Bagian 26

965 172 25
                                    



BAGIAN 26 First Envy

Apa yang dibeli Xiao Zhan adalah makanan-makanan yang disukainya, seperti pasta instan. Tidak banyak yang dibeli, toh, besok dia akan kembali bekerja, Wang Yibo ada di apartemen, dan Bibi Yang bekerja seperti biasa. dia hanya membutuhkan bahan untuk makan malam saja.

Kembali ke apartemen, suasana di ruangan itu benar-benar sepi. Xiao Zhan sudah terbiasa dengan perasaan sendiri, jadi bukan masalah besar untuk menghadapi hal seperti itu. lagi pila, setelah dia tinggal bersama Wang Yibo, kesendiriannya hanya sau banding tujuh dalam seminggu. Mungkin paling banyak adalah dua banding tujuh. Setidaknya, dia tidak selalu dikelilingi aura suram.

Hal pertama yang dilakukannya adalah membersihkan diri, mengganti pakaian, dan kembali ke dapur. Memasak pasta instan dengan beberapa bahan yang tersedia di kulkas. Xiao Zhan tidak terlalu pandai memasak menu rumit, kebanyakan dia akan membuat sesuatu yang sederhana dan dengan resep yang dibuat sendiri.

Seperti membuat pasta instan dan beberapa potong ikan tuna yang dilumuri bumbu dan dibakar  sampai setengah matang. Ikan tuna itu disajikan bersama-sama dengan pasta, diletakkan di samping, dan dihias seindah mungkin.

Entah mengapa, ada keinginan untuk memotret hasil kerja kerasnya sebelum dinikmati. Setelah mengambil beberapa foto, dia memilih salah satu yang dianggap paling menarik. Mempostingnya di Moment dengan disertai penjelasan di bawah foto.

Pasta_tuna_bakar_buatan_sendiri.JPG
{Favorit. Setelah sekian lama akhirnya memiliki waktu untuk membuatnya lagi.}

Postingan berhasil terkirim. Xiao zhan meletakkan ponselnya di samping meja dan mulai memakan masakannya sendiri. Tanpa sadar mulai bernostalgia tentang pertama kalinya sang ibu membuat makanan itu untuknya. Xiao Zhan sangat menyukai makanan yang berbahan utama mie, dan ibunya sering membuat masakan mie yang dicampur dengan beragam sayuran juga lauk pauk.

Ponselnya berdering diikuti getaran ringan, membuat kesadarannya dipaksa kembali. Dia menggelengkan kepala, untuk melupakan apa yang baru saja diingat, meraih ponselnya dan melihat sebuah notifikasi. Seseorang mengomentari postingan itu.

[Kamu masih menyukainya, pasta tuna bakar setengah matang.]

Pengirim komentar bukanlah orang asing, melainkan Wang Darren. Komentar pertama dari sekian banyak  yang memberikan suka. Sedikit malas Xiao Zhan membalas.

[Tentu saja.]

Dia sengaja memba;as singkat, berharap percakapan itu tidak semakin berkembang dan berhenti sampai di situ. Namun, Wang darren malah membuka topik lain, mengingatkannya pada beberapa hal manis yang dulu pernah mereka lakukan.

[Saat di universitas, kamu sering membuatkanku dan mengatakan jika itu bisa menyenangkanmu. Kuharap kamu akan membuatkan untukku lagi, lain kali.]

Xiao Zhan bimbang, ditambah sedikit kesal. Ini adalah aplikasi publik, ada banyak orang yang mengikuti akun Momentnya, rata-rata adalah teman yang dikenal di dunia nyata, yang memiliki kemungkinan besar saling bertemu secara langsung.

Dia tidak bisa menolak dengan keras, juga tidak mau menerima. Sangat enggan memasak untuk laki-laki itu lagi. Dulu dia melakukannya karena mereka adalah teman baik, tetapi sekarang tidak. Meski Xiao zhan bisa mengatakan jika mereka kembali berteman, tetap saja tidak dekat. Hanya teman yang cukup saling tahu satu sama lain tanpa benar-benar terlibat.

Dengan enggan dia membalas.

[Akan kupikirkan.]

Sesaat setelah balasan itu terkirim, notifikasi bahwa Wang Yibo memberi suka pada postingan itu mengintip di layar atas. Xiao Zhan tidak memikirkan apa-apa sampai sebuah pesan masuk.

The Cold Season ✓Where stories live. Discover now