Bagian 10

1.6K 210 13
                                    

Can't Get Enough

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Can't Get Enough




Wang Yibo menggendong Xiao Zhan memasuki mobilnya. Mendudukkan tubuh ringkih itu di sebelah kursi kemudi, lalu bergegas menyusul masuk dan membawa mobil tersebut menyusuri jalan. Keheningan menguasai suasana di dalam mobil tersebut. Xiao Zhan masih betah dengan tatapan mata sendu yang memerhatikan panorama di balik kaca mobil. Pikirannya melayang jauh entah ke mana saja. Rasa lelah dan capai mengisi sudut hatinya. Tidak ingin lagi dia tetap hidup di dalam ketakutan, rasa khawatir berlebihan dan kelemahannya selama ini. Xiao Zhan ingin menjadi kuat, agar dia bisa menghadapi keberuntungan yang tidak pernah mampir di hidupnya. Satu-satunya hal yang terlintas di benaknya hanya meminta bantuan seseorang.

Xiao Zhan memalingkan wajahnya dan menatap pada laki-laki di sampingnya, Wang Yibo. Sosok itu terlihat dingin dan kuat. Auranya sangat mendominasi juga susah ditolak. Tidak, Xiao Zhan tidak jatuh cinta padanya. Hanya saja ada susut hatinya yang ingin dekat dengan laki-laki itu untuk sekedar menjadikannya panutan. Xiao Zhan ingin menjadi kuat seperti Wang Yibo. Dia terus memperhatikan Wang Yibo, bagaimana rahang tajam itu terlihat begitu tegas, alis matanya yang tebal seakan sedang bertarung satu sama lain. Hal itu semakin membuat Xiao Zhan kehilangan kewarasannya. Tanpa pikir panjang dia bergerak dari kursinya dan berusaha duduk di pangkuan Wang Yibo yang tampak terkejut.

"Apa yang kau lakukan?!" teriak Wang Yibo bertanya, sembari berusaha menghentikan gerakan Xiao Zhan.

"S-Sir … bantu aku!" pinta Xiao Zhan dengan nada parau setelah dia berhasil duduk di pangkuan Wang Yibo.

Tubuh kecil Xiao Zhan bahkan tidak mampu untuk menghalangi pandangan Wang Yibo pada jalanan di depannya. Ditambah kondisi yang sepi dan pencahayaan remang-remang, sehingga Wang Yibo dapat tetap fokus dalam kegiatannya.

"Sir, bantu aku …" Xiao Zhan mengecup leher Wang Yibo. Berusaha mengalirkan hasratnya pada laki-laki itu.

"Xiao Zhan, hentikan!" geram Wang Yibo. Berusaha menjauhkan wajah kecil laki-laki itu dari lehernya dengan satu tangan.

Mendengar geraman rendah tersebut, dengan sedikit bentakan, tidak membuat Xiao Zhan gentar justru semakin bergairah. Hasratnya untuk ditaklukkan seolah mendidih dan akan meluap kapan saja.

"Eungh ... Sir, kumohon bantu aku." Kepalanya mulai mendekat lagi dan mengusak-usak rambut hitam itu pada ceruk leher Wang Yibo, sesekali melabuhkan kecupan ringan. Mata Xiao Zhan sudah terpejam, imajinasinya melayang jauh. "Ge …" lirih bibir kecil itu teredam.

Meskipun dengan suara yang rendah, tapi pendengaran Wang Yibo dengan jelas menangkap suara Xiao Zhan. Entah mengapa hal itu bisa memancingnya. Sesuatu dalam diri Wang Yibo yang selama ini ditahannya bangkit begitu saja. Rasanya dia juga akan ikut gila dengan tingkah Xiao Zhan, kelemahan laki-laki itu, juga kerapuhannya. Semua itu terus bergerilya di benak Wang Yibo dan semakin menguatkan hasratnya. Namun, sebisa mungkin ditahan, dia tidak ingin melakukan sesuatu yang berada di luar kendalinya. Sesuatu yang pada akhirnya akan disesali lawan mainnya.

The Cold Season ✓Donde viven las historias. Descúbrelo ahora