Yang Minta Dd Bayi

98.2K 5K 534
                                    

Malam ini hujan turun begitu deras. Entahlah, padahal tadi sore masih cerah, tak nampak awan abu sekali pun. Salsa berbaring di samping Juna yang sedang mengerjakan tugas kantor yang sempat dia tinggal tadi siang. Saras sudah mengerjakannya, tapi hanya setengahnya. Setengah lagi Juna harus menyelesaikannya sendiri.

Juna melirik istrinya sejenak, melihatnya fokus pada ponselnya. Sepertinya terkena virus-virus media sosial. "Bagus yang ini, apa yang ini?" Salsa bangkit dan menunjukkan dua buah foto di ponselnya.

"Bagus yang pertama tadi." Ucap Juna seraya berpendapat. Sedetik kemudian, matanya kembali terfokus pada laptopnya.

"Tapi yang itu tadi aku kelihatan gendut, aku gak suka. Mending yang kedua, akunya bagus."

"Tau gitu kenapa masih tanya?" Celetuk Juna sambil mengetikkan sesuatu.

Tanpa berniat menjawab perkataan suaminya, Salsa berdiri dan ke luar kamar. Juna menatap kepergian istrinya secara tiba-tiba. Jangan bilang Salsa marah lagi! Dasar ibu hamil! Ternyata benar, wanita yang sedang mengandung itu begitu baper dan plin-plan. Juna tidak peduli, dia tak berniat mengejarnya. Palingan lima menitan, Salsa akan kembali lagi.

Sementara di tempat lain, Salsa sudah berada di lantai bawah. Dia membuka kulkas dan mencari-cari sesuatu, tapi sepertinya apa yang tengah dicarinya tak kunjung dia temukan.

Salsa berjalan menuju kamar Mbok Mina, terlihat Mbok Mina sedang menyetrika pakaian. "Mbok Mina, mangga di kulkas kok gak ada?" Tanya Salsa yang sedang berdiri di tengah pintu.

"Duh Gusti, tadi siang baru saya makan, Non. Maafkan Mbok ya, Mbok kira Non Salsa tidak mau. Soalnya kan sudah lama itu di kulkas. Kenapa? Lagi ngidam ya, Non? Mau Mbok minta ke tetangga?"

"Oh gak usah. Mbok lanjutin aja setrika bajunya. Gak usah mikirin mangga. Saya mau balik ke kamar dulu."

"Non, katanya kalau ngidam gak diturutin itu anaknya bakal ngileran."

Salsa tercengang, dia tidak mau anaknya seperti itu. Tapi dia juga tidak mau merepotkan Mbok Mina. Lagi pula kan ini sudah malam, hujan pula. Tidak mungkin Salsa tega membiarkan Mbok Mina terobos hujan hanya untuk meminta mangga.

"Besok juga bisa beli kok, Mbok, santuy." Salsa segera kembali dan meninggalkan kamar Mbok Mina. Tapi saat melewati ruang tengah, Salsa kembali terpikir makan mangga muda. Kelihatannya begitu menggiurkan di lidah. Salsa ingin ke luar rumah dan memintanya sendiri ke tetangga, tapi di luar hujan.

Tetap saja, Salsa semakin tergiur. Dia putuskan untuk mengambil payung di balik pintu, lalu berjalan ke rumah tetangga sebelah untuk meminta satu buah mangga saja.

Di kamar, Arjuna Megantara merasa sedikit cemas. Pasalnya, ini sudah lebih dari lima menit, bahkan ada sepuluh menitan, dan Salsa belum juga kembali. Juna memutuskan untuk menutup laptopnya dan mulai menuruni anak tangga. Dia cari Salsa kemana-mana tapi tetap saja tidak ada.

Hingga akhirnya dia bertemu dengan Dona di dapur sedang mengambil minum. Juna berdecak kesal, pasalnya ARTnya itu hanya memakai kaos ketat dan dan bawahan hotpants.

"Dona." Mendengar panggilan itu, Dona yang awalnya sedang berdiri di depan kulkas langsung berbalik badan dan menatap majikannya. Dona terkejut saat melihat Juna yang tampak tak mau melihatnya. Dona tau, kali ini dia salah kostum.

"Maaf, Pak. Saya pikir Bapak sudah tidur, jadi saya hanya memakai pakaian seperti ini untuk mengambil minum. Sekali lagi, maafkan saya, Pak. Kalau begitu saya ke kamar dulu."

"Saya belum selesai ngomong." Juna menghentikan Dona dengan kata-katanya, saat Dona baru saja melewatinya. Mau tidak mau, Dona harus berhenti dan berdiri menunduk di depan majikannya.

ABCD GENERATION [Sequel Of Arjuna]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang