya, sedih aku jadinya." Juna mengecup kening Salsa sekilas sebelum melepaskan kaosnya.

[]

Dona melihat majikan perempuannya berjalan menuju ke arah dapur, membuka kulkas untuk mengambil minum. Dona terus memandangi gerak-gerik majikannya kemana pun majikannya itu bergerak.

Saat majikannya pergi ke arah kolam, terlihat Mbok Mina datang menghampirinya. "Non Salsa, selamat ya atas kehamilannya. Semoga kandungannya sehat selalu." Ucap Mbok Mina.

"Terima kasih, Mbok."

Dona terkejut mendengar ucapan Mbok Mina, dia tertarik untuk bergabung dalam obrolan yang sedang mereka obrolkan. "Mbak Salsa hamil?" Tanya Dona dengan wajah terkejutnya. Sedangkan Salsa hanya mengangguk menjawab pertanyaan Dona.

"Wah selamat ya, Mbak." Dona turut senang mendengar kabar itu.

"Terima kasih, Don." Salsa segera meninggalkan mereka berdua menuju kolam. Seperti biasa, Salsa hanya sekedar mencelupkan kakinya di kolam ikannya Kayla sambil memasukkan pasokan oksigen ke dalam paru-parunya.

Tak lama kemudian, terdengar derap langkah kaki mendekat ke arahnya duduk saat ini. Langkah sepasang sepatu itu pasti milik suaminya. Salsa menengok ke belakang, ternyata yang mendekat ke arahnya itu bukan suaminya, melainkan sepupunya, Dandi Atalanta.

"Dandi? Ngapain pagi-pagi ke sini?" Salsa bangkit dan berdiri tepat di depan Dandi. Sedangkan Dandi hanya menatap Salsa, dan itu membuat Salsa bingung.

Tiba-tiba tangan Dandi bergerak mengelus perut sepupunya itu dengan lembut, walau demikian, tetap saja Salsa terkejut. Salsa mundur ke belakang dan hampir tercebur jika saja Dandi tak memeluk pinggangnya dengan cepat.

ABCD GENERATION [Sequel Of Arjuna]Where stories live. Discover now