Satya

8.4K 1.4K 667
                                    

Satu bulan... (Ya anggap aja, sebulan itu karena aku ga update lama.. tapi di dunia Wattpad tetap berjalan) wkwk, lama kan? emang..
.

.

.
Selamat membacaaaa semwanya
Maap Aen lama
.
.
🎉
Satu bulan penuh, keadaan tetap saja sama. Salsa yang semakin kurus, Juna yang kelimpungan, dan Sasa yang bertahan hidup di luar sana.

Satya, laki-laki itu masih biasa-biasa saja. Dia merasa bahagia bersama wanitanya. Namun, tidak untuk akhir-akhir ini. Aneh, rasa itu perlahan muncul sejak seminggu yang lalu, dimana Ranti tiba-tiba susah dihubungi. Satya yang mulai merasakan keresahan, kini jarang pulang ke rumah. Dia selalu di basecamp untuk memikirkan semuanya. Terkadang, tanpa dia sadari, beberapa kenangan dengan adik yang lama tidak bersenda gurau dengannya, membayang-bayangi kepalanya.

Salsa, perempuan itu sering sekali melamun. Saat makan, saat ingin tidur, saat sendiri, bahkan saat suaminya mengajaknya berbicara, dia selalu melamun.

Arjuna Megantara, dua Minggu yang lalu, dia sudah bertemu dengan anak perempuannya di sebuah rumah makan. Namun karena tidak ingin mengganggu, Juna mengikutinya sampai apartemen dan mengajaknya bicara. Membicarakan tentang segala luka yang terjadi dan tertoreh. Puitis amaddd:(...

Sasa tidak ingin kembali, walaupun Juna telah mengatakan tentang bagaimana kondisi Salsa sekarang. Sasa mengatakan bahwa biar semua seperti ini sampai hatinya sendiri yang ingin kembali. Kali ini hatinya masih merasakan apa yang orang sebut sebagai luka.

Kini, masih di tempat yang sama, Satya Sha Megantara duduk menatap langit malam. Teman-temannya yang lain asik bermain game, namun tidak dengannya. Detik, menit, jam, dan hari ini juga dia baru merasakan berpikir keras. Segala apa yang ada dalam pikirannya kini memaksanya untuk tidak tidur.

"Bang, mikirin apa sih? Dari seminggu yang lalu loh, lo kayak gini," tanya Bisma.

"Ada apa gerangan sih, kawan?" sambung Alex.

"Menurut lo, hubungan gue sama Ranti itu, aneh gak?"

"Aneh. Aneh banget malah. Hubungan lo berdua itu gak sehat," ujar Langga.

Baru saja ingin menimpali, namun Langga melanjutkan kalimatnya kembali, "lo tau kenapa gue sampai bisa ngomong gini? Ya karena hubungan lo berdua itu banyak membuat orang lain terluka," lanjutnya.

"Karena hubungan lo sama dia, Sasa pergi dari rumah, dia dikeluarkan dari sekolah, Papa sama Mama lo juga udah kek orang gila. Lo tau itu artinya apa? Hubungan lo sama dia itu salah."

"Dan satu lagi, akhir-akhir ini juga sering hujan. Kadang siang, kadang malam, petir pun teriak sana sini, lo tau itu artinya apa?" semuanya diam ketika Alex berbicara. "Semesta saja tidak merestui hubungan ini," lanjutnya.

Satu pukulan mendarat di kepala Alex, "ini mah emang musim hujan, koplak!" Langga gemas sekali pada sahabatnya yang satu ini.

"Sekarang, apa rencana lo ke depannya, Bang?"

"Gue gak tau. Gue kangen," Satya merebahkan diri.

"Kangen Sasa?" Alex menimpali.

"Iya lah, masa kangen bapak lo!"

"Iya siapa tau aja, bapak gue kan muuuanis."

"Manis dari mananya, cuk? Dimas manis?" Langga tertawa lepas membayangkan seseorang yang sedang mereka bicarakan.

"Jangan ngece lu, daripada bapak lu! Lo ngece bapak gue, lo pikir Dandi Atalanta seganteng apa? Potongannya aja kayak semak-semak aja bangga," Alex tidak terima, maka dari itu dia menyeret nama Dandi juga dalam hal ini.

ABCD GENERATION [Sequel Of Arjuna]Where stories live. Discover now